Melupakan hari itu kini mereka melaksanakan aktivitas seperti biasa. Aisyah masih menyimpan jaket yang waktu itu di almarinya. Ia mau mengembalikan pun tak tahu siapa yang punya. Lebih baik di simpan saja pikirnya.
Kegiatan seperti biasa dimulai dengan Aisyah yang tetap bekerja menjadi asisten Fadia begitupun yang lainya. Meskipun hari Minggu sekali pun para tenaga medis tetap setia berjaga dikala orang sedang membutuhkan nya.
Adrian baru saja menyelesaikan operasi nya. Kini ia beranjak ingin pulang ke rumah saja untuk mengistirahatkan tubuhnya. Hari ini ia tak ada jadwal operasi lagi kalaupun ada pasti nanti ada yang menelponnya.
Sampai di rumah Adrian melihat orang tuanya yang sedang berbincang di ruang keluarga. Tumben-tumbenan bisa melihat hal kayak gini. Mungkin karena saking sibuknya pada bekerja jadi jika ada waktu luang dibuat untuk bersantai bersama.
"Abang ibu mau bicara sebentar sama kamu. Ayah ibu tinggal dulu tak apa kan?" Suaminya itu hanya mengangguk tanda ia mengizinkan nya.
"Ada apa Bu?"
"Sini sambil sambil duduk saja biar enak."
Kini mereka berdua memilih taman rumah sebagai tempat mengobrol.
"Ibu ingin tanya sama kamu. Apakah kamu suka sama Aisyah?"tanya Fadia saat ini mampu membuat kaget Adrian pasalnya ibunya itu tidak pernah mau ikut campur perihal percintaannya selama ini.
"Kenapa ibu tanya begini?"
"Tak apa ibu hanya ingin tahu saja. Kalau memang kamu menyukainya jangan pernah melakukan kesalahan sama seperti dulu lagi. Aisyah itu orangnya beda dari perempuan pada saat ini. Ia gadis yang baik perilaku maupun akhlak nya."
"Adrian tak tahu Bu."
"Kenapa apa kamu masih mengharapkan perempuan itu yang entah tak tahu kabarnya saat ini?"
"Adrian tak tahu dan ibu dia itu punya nama. Namanya adalah Sella entah tak tahu kenapa aku masih berharap dia kembali lagi."
"Adrian ibu mengerti tapi tolong kamu coba untuk menutup luka lama itu. Ibu nggak mau kamu menyesali pada akhirnya."
"Nggak tahu. Adrian masih suka dan mencintainya Bu, Adrian mohon ibu nggak usah tanyakan hal ini lagi."
"Itu bukan lah rasa suka ataupun cinta itu hanya obsesi mu yang menginginkan dia kembali bahkan sekarang pun kamu nggak tahu dia ada dimana kan?"
"Jangan sampai ego mu mengalahkan segalanya. Hubungan yang di dasari dengan nafsu tidak akan baik nak."
"Cukup Bu Adrian tak mau membahas ini lagi. Adrian tak tahu apa yang dirasakan saat ini. Jadi Adrian mohon sekali lagi sama ibu tolong biarkan lagi begini dulu. Adrian mohon." Ucap Adrian dengan sedikit meninggikan suaranya.
"Terserah kamu ibu hanya mengingatkan. Ibu nggak mau kamu kecewa untuk yang kedua kalinya. Aisyah adalah gadis yang baik kalau memang kamu menginginkan nya jangan pernah kamu torehkan luka kepadanya." Ucap Fadia terakhir kalinya sebelum ia meninggalkan anaknya itu sendirian di sana.
"Ah kenapa semenjak ada cewek itu rasanya jadi begini. Sebenarnya dia itu siapa? Apa benar aku sudah menyukainya? Tapi tak mungkin aku akan selalu menunggu mu Sella kembalilah segera." Ucapnya gusar.
Adrian menghela nafas kasar, sebenarnya sedari tadi Adrian mulai meninggikan suaranya adiknya tak sengaja mendengar itu semua.
"Abang?"
"Apa lagi?"
"Kenapa berkata begitu sama ibu. Ingatlah bang ibu itu orang yang pertama harus kita hormati. Janganlah kita membentak bahkan berkata kasar kepadanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANA UHIBBUKAFILLAH DOKTER
RomanceAdrian, seorang dokter bedah muda yang berpengalaman dan juga sebagai pemilik rumah sakit swasta baru yang cukup terkenal di ibukota. Sikapnya yang selalu cool dan ramah kepada siapapun membuatnya disukai banyak orang. Tak terkecuali seorang wanita...