Ramein komen dong kakak kakak:")
Gak bisa dipungkiri komen kalian itu selalu ku nanti..
~~~~~~~~~~~
Sinar matahari menelusup masuk ke sebuah kamar bercat biru muda melalui sela sela gorden. Membuat seorang pemuda yang tengah nyaman bergelung dalam selimutnya kini terusik dan perlahan mengerjapkan matanya.
Diraihnya handphone miliknya yang berada di nakas untuk melihat sudah pukul berapa sekarang. Setelah tau bahwa ia bangun di pukul 7:12, ia kini melihat ke arah kanan dan mendapati bocah gembul yang tak lain adalah adiknya itu masih terlelap dalam mimpi.
Haechan, bocah itu bahkan tak terbangun meski Jeno kini sudah membuka tirai gorden kamar mereka membuat cahaya semakin masuk leluasa menerangi kamar mereka.
"Adek, hei bangun yuk"ucap Jeno lembut sambil mengusap surai mangkuk sang adik. Haechan hanya merespon dengan menggeliatkan tubuhnya namun kembali terlelap.
Karena gemas, Jeno menusuk tusukan telunjuknya ke pipi gembil milik si bungsu yang terasa kenyal. Jeno terkekeh dan terlalu asik memainkan pipi sang adik.
"Eungh.. hiks"isakan Haechan mulai terdengar karena merasa terganggu pipinya di mainkan.
"Eh? Adek ayuk bangun, mau ikut gak. Abang mau main ke taman loh"ujar Jeno. Tak lama mata rusa itu terbuka sempurna menampilkan binar indahnya.
"Yey adeknya abang pinter, ayok kita mandi. Kan mau jalan jalan berdua"puji Jeno ketika Haechan mendudukan dirinya lalu merangkak menuju gendongan Jeno.
Jeno langsung membawa Haechan ke kamar mandi dan melepas semua baju sang adik sambil menunggu air panas siap. Setelah itu Jeno memasukkannya ke dalam Bathtub tak lupa menaruh beberapa bebek karet mainan Haechan dan mulai menyabuni sang adik.
Tak butuh waktu lama bagi jeno untuk memandikan Haechan karena adiknya itu tidak banyak tingkah dan penurut. Sekarang bocah gembul itu sudah rapi dengan bajunya tak lupa dengan wangi khas bayi dan bedak tebal di wajahnya hasil karya seorang Jeno Lee.
Setelah itu giliran Jeno untuk mandi tetapi sebelumnya ia memberikan ponselnya yang sudah menyetel film kartun Sinchan pada Haechan agar adiknya itu tak kebosanan menunggunya.
*****
Kini Jeno dan Haechan sudah berada di taman menikmati sinar matahari pagi yang lebih terkesan sejuk karena cuaca cukup berawan. Mereka hanya berdua, karena Taeyong sibuk dengan urusan kantornya.
Taman di sana tidak terlalu ramai, hanya saja karena hari ini hari minggu jadi kebanyakan yang mengisi taman bukan hanya anak kecil, melainkan beberapa pasangan muda berpacaran juga terlihat disana.
Bahkan ada sekelompok gadis seusia Jeno yang tentunya sudah memperhatikan Jeno dan Haechan yang berjalan disampingnya dengan tangan bertautan. Mereka tampak sangat kagum melihat Jeno yang bertingkah soft pada sang adik.
"Nyonyo! Echan au itu"Haechan menunjuk gerobak gulali dengan berbagai warna dan bentuk gulali yang tergantung di sisi penjual.
Jeno tentu membelikan keinginan adik kecilnya itu, setelahnya mereka duduk bersantai di bangku panjang sudut tama yang berada di bawah pohon rindang yang cukup jauh dari keramaian. Haechan sibuk dengan gulali nya sedangkan Jeno bermain game online di HP terkadang sesekali melirik Haechan.
"Nyonyo! Echan haus"Jeno menghentikan Game nya yang kebetulan sudah dia menangkan lalu menengok ke arah Haechan, bocah itu masih memegang tangkai gulali yang terlihat hampir habis.
Jeno mengedarkan pandangannya dan mendapati stand jajanan dan minuman di seberang jalan kecil taman itu.
"Adek tunggu disini ya, abang beli minum disana. Adek jangan kemana mana sampai abang kesini ngerti!"ucap Jeno lembut namun terkesan tegas. Haechan mengangguk patuh lalu Jeno beranjak dari sana segera membeli minum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Bear
FanfictionTentang Haechan Yang masih balita dan di jaga oleh dua pawangnya. BUKAN BXB!! Mampir kuyy