"Kak Aisyah bangun apakah kamu nggak berangkat bekerja udah jam berapa ini?"
"Hm... Jam berapa ini Bun?"
"Jam 7, kamu itu ya kak tumben banget habis subuhan tidur lagi. Apakah ada masalah?"
"Huah.... Enggak Bun, oh baru jam 7 pagi toh." Ucap Aisyah masih dengan raih setengah sadarnya.
"Apa jam 7????" Teriak Aisyah langsung bergegas mengumpulkan penuh nyawanya.
"Bunda Aisyah minta tolong ya. Tolong bantu Aisyah pilihin beberapa baju masukin ke koper. Bunda Aisyah bener-bener lupa kalau hari ini Aisyah berangkat ke Bandung. Bunda please bantu Aisyah ya." Rayu Aisyah pada bundanya.
"Ya udah bunda bantu beberes. Kamu itu ya lain kali disiapin lebih awal kamu berangkat jam berapa?"
"Jam 8 udah harus sampai rumah sakit Bun."
"Kamu mandi aja dulu."
"Makasih banyak bunda akuh, muach..." Ucap Aisyah sambil mencium pipi bundanya dan bergegas mandi.
"Kak udah bunda masukin semua baju kamu, tapi nanti cek lagi kalau ada yang masih tertinggal." Teriak bunda dari ruangan Aisyah. Kenapa bundanya harus berteriak? Itu karena Aisyah masih berada di dalam kamar mandi.
"Iya bunda." Balas Aisyah berteriak juga.
Selesai dengan ritualnya Aisyah segera turun dan dia tidak mengingat pesan ibundanya tadi yang menyuruhnya mengecek lagi barang bawaannya. Aisyah langsung menutup koper membawa turun bersamanya.
"Ayah, bunda Aisyah pamit dulu ya."
"Iya kamu hati-hati di sana harus bisa jaga diri baik-baik." Ucap ayah.
"Siap yah."
"Semua udah kebawa kak nggak ada yang tertinggal kan?"
"Insyaallah sudah semua Bun, makasih ya tadi sudah mau bantuin Aisyah."
"Iya kak sama-sama. Ingat pesan ayah jaga diri baik-baik ya."
"Iya Aisyah berangkat dulu assalamualaikum." Ucap Aisyah sembari mencium tangan orang tuanya.
"Wa'alaikumusalam."
"Aduh udah jam segini lagi bisa terlambat aku nanti kalau naik mobil ku, gimana ini?" Ucap Aisyah sembari keluar menyeret kopernya.
"Ah bawa motor aja kali ya kan bisa nyalip." Terlintas ide Aisyah agar tidak terlambat sampai ke rumah sakit.
"Kak kenapa?" Tanya bunda yang menyusul Aisyah ke depan.
"Nggak papa kok Bun." Ucap Aisyah sambil mengeluarkan motor metiknya.
" Loh kak kamu mau berangkat naik motor?"
"Iya Bun udah keburu takut terlambat nantinya, assalamualaikum bunda." Ucap Aisyah sudah dengan meninggalkan halaman rumahnya.
"Wa'alaikumusalam hati-hati kak."
***
"Dokter Adrian yang lain kemana?" Tanya Aisyah dengan napas yang masih terengah. Jangan ditanya kenapa ya? itu karena dia mengendarai motornya dengan kecepatan melebihi pembalap."Kamu tanya mereka? Nggak salah hah ini udah jam berapa?"
"Maaf dok saya mengaku salah. Tetapi kan saya hanya terlambat 5 menit saja." Elak Aisyah. Sebenarnya dia tahu raut wajah dokter Adrian sedang marah tetapi dia kan sudah meminta maaf kan.
"Hanya 5 menit saja kata mu hah? Itu namanya juga terlambat kamu itu ya benar-benar...." Belum juga dia menyelesaikan umpatan untuk Aisyah keburu ibunya datang menghampiri mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANA UHIBBUKAFILLAH DOKTER
RomanceAdrian, seorang dokter bedah muda yang berpengalaman dan juga sebagai pemilik rumah sakit swasta baru yang cukup terkenal di ibukota. Sikapnya yang selalu cool dan ramah kepada siapapun membuatnya disukai banyak orang. Tak terkecuali seorang wanita...