°Udah Nggak Polos?°

10.2K 973 35
                                    

         (Spesial Echan ft. Seo Familly)
                                 ~~~

Pagi ini Jeno sudah rapi dengan seragam sekolahnya. Ia kini tengah sibuk menyiapkan perlengkapan bayi di tas kecil milik Haechan karena sang adik akan dititipkan ke tetangga seperti biasanya.

"Saya titip Echan ya om. Hari ini saya ada sparing Basket dengan sekolah lain jadi pulangnya sore. Papa juga semalam pergi ke Busan, katanya nanti malam baru pulang"terang Jeno pada pria tinggi berdarah Chicago.

"Iya jen gak apa apa kok. Echan dititipin disini selama setahun juga saya malah seneng banget hehe"canda Johnny pada jeno di iringi kekehan. Kenyataannya pria itu memang akan sangat bahagia jika Echan tidak di jemput pulang dari rumahnya.

"Daddy.. anti Nyonyo cendilian kalo ndak ada Echan"ujar si kecil yang masih berada di gendongan Jeno.

"Iya Daddy bercanda kok"ujar Johnny.

Johnny memang menyuruh Haechan memanggilnya Daddy agar sama seperti Hendery sang putra. Karena jangan tanyakan lagi seberapa inginnya Johnny menjadikan Haechan anaknya.

"Yaudah, Echan. Adek jangan nakal ya sama Om Johnny. Jagan rewel. Jangan ngerepotin om Johnny apa lagi tante Joy. Nanti bang Nono pulang bawain ice cream kalau Echan gak nakal"kata Jeno seraya Haechan yang di gendong Johnny.

"Ini tante, barangnya Echan"Jeno kenyerahkan tas kecil Haechan serta boneka beruang cokelat kesayangan si kecil.

"Kalau gitu Jeno pergi sekolah dulu ya om, tan. Echan abang sekolah dulu ya"pamit Jeno pada pasangan suami-istri tersebut tak lupa juga si kecil Haechan.

"Papay Nyonyo!!"pekik Haechan saat punggung Jeno mulai menjauh.

"Jjaa! Sekarang Echan main sama Daddy"ajak Johnny dan membawa Haechan masuk ke dalam rumah.

*****

"Aku pulang!"teriak seorang remaja dengan seragam yang terlihat lusuh dan basah penuh keringat.

"Eh.. Echan! Haii bocah!"ujar remaja itu pada Heechan yang tengah sibuk menyusun lego di ruang tengah.

"Hai Baban Dely"sahut Haechan pada remaja yang kini duduk di dekatnya.

"Huff baban dely au acem, bacah cua agi Echan ndak cuka"(abang Dery bau asem, basah semua lagi Echan nggak suka) ujar Haechan yang kini berlari kearah dapur.

Dan hap, Johnny menangkap Haechan saat ia di dapur yang tadinya sedang membuat susu untuk Haechan.

"Echan kok lari lari. Nanti jatuh gimana?"tanya Johnny.

"Baban dely au Dad"timpal Haechan sambil menutup hidungnya.

"Eh? Bang dery udah pulang?"Haechan pun mengangguk.

"Heh ganti baju sana! Mandi sekalian, kamu gak risih badan keringat semua kek gitu"omelan terdengar saat Johnny berjalan mendekati ruang tengah.

"Iya mom iya bentar lagi, Dery masih capek"ujar Hendery.

"Eh bocil lo cepu ya!"ujarnya saat melihat Haechan yang berada digendongan Daddy nya.

"Dery, bahasanya"peringat Johnny pada remaja itu.

"Daddy ocil ntu apa?"tanya Haechan dengan kepala yang dimiringkan menghadap wajah Johnny.

"Udah gak usah dengerin bang Dery, kamu minum aja susunya ya"ujar Joy sambil mendelik ke arah putra tunggalnya Hendery.

"Hitungan ke tiga kamu gak berangkat ke kamar, Mommy sita kunci mobil sama kartu credit kamu!"ancam Joy yang langsung membuat remaja itu segera berlari menuju kamarnya.

Baby BearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang