SEBELAS

41 4 8
                                    

Keisha menyapukan pandangannya ke seluruh penjuru sekolah. Ia sedang menunggu orang yang tiap malam selalu ia pandangi fotonya. Ya, siapa lagi kalau bukan Fauzi.

Itu seperti ritual sebelum tidur bagi Keisha, karena tanpa memandangi Fauzi dalam bentuk foto, Keisha tidak bisa tidur dengan nyenyak.

"FAUZI!!!"

Teriakan nyaring itu langsung keluar dari mulut mungil Keisha kala matanya menangkap sosok Fauzi yang sedang berjalan santai memasuki area sekolah.

Wajah Fauzi yang tadinya biasa saja langsung berubah jadi datar, sedatar-datarnya. Fauzi menghela napas pelan, lalu lanjut berjalan dan berusaha mengabaikan makhluk yang selalu menyerukan namanya itu.

"Ha-hai, Fauzi...."

Fauzi berjalan dengan santainya tanpa memedulikan Keisha yang sedari tadi melambaikan tangan ke arahnya. Mungkin Keisha seperti makhluk tak kasat mata bagi Fauzi.

"Ih, Fauzi! Emang gue gak kelihatan ya?" Keisha mengejar Fauzi yang berlalu mendahuluinya.

Masih sama, Fauzi tidak memedulikan Keisha yang kesusahan menyejajarkan langkah kakinya dengan Fauzi.

"Jangan cepet-cepet dong jalannya." Keisha menggerutu.

Fauzi tidak suka berada dekat dengan Keisha. Entah mengapa. Fauzi terus menatap kedepan, sesekali ia melihat ke arah dasi yang sedang ia benarkan posisinya.

"Fauzi."

"Fauziii."

"Fauziiiiii."

Fauzi menghentikan langkah kakinya. Ia menatap Keisha penuh perasaan tidak suka. Untuk beberapa saat, kedua mata Fauzi rasanya terkunci oleh tatapan Keisha, tetapi Fauzi buru-buru menyudahi acara tatap menatap itu.

Fauzi menggelengkan kepalanya lalu berjalan menjauh dari Keisha. Kali ini Fauzi menambah kecepatan langkahnya sehingga Keisha tertinggal jauh di belakang.

Fauzi menerobos kerumunan anak-anak mading yang sedang berkumpul untuk mengganti isi mading sekolah. Secepat itu Fauzi menghilang dari pandangan Keisha.

Keisha mencoba untuk melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Fauzi. Bukannya berhasil lolos tubuh Keisha malah terhimpit kerumunan itu.

"Aduh, ih. Jangan dorong-dorong dong." Keisha merasa kesal.

Akhirnya Keisha memilih mundur daripada badannya jadi rempeyek. Keisha mencebik sebal. Selalu saja seperti ini. Tiap ia berusaha mendekati Fauzi, pasti Fauzi juga punya seribu satu cara untuk menghindar dari Keisha.

~~

Luna sedang asyik mengobrol dengan teman-temannya. Belum ada guru karena memang bel masuk belum berbunyi. Tiba-tiba seorang cowok datang menghampiri Luna.

"Lun, ada yang nyariin tuh di depan," ucap cowok itu.

Luna pun menoleh, "hah? Siapa?"

"Jordan."

Seketika Luna langsung memutar bola matanya malas. Untuk apa sih cowok itu mencari Luna di pagi hari seperti ini?

"Bilang aja gue lagi sibuk." Luna menjawab.

"Oke."

Cowok itupun pergi keluar dan Luna melanjutkan pembicaraannya bersama teman-temannya.

Jordan yang sedang memainkan ponselnya tidak sadar bahwa cowok yang tadi ia mintai tolong untuk memanggil Luna sudah berada di depannya.

"Luna lagi sibuk tuh katanya," ujar cowok berjambul itu.

Jordan menoleh dan mematikan ponselnya. "Sibuk? Sibuk ngapain sih dia?" Jordan sedikit kesal.

SAGARA (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang