Seorang lelaki telah rapi dengan mengenakan setelan kemeja putih memandang dirinya di depan cermin.
"Bismillah, semoga hari ini dapat berjalan lancar." ucap orang tersebut yang tak lain adalah Adrian.
Ya sedari dirinya mendapatkan jawaban dari Aisyah seakan ada perasaan tenang namun juga beban atas langkah yang dirinya ambil sekarang. Jujur saat ini dirinya masih bimbang tapi dia terus meyakinkan dirinya sendiri bahwa ini yang ia mau. Masih ada perasaan takut untuk memulai sebuah hubungan kembali. Karena itu tak mudah Adrian lewati setelah mengalami sebuah kegagalan dalam berhubungan. Ya sebelumnya Adrian pernah melamar seorang wanita juga tetapi saat tiba waktu untuk mereka melangsungkan lamaran resminya dulu yang gagal.
Melihat penampilannya yang dirasa sudah oke Adrian segera ke bawah untuk sarapan bersama keluarganya.
"pagi yah, bu."
"pagi juga bang." balas sang ibu yang sedang melayani suaminya sedangkan sang suami hanya membalas anggukan dan tersenyum kepada sang anak yang menyapa.
"abang mau sekalian ibu ambilkan makan?" tanya sang ibu sebelum dia kembali duduk di tempatnya.
"aku aja bu sama selai coklat." teriak sang adik yang baru saja ikut bergabung di meja makan.
"yang ditawarin siapa, malah main serobot aja dek." balas Adrian sinis ke adiknya.
"nggak usah abang bikin sendiri aja bu."
"ya udah kalau gitu, zumar jadi sekalian?"
"hehe.. Nggak usah bu zumar bikin juga ijin sendiri aja. Ibu sekarang duduk aja makan makanannya." ucap zumar ke ibundanya.
"udah nih bang nggak usah sinis juga kali." balasan zumar ke Adrian yang tak kalah sinisnya.
Udah biasa suasana pagi kayak gini di keluarga insyirah.
"kalian ini udah pada besar. Kalian hanya dua bersaudara jadi yang akur. Kalau nggak akur nanti siapa yang diminta bantuan kalau nggak saudara sendiri." ucap ayah.
Ya setiap kali makan bersama orang tua mereka selalu memberikan nasihat kepada anak-anak nya.
" bener yang dikatakan ayah. Kalian udah sama-sama dewasa, udah ngerti seharusnya."
"iya bu, yah kita selalu akur kok. Iya nggak bang." lirik zumar kearah abangnya.
"yah, bu, zumar pamit berangkat duluan ya soalnya takut terlambat nanti." pamit zumar kepada kedua orang tua nya.
"hati-hati jangan ngebut naik motornya." ucap ibu
"iya, assalamualaikum." balas zumar sudah dengan berlari.
"mas juga berangkat ke kantor ya sayang. Kamu nanti berangkat ke rumah sakit?"
"mungkin enggak mas."
"ya udah nanti urusan kantor selesai aku langsung pulang ya. Kamu istirahat aja biar bibi yang bersih in rumah."
"iya iya.."
"ya udah, assalamualaikum."
"waalaikumussalam ." balas ibu
Sekarang tersisa ibu dan Adrian saja di sana.
"bang kamu masih tetep berangkat kerja juga?"
"iya bu, tapi tenang aja hari ini hanya memberikan bimbingan ke anak koas aja kok."
"ya udah kalau gitu nanti kamu berangkatnya sendiri atau bareng keluarga sekalian?"
"lihat nanti ya bu. Nanti aku kabarin lagi aja ya. Kalau gitu aku pamit juga, assalamualaikum."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANA UHIBBUKAFILLAH DOKTER
RomanceAdrian, seorang dokter bedah muda yang berpengalaman dan juga sebagai pemilik rumah sakit swasta baru yang cukup terkenal di ibukota. Sikapnya yang selalu cool dan ramah kepada siapapun membuatnya disukai banyak orang. Tak terkecuali seorang wanita...