Prov Aisyah
Seorang gadis telah sibuk memilih baju yang ingin ia kenakan. Sebenarnya tak masalah memakai baju apapun, tetapi tetap saja beda hari ini ia ingin terlihat berbeda dari hari-hari sebelumnya. Ya mengingat hari ini adalah hari dimana seseorang ingin melamarnya. Kalau ditanya ia akan menerima atau menolaknya sih ia masih bimbang. Karena sebelumnya ia sudah memiliki seseorang yang dicintainya secara diam-diam malah melabuhkan hati ke orang lain, sakit bukan. Namun ia bisa apa semua itu sudah menjadi takdirnya.
Tok... Tok... Tok..
Seseorang mengetuk pintu kamarnya."kak?" ucap orang tersebut.
"iya, bun masuk aja nggak aku kunci kok."
Ternyata itu sang bunda yang datang menghampiri ingin melihat anak gadisnya itu.
"loh kok belum juga ganti baju?"
"iya, bun bingung mau pakai yang mana." ucapnya sambil membanding-bandingkan baju yang akan ia kenakan.
"bunda bagusan yang mana?" tunjuk Aisyah yang menanyakan pendapat ibundanya.
"ehmm..." balas sang bunda sembari melihat pakaian itu.
"kak duduk dulu deh, bunda mau ngomong sesuatu ke kamu."
"tentang apa bun?" balas Aisyah sambil duduk tepat di samping ibundanya.
"tadi kenapa kamu ingin bunda mengalihkan pembicaraan, jika dia sudah membicarakan tentang hal itu?"
"ehm.. Aisyah juga nggak tahu, bun. Ada rasa takut dalam diri Aisyah saat ini, jika memang dia ingin mengatakan hal itu."
"kenapa?"
“Aisyah juga nggak tahu, bun."balas Aisyah sampai ia tak menyadari air matanya telah menetes membasahi pipi.
" kak, bunda pernah di posisi kakak saat ini. Dulu bunda juga ngerasa begini, tetapi sebelum itu hanya satu yang terpikir oleh bunda yaitu apakah benar dia jodoh yang dikirim Tuhan untuk ku? Itu yang terlintas dalam pikiran bunda. Dan oma juga memberikan nasihat ini ke bunda dulu.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda: “Apabila datang kepada kalian siapa yang kalian ridhai akhlak dan agama nya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak kalian lakukan, niscaya akan menjadi fitnah dan muka bumi dan kerusakan yang luas.” (HR. Al-Hakim – sanadnya shahih). "
Dalam diam Aisyah kepikiran perkataan bundanya itu. Dan pertanyaan yang sama datang menghampiri. Apakah memang dia orangnya yang dikirimkan Tuhan untuk jadi jodohku?
" bunda dan ayah nggak akan ikut campur soal ini. Semua kami serahkan sepenuhnya ke kamu. Karena bagaimana pun juga kan kamu yang akan menjalaninya."
"iya, bun. Aisyah berterima kasih kepada ayah dan bunda yang telah membesarkan ku sampai saat ini. Maaf ya jika Aisyah banyak membantah ke orang tua."
"bagaimanpun juga kalian ini anak ayah dan bunda, senakal-nakalnya anak pasti juga ada alasannya. Jadi kami memaklumi itu sayang."
"makasih banyak, bunda."
"sama-sama sayang, jangan nangis dong. Masak iya mau ketemu calon berlinang air mata gini sih." goda sang bunda untuk menghibur putrinya itu.
"ih.. Bunda apaan sih?" balasnya menangis sambil tertawa.
"cie.. Ada yang malu-malu tapi mau nih ya?"
"ih... Bunda udah dong."
"iya deh iya haha... Eh kamu masih mau saran dari bunda nggak?"
"kamu pakai yang ini aja kayaknya juga ini belum pernah kamu pakai kan sebelumnya." lanjutnya mengambil salah satu baju itu dan memberikannya kepada sang putri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANA UHIBBUKAFILLAH DOKTER
RomanceAdrian, seorang dokter bedah muda yang berpengalaman dan juga sebagai pemilik rumah sakit swasta baru yang cukup terkenal di ibukota. Sikapnya yang selalu cool dan ramah kepada siapapun membuatnya disukai banyak orang. Tak terkecuali seorang wanita...