04_Diam-diam Memperhatikan

158 11 0
                                    

"bang mau kemana kamu?" Tanya Fadia terhadap Adrian yang hendak keluar.

"Rumah sakit Bu." Jawabnya enteng.

"Ngapain? Bukannya setiap kali kamu dapat ship malam kamu selalu tuker sama dokter Fathan." Ucap Fadia sedangkan sang anak sibuk sendiri merapikan pakaiannya.

"Kamu mah aneh nggak seperti biasanya. Jangan-jangan kamu...?" Belum sempat Fadia menyelesaikan ucapannya.

Adrian sudah menyela,"Abang pamit dulu assalamualaikum." Tanpa menghiraukan ibunya lagi Adrian langsung saja pergi.

"Eh bang...? Wa'alaikumusalam." Teriaknya.

Sebenarnya tujuan utama Adrian ke rumah sakit bukan untuk jaga, tetapi ia ingin memastikan apakah dia masih ada di sana atau tidak?

Ya dia yang dimaksud adalah Aisyah wanita yang akhir-akhir ini mengganggu pikirannya.

Ini sudah benar-benar malam bahkan keadaan rumah sakit pun sudah sangat sepi. Hanya beberapa orang yang masih terlihat menunggu keluarnya di depan ruang rawat.

Tanpa menunggu lama Adrian segera beralih menuju salah satu ruang rawat. Tanpa mengetuk pintu itu terlebih dahulu Adrian langsung saja masuk. Dan dugaannya memang benar wanita itu masih setia berjaga menunggui anak tersebut.

Dia hanya sendirian? dimana keluarga anak tersebut kenapa malah dia yang menjaganya di sini?"ucap Adrian pelan mendekati orang tersebut.

Seperti ia tertidur karena kelelahan berjaga. Posisi tidurnya pun sambil duduk di sebuah kursi yang memang terdapat di sana. Adrian semakin mendekat dengan langkah pelan. Tanpa sadar seorang anak itu terbangun dan melihat Adrian yang sedang mengendap-endap.

"Dokter Adrian?" Pekik Andini.

"Sssttt..." Ucap Adrian sambil mengarahkan jari telunjuknya ke mulut mengisyaratkan untuk diam.

Andini mengerti akan hal itu jadi ia nurut saja. Andini sebenarnya merasa kasihan ternyata sedari tadi Aisyah lah yang menungguinya.

Adrian melepas jaket yang ia kenakan dan memasangnya di tubuh Aisyah untuk menyelimutinya.

Kini Adrian beralih ke Andini yang masih memperhatikannya.

"Gimana keadaan kamu?" Ucapnya pelan namun masih dapat didengar oleh Andini karena Adrian beralih mendekat ke Andini saat ini.

"Sudah mendingan dok. Tapi masih agak pusing kepalanya."

"Kamu belum makan kan?" Andini pun menggeleng.

"Dokter kupasin buah saja mau?" Ucap Adrian mengambil buah apel yang terdapat di nakas itu.

Andini tak menolak perlakuan Adrian ia menerima dan memakan buah tersebut.

"Mau lagi?" Tanya Adrian saat satu buah apel telah habis.

"Nggak."

"Ya sudah kamu kembali istirahat saja ya. Oh iya nanti kalau kak Aisyah nya bangun jangan bilang apapun katakan saja kamu nggak tahu, oke👌."

"Beres dok. Makasih."

"Sama-sama kamu cepat sembuh ya dokter permisi dulu."

Setelahnya Adrian keluar dari ruangan tersebut menuju ruangannya. Dia mengistirahatkan tubuhnya di sana.

Aisyah terbangun dari tidurnya karena tak nyaman. Tubuhnya terasa sangat pegal-pegal. Dan dia pun baru menyadari kalau dia tertidur sambil duduk di sebelah Andini tidur.

Tetapi tunggu Aisyah seperti merasa ada yang berbeda dengan dirinya.

"Jaket siapa ini? Perasaan tadi malam aku tak mengenakannya. Bahkan ini bukan milikku."

ANA UHIBBUKAFILLAH DOKTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang