07. Keyakinan ✨

18 13 0
                                    


Hai semuanya!

Pada episode kali ini aku bakal bawa satu topik yang sebenarnya agak sensitif. Aku kadang ngerasa miris sama bangsa Indonesia yang sekarang ini sering berselisih paham karena 'keyakinan' alias agama. Padahal sila pertama dari Pancasila adalah "Ketuhanan yang Maha Esa." Jadi buat aku, semua warna negara Indonesia mempunyai hak yang sama untuk memeluk agama apapun. Bahkan dalam agama aku terdapat sebuah surah dan di salah satu ayatnya memiliki arti, "Bagimu agamamu dan bagiku agamaku." So, kita langsung lihat aja pendapat mereka.

••••

Yuma : Cara menghargai mereka ya berteman baik dengan mereka. Apapun keyakinan mereka kita hargai, karena jujur aku dulu pernah punya teman beda agama. Dengan tidak membahas perihal agama pun itu sudah termasuk menghargai. Intinya saling toleransi, apalagi kita sebagai warga negara Indonesia tentunya tahu bahwa Indonesia itu Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda namun tetap satu.
Yang terpenting kita berada dalam satu tujuan yaitu mengabdi dan melindungi negeri tercinta.

***

Terbenam : Caraku menghargai keyakinan orang lain adalah dengan saling menghargai dan menyadari porsi masing-masing. Tentunya dengan tidak mencampuri urusan agama mereka dan tidak membahas hal-hal yang menjurus pada segi 'keyakinan' dalam bersosialisasi khususnya hubungan pertemanan.

***

Sayang senja : Caraku yaitu, ya udah kita jangan memaksakan kehendak kita (pendapat) yang berhubungan dengan keyakinan. Jadi saat kita melakukan diskusi atau apapun jangan sesekali mendebat dengan menggunakan dalil-dalil.
Terus selain itu juga sebisa mungkin jangan bawa-bawa keyakinan. Karena kita tahu ajaran tiap agama jelas berbeda. Untuk memanimalisir jangan membahasnya. Bertukar informasi atau ilmu boleh hanya saja tidak terlalu memaksakan seperti keinginan kita.

***

Olangapak : Caranya adalah dengan tidak membuat mereka tidak nyaman dengan pertanyaan-pertanyaan yang menjurus pada suatu kepercayaan tertentu. Aku open minded pada setiap orang. Agama, ras, suku itu bukan masalah untukku saat memilih berteman dengan mereka. Karena satu hal yang menjadi pertimbanganku itu hanyalah attitude. Maka apapun keyakinan mereka, aku terima dengan hangat, menghargai perbedaan justru akan mempererat pertemanan bukan malah membeda-beda keyakinan yang hanya membuat hancur rasa kemanusiaan.

***

Bunga : Sederhana kok, kalau kita mau dihargai, kita juga harus mau menghargai. Menghargai di sini bukan hanya agama, tetapi juga sebuah pendapat. Terkadang di negara kita ini masih seringkali krisis toleransi. Entah itu kepada agama yang satu dan yang lainnya. Ataupun kepada sebuah pendapat.
Yang dirasa salah, belum tentu orang akan menganggap itu salah. Sebaliknya juga begitu. Setiap orang punya hak masing-masing dan apapun yang diyakini harus dihargai.

Jadi kuncinya, kita juga harus mau menghargai. Gampang kalau ngomong, tapi terkadang ngelakuinnya juga susah banget. Aku pribadi selalu menghargai keyakinan orang. Aku tidak membedakan siapapun, selagi apa yang ia 'yakini' itu baik ya tidak masalah. Setiap orang itu berbeda dan perbedaan itulah yang jadi ciri khas. Jangan jadikan perbedaan sebagai ajang memecah belah. Karena bukankah lebih indah hidup dalam kasih? Ya pokoknya saling menghargai aja pasti akan harmonis. Yuk saling menghargai!

***

Pelangi : Dunia ini sangat luas, ada banyak perbedaan di antara kita semua. Salah satunya yaitu keyakinan. Keyakinan setiap manusia berbeda-beda, maka dari itu kita harus menghargainya.
Ada banyak cara untuk menghargai keyakinan orang lain, misalnya tidak mengganggu mereka saat sedang melaksanakan ibadahnya dan masih banyak lagi.

***

Nunu : Cara menghargai perbedaan versiku adalah jangan kita menyinggung apapun hal yang mungkin terlalu sakral untuk dibahas. Apapun kondisi dan keadaannya, tolerasi itu perlu. Kita berada di negara yang penuh dengan keberagaman, sudah sepantasnya kita menghormati juga menghargai perbedaan itu. Bersosialisasi tanpa memandang suku, ras, bahkan agama. Kita bisa bersatu diatas perbedaan, dan kita bisa maju dengan keberagaman ini.

***

Malam : Aku agak sulit jawabnya, so far aku nggak punya temen deket yang non islam. Tapi, caraku menghargai mereka itu nggak membawa-bawa topik yang 'religius/agamis' gitu pas lagi cerita-cerita. Jujur aja, aku punya banyak topik remaja buat bahan perbincangan sama temen-temen, bahkan sama temen-temen yang seiman akupun jarang bahas sesuatu yang merujuk ke pembahasan religi atau agama gitu.

Segitu aja yang bisa aku ungkapkan, aku agak sulit memang menjelaskan gitu hehe.

***

Y/N✨: Cara menghargai keyakinan orang lain. Ya mungkin semua orang atau anak SD sudah tahu jawabannya. Sesuai apa yang diajarkan agama saya, "Bagiku agamaku dan bagimu agamamu."

***

Aurora : Kalau aku sih netral. Temenan sama siapa aja, temenku ada yang non, ya aku harus perlakuin dia kayak temen yang lain soalnya kan ada sih temen yang beda memperlakukan temen-temennya. Caranya ya kita nggak boleh ngehina. Harus ngehargain keyakinan orang itu, jangan memaksakan orang itu biar bisa ikut agama kita. Lakum diinukum waliyadin.

***

Senja : Tidak mencaci atau menghina keyakinan orang lain dan saling menghargai satu sama lain aja. Kita menjalani keyakinan masing-masing tapi engga boleh memaksa seseorang orang untuk masuk ke agama kita intinya saling menghargai aja.

***

Purple girl : Di jaman sekarang ini menghargai itu seperti hal yang paling susah dilakukan, nggak sih? Padahal kayaknya menghargai itu adalah hal yang sederhana. Menghargai itu penting, apalagi kalau udah menyangkut keputusan seseorang seperti keyakinan yang mereka pilih.
Walaupun jalan yang mereka pilih mungkin berbeda dengan kita, terasa kurang baik jika kita menunjukkan ketidaksukaan atau terlalu membandingkannya dengan apa yang kita yakini.
Apapun keyakinan yang mereka anut, hargailah. Jangan membeda-bedakan satu sama lain, karena memang setiap manusia itu pasti selalu beda, kan?
Kita ini Bhinneka Tunggal Ika, salam toleransi.

***

Api : Caranya adalah saat mereka beribadah, aku menghargainya dan tidak mengganggunya. Juga semisal saat kami bersama dalam sebuah kesempatan, aku sangat menghindari pembahasan soal keyakinan.

***

Choco : Kita jangan sesekali menyinggung perasaan mereka jika mereka mempunyai keyakinan yang berbeda. Ya, kita toleransi saja karena setiap manusia mempunyai keyakinan yang berbeda-beda jadi sewajarnya kita harus saling menghargai.

***

Meong : Ya menghargai seperti biasa. Aku nggak bisa banyak komen tentang ini, karena di real life aku jarang ketemu orang yang beda keyakinan sama aku. Bahkan di sekolah cuma ada 1 orang yang beda keyakinan, dan kami semua (teman-teman sekolah) nggak pernah memperlakukan dia beda, dia juga selalu menghargai saat kami sholat pokoknya saling menghargai lah. Kalau teman online, aku gak bisa komen juga. Emang ada yang agamanya beda, bahkan banyak. Di kontakku juga ada, tapi ya balik lagi semua kan memang pilihan mereka. Menganggap itu salah, kita juga nggak bisa, kan? Intinya cukup saling menghargai saja, jika kita juga mau dihargai sama orang lain.

***

Rhetoric : Caranya dengan, jika dia beribadah maka Rhe tunggu. Sebaliknya kalau Rhe ibadah yaudah tunggu aja. Nanti kalau teman Rhe itu merayakan hari raya, Rhe mah diam aja. Oke sekian kak. Pokoknya Rhe hargain apa yang dia yakini, pokoknya keyakinan teman Rhe itu keyakinan teman Rhe. Jadi Rhe engga ikut campur kalau hari raya alias Rhe enggak kasih ucapan selamat hehe.

***

Bintang : Dengan cara menghormati dan menghargai setiap agama masing-masing. Tidak saling mencela antara satu sama lain, tetap menjaga sikap, perkataan, dan sebagainya.

••••

Buat aku pribadi menghargai perbedaan keyakinan itu sangat perlu dan penting. Jika seseorang berbeda dengan apa yang kita yakini dan percaya, tentu itu tidak perlu dijadikan ajang untuk mencari siapa yang paling benar dan siapa yang salah. Kita manusia memang diciptakan dengan perbedaan. Entah dari segi apa itu, termasuk keyakinan. Kita adalah manusia yang memilik hak asasi. Termasuk memiliki kebebasan untuk meyakini suatu kepercayaan. Saling menghargai kuncinya. Tidak perlu mengusik yang lain. Hidup dengan saling berdampingan. Bagiku agamaku, bagimu agamamu. Itu yang diajarkan oleh agama yang saya percaya. Kita adalah Indonesia, berbeda-beda namun tetap satu jua.

••••
16/02/2021
♥️

Ruang [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang