Chapter 5

469 55 8
                                    

Yoona memandangi tubuh Kim yang terbalut selimut sampai perut, hanya menampilkan dadanya yang bidang dengan tatto kecil dibawah tulang selangkanya. Sebuah tulisan dengan huruf jepang. Oh, ia tidak memerhatikan itu dari awal. Arti tattonya mungkin namanya sendiri.

Kemudian kedua matanya menyipit untuk memperhatikan detail tubuh Kim lebih dekat. Terdapat cukup banyak tahi lalat disekitar tubuhnya. Di dahi, ada tiga disepanjang pipi sampai rahang bagian kanan, dibawah dagu, di leher sebelah kiri, lalu tepat diatas dada sebelah kanan. Semuanya dilatarbelakangi warna kulit yang begitu eksotis dikedua mata Yoona.

Mempesona.

Jemarinya yang tergeletak diantara tubuh mereka menarik perhatian Yoona selanjutnya. Tampak ramping dan panjang. Ia mengingat jemari itu berada didalam tubuhnya beberapa jam yang lalu membawa kesenangan dan kenikmatan bersamaan. Ada tahi lalat lagi dibagian dalam telunjuk kanannya. Mungkin setelah ini, ia akan menghafalkan setiap tata letak tahi lalat yang ada disekitar tubuh Kim.

"Tidurlah lagi. Masih pagi." Ujar Kim dengan mata terpejam.

Yoona menggerakkan kepala untuk menjauhi Kim sedikit, "kau tidak tidur?"

Kedua mata kelamnya terbuka. Menatap lurus kearah Yoona yang berbalik tanya.

"Aku terganggu dengan tatapanmu."

Yoona terkejut menyadari bahwa Kim mengetahui tingkahnya beberapa saat lalu. Mungkin pria itu memang hanya berpura-pura tidur.

"Kau tahu aku sudah bangun? Kupikir kau masih terlelap."

Kemeja kebesaran yang dikenakan Yoona tampak begitu manis dikedua mata Kim. Membuatnya ingin merobek fabrik itu dan menenggelamkan miliknya lagi didalam kelembutan tubuh si submissive. Tetapi satu jam lagi matahari sudah terbit, dan ia tidak mungkin menambah parah tanda-tanda disekitar leher dan dada Yoona.

"Apa yang menarik perhatianmu?"

"Tahi lalat, warna kulit, bentuk rahangmu yang tegas, hm.. tatto-mu." Yoona memberanikan diri untuk membelai tatto yang terpateri diatas dadanya. Jemari mungil itu ditahan ketika menyentuh tulisan jepang yang tercetak disana.

"Ini huruf kanji, artinya jiwa."

"Jiwa?" Ulang Yoona menggerakkan jemarinya diatas dada Kim.

"Menurutmu apakah tubuh hanya bisa memiliki satu jiwa?"

Kedua mata Yoona berputar keatas untuk berpikir. Demi Tuhan, ini baru jam lima pagi dan ia sudah dipaksa untuk berpikir.

"Tentu saja." Jawabnya supaya cepat.

Kim menjauhkan tangan Yoona dan meremas pinggangnya kuat-kuat.

"Kenapa kau langsung menjawab tanpa berpikir terlebih dahulu?"

"Aw, sakit.."

"Jawab aku."

"Yang mana?"

Kim menarik tubuh dan menjadikan lengannya sebagai bantal dikepala Yoona. Kemudian satu tangannya berada disekitar leher wanita itu, seolah siap untuk menahan jalur napas seperti yang dilakukannya saat mereka melakukan seks beberapa jam lalu.

"Apa alasanmu mengatakan bahwa satu tubuh hanya bisa memiliki satu jiwa?"

Karena Yoona tidak mengerti ilmu tentang kejiwaan. Dan ia tidak ingin membahas sesuatu yang berat untuk memulai hari.

"Hm.. ya.. tubuh adalah tempat bersemayamnya jiwa bukan? Dan jika satu tubuh dimiliki oleh banyak jiwa, akan repot nantinya. Seperti kapal yang mempunyai banyak nakhoda, hanya akan terombang-ambing ditengah sebelum sampai pada tujuan."

Hit Me One More Time | Kim Namjoon x Im YoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang