MDD15

1.1K 130 11
                                    

Mencintaimu dalam diam

.
.
.

By dyaan_ekw

.
.
.

Typo's

.
.
.

Happy reading














"Hallo, bagaimana sudah kau temukan dimana dia sekarang.?"

"Belum tuan. Kami masih terus berusaha."

"Baiklah, ku harap kalian memberikan kabar baik."

"Akan kami usahakan. Kami pamit dulu. permisi."

Dua orang yang sudah melapor kini keluar dari ruangan meninggalkan taehyung yang terduduk lemas di singgahsana nya. Menundukkan kepalanya sambil memejamkan kedua mata, sudah dua minggu lamanya ia mencari keberadaan jungkook namun tidak ada hasilnya, semua anak buahnya sudah mencari jungkook hampir keseluruhan kota namun jungkook tidak dapat di temukan sama sekali.

"Kamu ada dimana kookie, aku merindukan mu, dan sampai kapan aku harus tersiksa oleh penyesalan ini."
Menghapus air mata yang mengalir begitu saja, sadar dgn apa yang sudah dia lakukan pada gadis yang sangat baik hati tersebut.

Another side.

"Sampai kapan kamu akan menyembunyikan keberadaan jungkook Chan?."

"Lihatlah anakmu, dia seperti mayat hidup yang tidak tau kemana harus berjalan."

"Ku mohon bersabarlah sebentar baek. Aku juga sedih melihat putraku seperti itu, namun ini adalah hukuman baginya karena sudah menyia-nyiakan gadis baik seperti jungkook."

"Aku tau taehyung salah, tapi kita tidak bisa terlalu lama membiarkan dia seperti itu."

"Berhentilah untuk egois baek, apa kamu tau sesakit apa jungkook harus menanggung semuanya?. Dia bahkan terlihat baik-baik saja saat sedang bersama kita atau kedua orang tuanya, padahal nyatanya dia tidak baik-baik saja."

.
.
.

Jungkook terbangun karena suara dering ponselnya yang berbunyi cukup keras.

Melihat nama di layar ponsel sebelum menerima, tersenyum lalu menggeser tombol hijau.

"Assalamualaikum ma."

"Walaikum salam sayang, kamu apa kabar?."

"Kookie baik ma, mama sama ayah apa kabar?."

"Kami juga baik, mama merindukan mu nak kapan kamu akan pulang menemani mama seperti biasanya, mama bosan karena ayahmu selalu saja pergi luar kota."

Jungkook tersenyum mendengar perkataan ibunya yang selalu mempertanyaan hal yang sama.

Saat jungkook bilang akan berpisah dgn taehyung, kedua orang tuanya tentu tidak menyangkah namun saat jungkook menjelaskan semua barulah kedua orang tuanya mendukung keputusannya, asal putri mereka bahagia.

"Sabar mam, jungkook baru beberapa bulan disini tapi mama sudah menyuruh kookie untuk pulang. Cita-cita kookie masih jauh ma."

"Kenapa begitu lama rasanya, mama sudah tidak sabar nak."

"Kookie harus fokus kuliah biar cepat-cepat lulus dan mendapatkan sertifikat. Jadi bersabarlah mam. Oh iya kookie akan pulang minggu depan untuk menghadiri acara pernikahan jimin, jadi kita bisa menghabiskan waktu bersama saat itu."

"Benarkah? Baiklah mama akan menunggu hari itu tiba, yaudah mama tutup dulu ya, banyak sekali pembeli yang sudah menunggu."

"Heem, hati-hati. Jaga kesehatanmu mam, aku mencintaimu."

"Mama juga mencintai mu nak, daah assalamualaikum."

"Walaikumsalam."

Panggilan itu berakhir.

Jungkook ingin kembali tidur namun urung karena melihat kearah jam dinding yang menunjukan pukul 9:00 Wib.

"astagfirullah halazim, waktunya sholat dhuha." gumam jungkook, lalu turun dari ranjang, mengikat rambut dan menggulung lengan baju. Kemudian pergi ke kamar mandi untuk menggosok gigi dan ambil wudhu.

Setelah sudah bersih dan mengambil wudhu jungkook mengenakan mukena kemudian melaksanakan tugasnya.

Tak perlu lama hanya kurang lebih dari lima menit jungkook telah selesai sholat dan berdzikir, Tak lupa dia berdoa memohon ampunan dan perlindungan pada yang Maha Kuasa.

...

Memasuki gedung yang begitu mewah dan indah, kaki jungkook terus melangkah setelah mengisi buku daftar tamu. Berjalan seorang diri tanpa teman disampingnya. Parasnya yang begitu cantik dan anggun membuat semua mata terpanah memandangnya. Gamis berwarna pink soft dgn jilbab panjang yang berwarna putih sukses membuat jungkook semakin terlihat canti dan mempesona. Wajahnya tidak di olesi oleh makeup, dia hanya mengandalkan air wudhu dan perasan air jeruk nipis,namun jika orang yang tidak tau maka mengira bahwa dia melakukan perawatan rutin untuk memanjakan wajahnya.

Pendengarannya tidak tuli, jungkook sadar bahwa saat semua memandanginya,mulut mereka pun juga ikut berkata. Namun jungkooo tidak ingin terhanyut sombong karna pujian yang mereka semua lontarkan.

Terus berjalan hingga melihat gadis yang menyandang sebagai sahabatnya itu. Terlihat cantik dn berbeda, akhirnya menikah dgn lelaki pilihannya sendiri, jungkookpun ikut bahagia melihat senyuman yang terukir pada wajah jimin dgn begitu lebar.

Melangkahkan kakinya hingga menuju pada sahabatnya. Jimin yang belum menyadari keberadaan jungkook kini terkejut karena tiba-tiba sahabatnya ikut berada dihadapannya.

"Heeyyy... " jimin langsung memeluk tubuh jungkook dgn begitu cepat. Memeluknya dgn begitu erat dan melepaskan rasa rindu karena sudah berbulan-bulan tidak bertemu. Mereka berdua sangatlah dekat tentu saja jika merasa kehilangan satu sama lain walaupun sering berkomunikasi melalui telepon.

"Aku sangat merindukanmu kook." jungkookpun ikut membalas pelukan jimin, tersenyum lembut melihat tingkah lakuh jimin.

"Aku juga merindukanmu jim." balas jungkook.

Jimin melepaskan pelukkannya lalu memandangi wajah jungkook dgn begitu sesama.

"Kamu terlihat lebih kurus sekarang, kamu tidak makan dgn baik ya?." ujar jimin yang menyentuh wajah jungkook. Jungkook tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

"Aku makan dgn baik. tapi aku terlalu sibuk jim, banyak banget tugas yang harus ku selesaikan." jawab jungkook yang membuat jimin mengangguk mengerti.

"Salahnya sendiri kuliah kilat, jadi susah atur waktu gitukan. Lihat kamu kayak gini jadi sedih aku."

"Kamu taukan aku kulih kilat karena apa? Tiap telepon mama selalu nyuruh aku pulang, sampai udah hafal." mereka berdua tertawa tanpa suara.

Jungkook mengambil kuliah kilat karena tuntutan mamanya, karena mamanya tidak mau jauh terlalu lama-lama dgn putri kesayangannya.






Mencintaimu Dalam Diam [Taekook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang