DELAPAN

124 28 69
                                    


Pagi ini suasana kantin tidak terlalu sepi dan juga tidak terlalu ramai. Sagara dan teman-temannya sudah berkumpul dan berbincang ringan. Ya, pagi ini Sagara akan memutuskan Selia di depan semua orang.

Kibo sudah duduk manis di meja kantin sambil memangku gitarnya. Ia sudah berencana membawa gitar sejak semalam.

"Piwiiitt! Cewek." Kibo bersiul genit saat beberapa cewek melintas di depannya.

"Hadeh, muridnya Darren sama Saga nih." Nando menggelengkan kepalanya melihat tingkah Kibo.

Ya, memang diantara mereka berlima, hanya Nando dan Fauzi yang tidak tertarik menjadi playboy. Sagara dan Darren sudah menjadi playboy ulung sedangkan Kibo masih playboy amatiran. Disebut begitu karena sampai detik ini Kibo belum berhasil menggaet satupun cewek di sekolah.

"Enak aja! Gue yang ngajarin mereka. Jadi mereka berdua itu murid gue," ujar Kibo.

"Masa?" Fauzi tentu saja tidak percaya. "Kok sampe sekarang lo belum dapet predikat playboy?"

Kibo berdeham dan membenarkan posisi duduknya. "Eh, gini ya. Pelatih itu tidak bermain, Bro." Kibo bersiul santai sambil menyugar rambutnya yang kribo itu.

Darren mengusap wajah Kibo asal. "Halah, gaya lu, Bo."

Sagara tertawa melihat tingkah teman-temannya. Ia melihat ke arah pintu kantin. Dimana Selia? Kenapa dia lama sekali. Apa dia berdandan dulu? Semua orang sudah berkumpul disini tetapi yang mau diputusin malah belum datang.

Tidak lama kemudian datanglah Selia dan Jessica. Mereka berdua langsung mendatangi meja tempat Sagara dan teman-temannya berkumpul.

"Misi, numpang lewat." Nara membelah kerumunan agar ia dan teman-temannya bisa lewat.

Akhirnya Nara, Alexa, Keisha, dan Tania berhasil sampai ke depan. Mereka akan bisa menyaksikan Sagara memutuskan Selia dengan leluasa kalau begini.

Alexa melihat sekeliling, ternyata ia tidak sendiri. Banyak siswa-siswi yang masih menggunakan tas ransel di punggung mereka. Alexa merasa lega. Tapi, tunggu dulu. Ada apa ramai-ramai seperti ini?

"Kamu kangen banget ya sama aku? Sampe nyuruh ke kantin pagi-pagi gini." Selia merangkul lengan Sagara manja.

Darren sudah ingin muntah saat ini juga ketika mendengar suara Selia yang sangat menjijikan itu. Untungnya Darren gak muntah beneran. Kalau iya, mau ditaruh dimana mukanya? Masa seorang Darren dengan predikat master playboy muntah di depan orang banyak. Gak banget deh!

Alexa membelalakkan kedua matanya. Jadi cewek yang menabraknya tadi adalah Selia, pacarnya Sagara. Gak cowok gak cewek, sama aja. Dua-duanya bikin Alexa kesal dan gak mau berurusan sama mereka. Alexa memang baru tahu kalau itu Selia, karena ketiga temannya sama sekali tidak menceritakan bahkan menunjukkan kepada Alexa seperti apa itu Selia. Yang Alexa tahu Selia adalah pacar Sagara.

Sagara menurunkan tangan Selia yang merangkul lengannya. Ia melompat naik ke atas kursi lalu berdiri di atas meja kantin. Ia berseru meminta perhatian orang-orang agar tertuju padanya.

Alexa berdecak. "Kehebohan apa lagi yang mau dia buat," gumam Alexa.

"Perhatian-perhatian. Mohon perhatiannya temen-temen semua." Sagara melambaikan tangannya.

SAGARA (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang