°Ruby°

7.9K 817 61
                                    


Mobil sedan hitam berhenti di garasi rumah kediaman Lee. Tuan Lee turun dengan supirnya yang membawa seekor anjing.

Haechan yang memang sudah menunggu kedatangan sang kekek langsung berlari menghampiri Tuan Lee.

"Huwahhh doggy nya besal"sorak Haechan dengan pandangan kagum pada anjing jenis siberian Husky yang tubuhnya lebih besar dari pada tubuh gembul Haechan. Bahkan bocah itu harus mendongak agar bisa menatap rupa anjing tersebut.

"Ini namanya Ruby dek. Opa beliin khusus buat jagain cucu kesayangan Opa"tuan Lee berujar sambil mengelus surai bocah yang pandangannya tak bisa lepas dari si anjing.

"Haaiii Lubi.. aku Echan.. eh Opa, apa Lubi mau temanan cama Echan?"Haechan mengalihkan tatapannya ke arah pria paruh baya dengan tatapan polosnya.

"Tentu dong, Ruby ini Opa latih untuk jadi teman yang baik dan penurut sama Echan. Coba Echan suruh dia melakukan sesuatu"titah Tuan Lee.

"Ote. Lubi! Echan au Lubi ambilkan Echan minum"ucap Haechan dengan lantang. Membuat Jeno tergelak, Taeyong bahkan Tuan Lee tertawa gemas.

"Adek, itu si Ruby mana bisa ngambilin minum Hahaha"ujar Jeno diselingi tawa kerasnya.

"Uuuh kata Opa, Lubi au di culuh apa aja"sahutnya polos.

"Ya tapi gak gitu juga kali dek. Coba Echan suruh Berdiri"ujar Taeyong lalu diangguki Haechan.

"Lubi!! Ayo beldili!"Haechan kembali berucap lantang. Namun bedanya anjing itu mengerti dan langsung berdiri sambil menggoyang kan ekornya.

"Huwahhh pintel ya Lubi hihi"Haechan bertepuk tangan girang melihat anjing tersebut menuruti kata katanya.

"Nah.. mulai sekarang kalau Haechan mau pergi kemanapun, Echan harus ajak Ruby ya. Supaya dia bisa temani dan jaga Echan"ujar Tuan Lee. Haechan mengangguk patuh pada ucapan sang kakek.

"Kalau gini doggy nya pak LT (RT) kalah cama Lubi"ucap bocah itu percaya diri.

"Bilang apa sama Opa trus Opa dapat apa kalau gitu?"tanya Taeyong.

"Maacih Opaaa"seru Haechan lalu berhambur kepelukan Tuan Lee. Tak lupa kecupan pada pipi kanan dan kiri ia berikan pada kakeknya itu.

*****

Sudah berjam jam berlalu, Haechan masih tidak beranjak dari teras karena sibuk bermain dengan peliharaan barunya.

"Paa!! Echan mayin kelual ya?!!"pekik Haechan lantang, membuat Taeyong langsung pergi ke teras.

"Ngapain keluar dek? Udah, main disini aja sama Ruby ya?"ucap Taeyong sambil berkacak pinggang di depan pintu.

"Echan mau kacih liat Lubi ke temen temen dilapangan"

"Kamu belum makan dek, makan yuk papa masak sup kimchi loh"Taeyong berusaha mengalihkan topik. Ia masih belum bisa melepas anaknya keluar begitu saja. Cukup insiden waktu itu yang membuat ia panik sekaligus menyesal.

"Iiih, Echan tadi tuh inum cucu"rengek Haechan membuat Taeyong mendelik.

"Ya mana kenyang minum susu doang nak, makan nasi baru kenyang. Susu itu minuman bukan makanan"

"Ya kan Echan cama aja kenyang papa!"pekik Haechan kesal.

Guk! Guk!

"Hweee!"pekik Haechan terlampau kaget.

Ruby menggonggong karena mendengar pekikan kesal dari sang tuan, sontak ia berdiri dari posisi tidurnya dan menatap tajam ke arah Taeyong.

"Sut.. Ruby shit down"titah Taeyong pada Ruby. Namun Ruby agaknya hanya akan menuruti perintah Haechan?

Baby BearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang