14. What's Wrong ?

491 75 10
                                    

Menerima hal yang tidak kita inginkan memang terkadang adalah hal yang sulit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menerima hal yang tidak kita inginkan memang terkadang adalah hal yang sulit. Namun, mau tak mau itulah yang harus Eunseo lakukan.

Namun Eunseo masih mencoba menyimpan hal ini sendiri, masih enggan bercerita pada Eunbi maupun Yeoreum.

Begitupun bersikap didepan Juyeon, sebisa mungkin bersikap biasa saja seolah tidak ada hal yang terjadi diantara mereka. Meski Eunseo tidak bisa menampik bahwa hanya dengan melihat wajah Juyeon kembali membuatnya teringat kejadian di Jeju.

Masih dengan komputer yang menyala didepannya, Eunseo memejamkan matanya. Andai waktu bisa diulang, Eunseo memilih untuk tidak ikut ke Jeju. Hari dimana Ia merasa mulai dianggap, hari itu juga dia rusak.

"Eunseo Noonaaaa" suara itu terdengar bernada ditelinga Eunseo, perlahan Ia membuka mata, mendapati Sunwoo tengah tersenyum simpul padanya.

Eunseo lantas membalas senyuman lelaki yang lebih muda setahun darinya itu

"Ada apa ?"

"Sudah jam istirahat, ayo ke kantin" ajak Sunwoo, Eunseo terdiam sejenak. Melirik jam tangan miliknya sebelum akhirnya mengiyakan ajakan Sunwoo.

Tidak sampai lima menit, mereka berdua sampai dikantin. Sedikit bingung ingin duduk dimana karena keadaan kantin yang lumayan penuh. Sampai pandangan Hana jatuh pada Eunbi, Kevin dan Changmin yang melambai ke arah mereka berdua.

"Sunwoo, disitu saja, ada Eunbi, Kevin dan Changmin" tunjuk Eunseo, Sunwoo melirik kearah dimana tangan Eunseo menunjuk. Lelaki itu merengut kecil, gagal sudah Ia berduaan dengan Eunseo siang ini.

Dengan sangat terpaksa akhirnya Sunwoo mengikuti Eunseo yang sudah berjalan lebih dulu.

"Waaaa aku merindukanmuuu" sorak Eunbi girang lalu memeluk Eunseo, perempuan itu tersenyum lebar lalu membalas pelukan Eunbi.

Melihat kedua wanita berpelukan sontak membuat ketiga lelaki lainnya saling pandang.

"Eunseo kau tidak ingin memelukku ?" tawar Kevin terang-terangan, sudah merentangkan tangannya kalau-kalau Eunseo benar ingin memeluknya.

"Berhenti berharap banyak" Sunwoo mendorong rentangan tangan Kevin yang mengenai dirinya. Membuat Kevin memajukan bibirnya karena Sunwoo, ditambah lagi Eunseo dan Eunbi yang serempak menggeleng.

"Noona, kau mau pesan apa ?" tanya Sunwoo tiba-tiba saat Eunseo sudah duduk, perempuan itu berpikir sejenak hingga akhirnya memutuskan untuk dipesankan Jjajangmyeon oleh Sunwoo.

Lelaki itu lantas memanggil pelayan, memesan makanan milik Eunseo juga miliknya. Setelah itu kelimanya mulai mengobrol, mulai dari bergosip sampai pekerjaan masing-masing dikantor.

"Bagaimana perjalanan mu di Jeju, Eunseo ?" tanya Kevin tiba-tiba. Saat itu juga ekspresi Eunseo berubah, suasana disekitar mereka pun mendadak hening.

"Eunseo kau kenapa ?" Eunbi yang posisinya paling dekat dengan Eunseo merengkuh bahu sahabatnya, namun Eunseo tidak menjawab.

Kevin pun tiba-tiba dilanda rasa bersalah melihat Eunseo yang seketika menjadi murung. Apa mungkin dia salah bicara ?

"Apa Presdir menyakiti perasaanmu ?" tanya Changmin hati-hati pada Eunseo.

Baru saja Eunseo ingin menjawab, makanan yang mereka pesan pun datang.

"Tidak, Presdir tidak menyakitiku- ayo makan" Eunseo berusaha kembali merubah suasana seperti semula.

Semua bernafas lega mendengarnya, mereka pun mulai menikmati makan siang mereka sambil masih melanjutkan candaan dan tidak melanjutkan pertanyaan Kevin.

Namun, baru beberapa suap menikmati makan siangnya, Eunseo merasakan hal yang tidak beres pada dirinya.

Hoeek

Dengan reflek Eunseo menutup mulutnya cepat agar tidak menganggu kenyamanan pengunjung kantin.

"Eunseo!?" pekik Eunbi.

Sunwoo pun ikut panik, "Noona!? Kau kenapa ?"

Eunseo dengan cepat bangkit dari tempat duduknya lalu berlari menuju wc, diikuti Eunbi dari belakang. Membuat suasana cukup rusuh.

Tidak jauh dari situ, ada empat orang yang juga tengah menikmati makan siang, namun terhenti karena memperhatikan kesuruhan kecil mereka berlima.

Dimana mata Juyeon tak lepas memperhatikan gerak-gerik Eunseo hingga wanita itu menghilang dari balik tembok wc.

"Kenapa mereka rusuh sekali ?" gumam Hyunjae. Juyeon yang mendengar gumaman Hyunjae menggelengkan kepalanya cepat, membuang rasa penasarannya terhadap apa yang terjadi.

"Kau mengkhawatirkan Eunseo ?" Juyeon melirik kearah Sangyeon. Mendapati Hyunjae dan Younghoon yang tengah menatap dirinya.

Dengan gerakan pelan lelaki itu menggeleng.

"Kau tampak mengkhawatirkannya" itu Younghoon yang berbicara lalu menyiapkan kimbab kedalam mulutnya.

"Belakangan dia terlihat aneh, lebih cerewet dari biasanya"

"Dia cerewet ?"

Juyeon berdecak kecil, "Sangat"

Ketiga lelaki yang lebih tua dari Juyeon itu terkekeh, membayangkan bagaimana cerewetnya Eunseo pada Juyeon yang sedikit keras.

Juyeon enggan menanggapi parah anak buahnya itu. Matanya perlahan kembali melirik meja tempat dimana Eunseo makan, namun Ia masih belum menemukan keberadaan perempuan itu.

Membuat di hati Juyeon yang paling dalam, Ia tersadar, kalau belakangan Ia merasa semakin dekat dengan Eunseo.

Tbc

How To Love [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang