Setelah mengatakan bahwa taehyung mencintai jungkook, jungkook memutuskan pergi dari tempat itu tanpa menjawab perkataan taehyung sama sekali, jungkook merasa shock dan terkejut mendengar pengakuan taehyung. Hingga membuat dirinya tidak keluar dari kamar selama dua hari, jungkook merenung dan mencerna semua yang telah dia dengar. Perkataan taehyung sukses membuat jungkook berpikir keras hingga membuatnya tidak nafsu untuk melakukan apa-apa.
Jantungnya berdetak sangat kencang saat pertama kali mendengar pengakuan taehyung, dia merasa senang dan sedikit takut. Takut jika semua ini hanya pelampiasan saja.
Tok tok tok...
" Kookie kamu ada didalam??." suara teriak taehyung dari pintu luar kos jungkook. Sudah sering kali taehyung menghampiri jungkook setelah dua hari yang lalu jungkook pergi begitu saja, bahkan tidak mau berhenti saat taehyung memanggil namanya berulang kali.
Jungkook menutup telinganya dgn kedua tangan. Saat ini dia tidak ingin menemui siapa-siapa, dia hanya ingin sendirian untuk beberapa waktu.
"Ku mohon jawablah kookie, kamu membuatku khawatir." teriak taehyung lagi saat yakin jika jungkook ada didalam.
Jungkook yang duduk dilantai semakin mempererat telingah nya agar tidak bisa mendengar.
"Kookie buka atau aku akan mendobrak nya." acam taehyung dan jungkook tentu saja tidak memperdulikan acamannya.
"Jungkook aku serius dgn kata-kata ku. Buka atau ku dobrak." jungkook menghela nafasnya, dia tau jika taehyung tidak main-main saat ini.
Taehyung sudah bersiap siap mencari ancang-ancang sambil berhitung.
"Satu, Dua, ..."Brughh....
Namun saat hitungan ketiga pintu itu terbuka, membuat taehyung yang sudah siap mendobrak pada hitungan ketiga kini terjatuh.
Jungkook terkejut sambil melebarkan bolamatanya.
"Kak kamu baik-baik saja?." tanya jungkook yang menghampiri taehyung sambil membantu.
"Sakit." jawab taehyung sambil memegang lengannya yang terkena lantai.
Jungkook yang melihat taehyung meringis kesakitan pun tidak tega jadinya.
"Maaf." ujar jungkook yang merasa bersalah. Taehyung menggelengkan kepalanya menolak menandakan bahwa ini bukan salahnya jungkook.
"Tidak perlu minta maaf, aku baik-baik saja kok." ujar taehyung sambil berdiri memengang lengan tangan yang sepertinya terluka.
"Kalau baik-baik saja gak bakalan meringis kesakitan gitu kan?." taehyung menoleh melihat kearah jungkook sambil tersenyum polos.
"Buka kancing lenganmu dan biarkan ku priksa." perintah jungkook. Taehyung mematuhinya lalu melihat sekitar untuk mencari tempat duduk. Untung ada sofa disana, taehyung memutuskan untuk duduk disana sambil menunggu jungkook datang, setelah memberi perintah jungkook bergegas mengambil kotak obat.
"Sini tangannya." kata jungkook yang baru datang dan mendudukan diri disamping taehyung dgn jarak beberapa centi.
Jungkook menekuk Hem yang taehyung gunakan sampai disiku. Sedikit meringis kesakitan saat Hem itu bergesekan dgn luka dilengannya. Jungkook kesusahan untuk menekuk Hem itu lagi, karna sudah tidak bisa tertekuk lagi sampai siku.
"Sepertinya Hemnya tidak bisa di tekuk lagi. Apa kakak memakai kaos dalaman?." tanya jungkook. Taehyung yang sedari tadi memandangi wajah jungkook belum sadar jika wanita itu sedang berbicara dgnnya.
Jungkook yang tak mendapatkan jawaban menoleh kearah taehyung, sedikit terkejut dan menggelengkan kepala saat menyadari bahwa taehyung sedang menatapinya tanpa berkedip.
"Sampai kapan kamu akan memandangiku seperti itu terus heem?." tanya jungkook sambil memukul lutut taehyung.
"Hah? Apa." tanya taehyung yang tersadar.
Jungkook Menghela nafas. Lalu berbicara kembali.
"Apa kamu memakai kaos dalaman?." taehyung mengangguk sambil terus menatap jungkook.
"Bisa dibuka?, aku kesulitan menekuk Hem mu kak." taehyung mengangguk lagi, lalu tangannya membuka kancing Hemnya perlahan-lahan hingga tertelepaslah Hem itu dari tubuh taehyung.
Saat ini taehyung tenggah memakai kaos polos berwarna Hitam warna yang senada dgn Hemnya.
Jungkook lalu menekuk lengan kaos itu perlahan-lahan karna sudah terlihat lembab kemerahan disana dan ada goresan luka ringan pad sikunya.
Jungkook mengambil kapas untuk membersihkan nya sebelum dipakaikan salep.
"Apa sakit?." tanya jungkook yang tidak mendapatkan jawaban. Jungkook yang tidak mendapat jawaban melanjutkan aktivitas nya kembali.
Taehyung tidak menjawab karna kesadarannya mungkin sudah mulai hilang lagi karna sedari tadi dia hanya memandangi wajah jungkook tanpa henti.
"Sudah." kata jungkook saat sudah mengoleskan salep disana. Jungkook membereskan barang-barang dan memasukkannya kedalam tempat obat.
"Sebaiknya kak-." perkataan jungkook terhenti kan oleh ngenggaman tangan taehyung. Taehyung menggengam tangan jungkook dgn lembut penuh kasih sayang, jungkook yang merasakan tangannya digenggam tenti saja berontak namun taehyung tidak mau melepaskannya.
"Menikahlah dgn ku kookie, Aku janji tidak akan pernah menyia-nyiakan mu lagi."
Jungkook terdiam dgn tatapan yang sulit diartikan, taehyung yang sedari tadi memperhatikannya jadi mulai khawatir, takut jika jungkook akan pergi tanpa memberi jawaban lagi."Kookie aku mencintaimu, ku mohon pertimbangkan." jungkook diam masih enggan untuk menjawab, otaknya saat ini sungguh merasa sangat terbebani.
Dan taehyung tau jika saat ini jungkook sedang berpikir keras tentang semua kata-katanya.
"Jika kamu tidak mau menjawab sekarang tidak apa-apa. Tapi ku mohon pikirkan kembali, aku sungguh sangat mencintaimu." sambung taehyung seraya mengelus tangan jungkook kemudian melepaskannya dgn perlahan-lahan.
Taehyung tentu kecewa namun Di tidak akan menyerah begitu saja untuk mendapatkan jungkook lagi.
"Pikirkan sebelum bertindak mengambil keputusan. Hubungi aku jika kamu sudah mendapatkan jawabannya. Aku akan kembali kejakarta sore ini, aku harus menandatangani berkas-berkas penting. Jadi jaga dirimu baik-baik, aku akan menunggu mu. Aku mencintaimu. Dah assalamualaikum." taehyung pergi setelah mengatakan itu, berpamit undur diri untuk kembali karna banyaknya kerjaan yang harus dia kerja.
Jungkook tidak memmbalas salaman taehyung dia masih diam bergelut dgn pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintaimu Dalam Diam [Taekook]
Romance(Completed) Aku mencintainya dan aku selalu berdoa agar dia di kirimkan untukku. namun aku tidak tau rencana apa yang sedang Allah takdirkan untukku. _Jjk_