Part 2

55 7 1
                                    




Deru motor tersebut memecah keheningan jalanan yang sepi. Bintang melajukan kendaraan dengan kecepatan di atas rata rata, membelah jalanan sepi setelah mengantar pulang amora bintang tidak langsung pulang melainkan ngumpul bersama kedua temannya itu

Motor besar bintang memasuki halaman rumah yang besar, bintang menuju garasi memarkir kan motor kesayangan nya itu di samping mobil milik nya, bintang melirik sekilas ke arah mobil hitam yang terparkir samping mobil bintang
"mereka datang lagi"-ucap bintang sambil membuang nafas

Orang tua bintang sangat gila kerja, mereka sering meninggalkan bintang ke luar kota bahkan ke luar negeri. Terlebih bintang tidak memiliki kakak ataupun adik

Bintang di rumah hanya bersama pembantu dan tukang kebun. Bintang sudah biasa di tinggal seperti itu bahkan pengambilan raport pun paman nya yang mengambil

Orang tua bintang lebih mem prioritas kan pekerjaan di banding keluarga, bintang sangat kurang kasih sayang walaupun ia miliki banyak uang. Tapi uang bukan segalanya untuk bintang, bintang hanya ingin memiliki kasih sayang orang tua

Bintang masuk melalui pintu utama, ia berjalan santai melewati papa nya yang sedang terfokus pada layar laptop

"jam berapa ini, kamu baru pulang?!"-tanya adhitama ayah bintang

"bukan urusan anda"-jawab bintang santai

Bintang melanjutkan jalan nya menuju kamar di lantai atas

Ceklek

Brukk

Bintang merebahkan dirinya diatas kasur king size, lalu ia beralih menatap jam di atas meja belajar nya ternyata pukul 23.00,dan apa tadi? Malam malam begini adhitama masih berkutat dengan laptop nya sungguh gila kerja

Bintang turun dari kasur nya, lalu ia membuka pintu balkon yang terhubung dengan kamarnya, bintang duduk di sofa yang sudah tersedia. Lalu ia duduk sambil memandang langit

"amora"-tiba tiba bintang bergumam nama amora

"lo menarik juga, cewe bar bar ngomong asal ceplos tapi gue suka"-ucap bintang tak sadar

"What apa si anjir ko jadi mikirin si amor! "-bintang
"Tau lah mending gue ngerjain tugas"

Bintang kembali masuk kedalama kamarnya, ia menuju meja belajar lalu mengeluarkan buku catatan serta buku paket. Kemudian bintang sudah terfokus pada tugas yang penuh angka itu

Bintang mengayun ngayunkan kaki nya saat sedang belajar itu emang ke bisaan bintang

"hoaammm ngantuk bund, tapi dikit lagi tanggung ah dari pada ga selesai ntar di jemur di sekolah"-bintang

Dukk

"eh apaan tuh?"-ucap bintang penasaran

Lalu ia turun dari kursi belajar nya itu dan berjongkok ia melihat barang yang ia tak sengaja tertendang

"oh.... Ini, ini apaan dah?"-bintang
Bintang membuka wadah tersebut, sebuah kaleng usang yang sudah karakan

Bintang membuka tutup kaleng tersebut

Deg!

Disitu terpampang dua anak laki-laki yang sedang bergandengan tangan dengan muka yang tersenyum bahagia
Melihat foto tersebut bintang sedih matanya sudah me merah dan

Tess!

Air mata bintang turun membasahi foto tersebut

Flashback
"langit tungguin bintang"

"iya cepet bintang, ntar keburu udahan"

"ayo langit kita ke taman"

"ayo"

Ya itu bintang dan kembaran nya, mereka pergi ke taman dekat rumah untuk melihat pertunjukan langit cerah sudah berganti dengan senja yang begitu indah

"langit ayo foto dulu"

"hmmm"

Sebelum pulang langit dan bintang sempat berfoto
"nih dek fotonya sudah bapak cetak itu gratis"-ucap sang badut

"wahhh makasih ya pak, baik banget si bagus lagi. Dah sampai ketemu lagi yuk bintang pulang"-ajak langit sambil menggandeng tangan saudara nya

"yaudah ayo pulang"-jawab bintang

Mereka pulang jalan kaki karena tidak jauh dari rumah, mereka hendak menyebrangi jalan langit sudah memastikan jalanan sepi. Namun langit melepaskan tautan tangan nya dengan bintang berlari lebih dulu dan

TIDDD
"akkhhh"
"langit!!! "

Darah segar mengalir dari kepala langit badan nya lemas karna terpental beberapa meter, bintang berlari kearah saudara nya

"hiks langit bangun jangan tinggalin bintang hiks"-ucap bintang terisak

" aku s-sayang k-amu jangan nangis"-ujar nya sambil mengusap air mata bintang yang membawahi pipi

"langit gak kuat bintang, jaga diri ya langit sayang bintang"

Bintang menggenggam tangan langit
"gak langit gak boleh ngomong gitu"
Mata langit sudah terpejam membuat bintang panik setengah mati

"langit?!! Langit bangun hiks langit jahat ninggalin bintang"-ucap bintang pilu

Acara pemakaman langit sudah selesai, namun bintang tidak bisa melupakan saudara nya itu

Flashback off

"maafin gue lang, kenapa gue ga bisa jagain lo, maafin gue ga berus jadi kaka"-lirih bintang

Lalu bintang menghapus air mata yang membasahi pipinya, dan kembali memberes kan foto tersebut

Bintang pergi ke kamar mandi untuk cuci muka dan sikat gigi
Bintang keluar dari kamar mandi, lalu merebahkan tubuhnya di kasur king sizenya
Sebelum tidur bintang mematikan lampu kamarnya dan kembali ke atas kasur

"night amor"-ucap bintang tanpa sadar
Bintang pun sudah terlelap dan berada di alam mimpi

AMORA ZEVANKA [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang