Aisyah Nafiatul Shahbaz

218 10 0
                                    

Aisyah adalah anak pertama dari pasangan Ahmad Shahbaz dan Nabila Az-Zahra. Ia juga memiliki dua orang adik yaitu Artanabil Raqila Shahbaz dan Fatimah Azahra Shahbaz.

Kini usianya telah menginjak 23 tahun. Aisyah baru saja menyelesaikan program studi farmasi nya.

Banyak orang yang bilang dirinya itu wanita lemah lembut dan alim. Tetapi itu semua bukanlah dia yang dulu jauh dari kata tersebut.

Saat sekolah pun ia banyak memiliki teman laki-laki dari pada perempuan karena baginya itu teman perempuan itu sangat rumit.

Orang tuanya sudah berusaha mengajarkan ilmu agama bahkan juga batasan antara laki-laki dan perempuan. Namun apalah daya Aisyah tetap tidak memperdulikan itu dulu.

Sampai akhirnya orang tuanya merasa tak sanggup untuk mendidiknya seorang diri. Aisyah dikirimkan ke sebuah pondok pesantren yang dapat mengubahnya secara perlahan menjadi Aisyah yang saat ini.

Tak mudah untuk bisa sampai titik ini. Bahkan dia sempat menolak agar tidak dimasukkan ke pondok pesantren.

"Ayah, bunda, Aisyah nggak mau. Aisyah masih mau main sama Adi, Pian, rafa, mereka nggak nakal kok. Mereka itu selalu baik kepada Aisyah, Aisyah mau bersama mereka terus hingga besar nanti." Ucap Aisyah kecil pada waktu itu.

"Nggak sayang ini demi kebaikanmu kami mengirimkan mu ke sana agar kamu tahu lebih banyak lagi wawasan tentang agama."

"Tapi Bun, Aisyah nggak mau. Aisyah tetap mau disini aja, Aisyah janji nggak bakal bikin ulah lagi ya. Ayah Aisyah mohon."

"Iya kamu bisa kembali lagi ke sini kalau kamu sudah berubah lebih baik lagi di sana ya."

"Nggak ayah sama bunda nggak ada yang sayang lagi sama Aisyah. Aisyah nggak mau." Ucap Aisyah kecil memberontak sampai membuat ibundanya tersungkur pada saat itu ia sedang mengandung adiknya.

Sejak saat itu Aisyah di kirimkan orang tuanya ke pondok pesantren. Sampai ia tahu ada bedanya baik dan buruk sekarang juga apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Di sana awal pertama kali masuk Aisyah selalu nggak mau ngapa-ngapain hanya diam diri yang ia lakukan.

Sampai ia mengagumi sosok santri putra yang lebih besar dari nya. Ia ingin sekali bisa mendapatkan dia waktu besar nanti.

Dan dialah yang menjadi alasan Aisya bisa berubah seperti sekarang ini. Seorang wanita yang anggun menutupi seluruh tubuhnya dengan pakaian hijab yang menjulang. Aisyah dengan perilaku ramahnya dan tidak lagi membangkang perintah orang tuanya.

Aisyah menjadi betah di pesantren sampai ia lulus MA dan memutuskan kuliah universitas negeri.

***

Kini Aisyah baru menyelesaikan program studi nya. Aisyah mengajukan permohonan kerja di salah satu rumah sakit swasta yang ada di ibukota tersebut.

"Ayah, bunda Aisyah pamit dulu, doakan semoga Aisyah dapat diterima di sana."

"Aamiin pasti kami selalu mendoakan mu sayang. Kamu hati-hati yang mengendarai mobil nya."

"Iya assalamualaikum."

"Wa'alaikumusalam."

Sesampainya di tempat yang dituju Aisyah segera mencari ketua direksi rumah sakit. Karena sebelumnya Aisyah telah mendapat pesan untuk melakukan wawancara dengan beliau.

"Permisi mbak, saya mau tanya tempat wawancara pekerjaan baru dimana ya?"

"Oh mbaknya lurus saja nanti belok kanan ruangan pojok sendiri itulah tempatnya."

ANA UHIBBUKAFILLAH DOKTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang