°Kesayangan Nono°

11K 958 24
                                    


"Wah Baby bear nya papa udah wangi. Mau kemana pagi pagi gini?"tanya Taeyong saat selesai mendandani Haechan. Bocah gembil itu tiba tiba bangun lebih awal dari biasanya dan membangun kan Taeyong sang ayah meminta untuk dimandikan.

"Echan au quiti taim cama Nyonyo!"sahut si bungsu.

"Quality Time dek"koreksi Taeyong diiringi kekehan.

"Tapi abang kamu kan belum bangun. Ini masih jam enam kurang dek, masih kepagian"

"Ta-tapi tuh Nyonyo yakcu yakcu cama Echan au main"lirih Haechan sambil menunduk dalam.

"Jjaah ayo kalau gitu kita bangunin Bang Nono"ajak Taeyong sebelum putra bungsunya itu menangis atau lebih parahnya merajuk.

Cklek..

Pintu kamar milik Jeno dan Haechan terbuka menampakan Taeyong yang masuk kesana dengan si kecil di gendongannya.

Taeyong memberi kode pada Haechan dalam hitungan ke tiga.

1

2

3

"Nyonyooo!!"Haechan teriak sekencang kencangnya sampai membuat Taeyong menjauhkan kepalanya akibat telinganya yang pengang.

Perlahan gundukan besar di kasur itu menyingkapkan selimutnya dan menampakkan muka bantal Jeno.

"Hoaaaam dek ishh ini kepagian tau abang kan masih ngantuk"keluh Jeno disela sela ia menguap.

"Agian Nyonyo kebo cih anun tauukk anan males jadi olang!"omel si kecil di gendongan Taeyong.

"Dih yang semalem bangunin abang jam tiga buat minta susu siapa?"sewot Jeno.

"Echan!"sahut bocah itu antusias. Taeyong dan Jeno pun tertawa dibuatnya.

"Bayi beruangnya papa polos banget sih"ups tidak tahu saja Taeyong jika mata si bungsu sudah tercemar akibat ulah Hendery and friends, sampai sampai keempat pemuda itu kelabakan ketika Jeno menjemput saat Haechan tengah menangis.

"Yaudah abang mandi dulu ya. Kita ke tamannya habis kita sarapan"Sibungsu mengangguk patuh dengan perkataan Jeno.

"Papa serius gak bisa ikut? Padahal kita niatnya mau happy weekend bertiga"ujar Jeno disela sela ia menyiapkan baju salinan untuknya.

"Papa mauuu, tapi kerjaan papa gak bisa di tunda harus selesai hari ini"sahut Taeyong murung.

"Hungg, papa ndak oleh cedih. Anti Echan awain papa ec kim yaww"ujar Haechan. Bocah kecil itu menempelkan telapak tangan mungilnya di pipi kiri Taeyong.

"Iya papa gak sedih kok"Taeyong terkekeh.

*****

"Mogol tegaje yepute nyam nyam~~
mogol tegaje kiyomi aingg~~
pudung pudungan nebecan hingg~~
unel puto de koya~~"
Sepanjang perjalanan sembari Jeno mengemudi, Haechan selalu melantunkan nyanyian yang sering ia tonton setiap pagi. Tak lupa dengan meniru gerakan dari nyanyian itu.

"Yeyy adeknya abang pinter nyanyi"sorak Jeno yang sempat melirik sang adik disampingnya yang duduk di kursi khusus bayi.

"Hihi bial kelen cepelti Nyonyo!"girang Haechan.

Mobil silver yang di kemudikan Jeno pun terparkir di basment Mall besar di Seoul. Jeno keluar dari mobil sedan hadiah ulang tahun dari ayahnya, lalu memutari mobil untuk menurunkan adiknya.

Setelah Jeno merapikan baju Haechan yang sedikit berantakan, mereka pun memasuki mall dengan Jeno yang menggendong bocah gembul itu saat di lift.

"Kita mau ngapain dulu nih?"tanya Jeno saat pintu lift sudah terbuka.

Baby BearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang