07_Maaf

159 12 0
                                    


Setelah kejadian di pesta pernikahan tersebut. Kini perasaan Adrian tambah tak karuan apalagi setiap kali Adrian melihat Aisyah, Aisyah selalu saja menghindar. Adrian hanya ingin meminta maaf kepada Aisyah, namun ya sudah lah yang penting Adrian sudah berusaha.

"Huft...." Adrian membuang napas lengahnya.

"Kenapa bro ada masalah?" Tanya Rizki yang melihat temannya itu terus melamun.

Bukanya menjawab Adrian hanya terdiam dan terus melamun memikirkan bagaimana cara dia untuk meminta maaf kepada Aisyah.

"Ah serah lo lah gue tinggal dulu." Ucap Rizki yang mulai jengah melihat temannya itu. Dia pun meninggalkan Adrian sendiri di tempat tersebut.

Saat ini Adrian berada di cafe milik Rizki untuk sekedar menghilangkan lelah.

Di tempat yang sama pula Aisyah mempunyai janji kepada teman-teman semasa kecilnya di cafe itu juga.

"Assalamualaikum." Salam Aisyah saat telah melihat keberadaan orang-orang yang dicarinya.

"Wa'alaikumusalam." Jawab semua.

"Duduk sini mbak." Ucap Alvira istri dari Alfian.

"Iya makasih." Ucap Aisyah pun mendudukinya.

"Kamu pesen aja dulu Syah."kini giliran Alfian yang berkata pada Aisyah. Aisyah pun memesan pesanannya.

"Wah bener-bener nggak nyangka ya ternyata yang bakal nikah duluan Fian." Ucap Adi yang memulai pembicaraan mereka.

"Iya tuh. Eh Vira kalau punya temen boleh lah dikenalin ke Aa Rafa ini."

"Ada Aa tapi sudah milik orang lain semuanya mau?" Ucap Vira yang mengundang tawa mereka.

"Ya bukan gitu juga kali."ucap Rafa kesal.

"Nah loh...hahahaha."

"Udah pada puas kalian ngetawain gue nya."

"Belum belum puas gue makanya sana cari sendiri. Jangan main nyomot milik orang. Kalau yang punya datang kan sakit melihat kenyataan itu. Hahahha..."

"Sebahagia kalian lah, apa dayanya Rafa yang ganteng tak tertandingi ini dibully orang-orang ini ya Allah?"

"Udah ah nggak baik kasihan tuh pak bosnya nanti kalau udah kesel siapa yang bakal bayarin?" Ucap Aisyah. Ya Rafa merupakan salah satu pengusaha muda tersukses di kota ini. Tak diragukan lagi dia telah memiliki perusahaan sendiri yang bergerak dibidang properti. Tak heran banyak cewek yang menginginkan dirinya untuk jadi pacar idaman, namun mereka semua hanya mengincar hartanya bukan tulus dari hatinya.

"Kirain mau membela gue Syah. Ternyata hanya minta traktiran gue aja. Ah..kenapa kalian sama aja sih?"

"Nggak ya masih bisa lihat kan kalau kita itu nggak ada yang kembar. Apa perlu gue anter periksa mata dulu biar lo bisa bedain kita semua di sini." Ucap Adi.

"Eh bukan gitu juga maksud gue Bambang!?....." Lengkap sudah penderitaan Rafa.

Ya mereka semua nampak gembira bisa berkumpul kembali setelah sekian lama. Banyak cerita dan canda tawa mengisi pertemuan mereka ini.

Dilain sisi tepatnya di sudut cafe itu ternyata Adrian dapat mengamati keceriaan Aisyah dari sana.

"Manis juga kalau kamu tertawa lepas seperti itu Syah? Coba aja kamu bisa tertawa seperti itu hanya karena ku."

"Hei bro mandangin siapa sih lo bisa senyum sendiri seperti ini?"

"Hah ngomong apa tadi Ki?"

"Udahlah nggak penting juga lupain aja lah. Sebentar gue tinggal ngangkat telpon dulu." Ucap Rizki meninggalkan Adrian sejenak.

ANA UHIBBUKAFILLAH DOKTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang