Terasa berbeda tatkala Namjoon membuka mata pagi ini--terdapat satu kepala bertumpu pada lengan bisepnya yang dijadikan bantal--sementara si pemilik tubuh berbaring menyamping memeluknya tanpa dosa.
Im Yoona, si gadis Kim.
Namjoon memiringkan kepala untuk meneliti lebih jauh setiap inchi paras mungilnya, dengan kedua mata rusa yang tertutup dan bentuk hidung yang kecil serta bibir setipis kertas. Anak rambutnya yang berwarna cokelat terang tampak berantakan disekitar lengan Namjoon, sedang lengannya melingkari pinggang teman tidurnya tadi malam.
Bagaimana bisa wanita itu tampak bodoh dan menggemaskan secara bersamaan?
Kepolosannya__tapi tidak terlalu polos--berhasil menarik perhatian Namjoon pada beberapa waktu akhir-akhir ini. Namjoon menerka, hatinya setulus Dora yang membawa peta kemana-mana untuk menunjukkan jalan. Agak aneh analoginya, tetapi saat ini itulah yang Namjoon rasakan.
Kemudian maniknya turun lagi kebawah dan mendapati kaus longgarnya memperlihatkan belahan vertikal indah yang membelah dada, sedikit berkilau terkena cahaya mentari yang masuk melalui jendela kamar. Agak sulit ia menelan ludah, karena pemandangan dihadapannya sekarang bisa dimasukkan kedalam kategori mempesona.
Teman hanyalah kata. Mengenai hasrat, beda lagi urusannya.
Mengacu pada kepercayaan yang baru saja dibangun beberapa sekon lalu, maka Namjoon menggerakkan tubuh dan bangkit untuk mengungkung tubuh Yoona dibawahnya tanpa ragu. Napasnya berderu dan menjadi semakin liar ketika ia memutuskan untuk menyesap permukaan leher yang sedari tadi menggoda pendiriannya.
Sebenarnya ia bisa saja mengendalikan dirinya sendiri, tetapi mengingat Kim sudah mencicipinya lebih dulu, kepercayaan diri Namjoon merasa sedikit terganggu karena Yoona lebih memilih si alter ego daripada Tuan Rumahnya sendiri.
Satu lenguhan terdengar lantaran Namjoon memberikan kecupan bertubi-tubi pada sekitar tulang selangka menuju belahan dadanya. Dan itu membuat kepalanya menengadah sebab Yoona menenggelamkan jemarinya diantara surai belakang Namjoon untuk menarik bibirnya menjauh.
Lalu pandangan mereka bertemu.
"Hei bodoh, apa yang kau lakukan?" Tanya Yoona dengan suara paginya yang parau.
Tubuh Namjoon sedikit mengangkat untuk memandang Yoona lebih jelas, "melakukan apa yang ingin kulakukan."
Sebenarnya pilihan kata Namjoon jauh dari kategori kasar tetapi Yoona mendadak merasa tersinggung.
"Tubuhku bukan untuk sembarang orang!"
"Tapi aku dan Kim adalah orang yang sama." Kilah Namjoon memenjarakan tubuh Yoona dengan kedua lengannya yang besar.
Mengambil sikap antisipasi, Yoona menahan dada Namjoon dengan kedua lengannya, "tapi kau bukan Kim."
"Kurasa kita sudah satu suara tadi malam mengenai jati diriku bukan?"
"Ya.." kata-kata Yoona kemudian terhenti dengan sendirinya.
"Kau yang masuk kedalam kamarku, kau juga yang memancing libidoku keluar ke permukaan. Lantas kau tidak ingin bertanggungjawab?"
"A-Apa yang harus kupertanggungjawabkan?"
Tanpa menunggu lagi, Namjoon membawa satu tangan Yoona dan mendaratkannya pada miliknya yang menegang dibawah sana. Membiarkan wanita itu sadar atas morning wood yang kini tengah dialami Namjoon, "ini."
Bongkahan keras yang Yoona genggam jelas menyentaknya tiba-tiba, karena Namjoon berani memintanya menyentuh bagian privasi tersebut. Bukankah tidak ada hubungan diantara mereka?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hit Me One More Time | Kim Namjoon x Im Yoona
FanfictionKim Namjoon, pria tangguh yang dihormati semua rekan seperjuangannya atas jasanya menyelamatkan suatu tragedi, hanyalah orang yang berjuang untuk memperbaiki dirinya sendiri. "Dia mantan agen NIS yang kacau! Bisakah kau menjauhinya, Yoong?" Yoona me...