02_Lagi-lagi Dia

183 10 0
                                    

Pagi hari yang cerah ini seorang lelaki masih setiap dengan selimutnya. Enggan untuk bangun bahkan ia melupakan jadwal pekerjaan nya.

Disaat seperti itu tiba-tiba ponselnya berbunyi, tanpa membuka matanya terlebih dahulu ia meraih ponsel itu kasar.

"Hallo"

"Maaf dok kalau ganggu waktu nya tapi hari ini dokter Adrian ada jadwal operasi pagi."

"Ya saya tahu jam berapa nanti?"tanya Adrian sambil membuka mata. Dan betapa terkejutnya dia melihat jam dindingnya sudah menunjukkan pukul setengah tujuh.

"Tolong atur ulang jadwalnya saya akan sampai setengah jam lagi."

"Baik dok."

Adrian pun tergesa-gesa untuk datang ke rumah sakit. Karena semalam ia tak bisa tidur jadinya berimbas pada pekerjaan pagi ini.

"Bang nggak makan dulu?"

"Nanti saja Bu di kantin."
Adrian pun berlalu mencium tangan orang tuanya dan bergegas berangkat.

"Ayah, ibu Abang berangkat dulu ya. Assalamualaikum."

"Wa'alaikumusalam."

Dilain tempat kini Aisyah telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk bekerja. Saat ini ia sarapan bersama keluarganya.

"Kak bagaimana pekerjaan mu?"

"Alhamdulillah yah, semua baik."

"Alhamdulillah kalau gitu."

"Aisyah udah selesai makan nya. Aisyah pamit berangkat dulu. Assalamualaikum."
Aisyah beranjak dari tempatnya menghampiri orang tuanya untuk pamitan.

"Wa'alaikumusalam."

Aisyah selalu mengusahakan untuk berangkat lebih awal saat bekerja karena ia tak suka akan terlambat. Lebih baik datang lebih awal menunggu daripada terlambat kan.

Saat di jalan ia melihat seseorang menghentikan mobilnya. Ia pun menghampiri orang tersebut. Sangat terkejutnya dia saat tahu siapa orang itu.

"Lah Napa kamu. Ya udah deh gapapa tolong bantu saya ada operasi pagi ini tetapi mobil saya mogok. Jadi saya minta tolong ke kamu hanya hari ini saja. Jangan khawatir nanti saya bayar. Mana kunci mobil mu biar saya saja yang menyetirnya."

Aisyah sudah tak menghiraukan ucapan Adrian dia berlalu memasuki mobil duduk di kursi sebelah kemudi. Karena memang sedari tadi pun kuncinya masih terpasang pada tempatnya.

Adrian pun mulai menjalankan mobil dengan sedikit menambah kecepatannya.

"Hei pelan-pelan nyetirnya. Jangan ajak-ajak orang kalau mau bunuh diri. Astaghfirullah allazim pelanin." Teriak Aisyah bahkan tak dihiraukan oleh Adrian tetap mengemudikan mobil itu.

Sampai tepat di depan rumah sakit pun tanpa ada ucap terimakasih Adrian berlalu begitu saja dari hadapan Aisyah.

"Dasar manusia tak tahu etika dan terimakasih." Umpat Aisyah terhadap perlakuan Adrian terhapadnya.

"Assalamualaikum pagi teh Eni." Sapa Aisyah.

"Wa'alaikumusalam pagi banget datangnya?"

ANA UHIBBUKAFILLAH DOKTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang