Part 15

14 5 0
                                    

Amora berjalan menuju rumah nya bukan tidak punya uang tapi ia sengaja agar matanya tidak terlihat habis menangis. Jika datang ke rumah dengan keadaan mata merah hidung merah bisa bisa di introgasi oleh adiknya

Brum brum brum

Terdengar deru motor dari arah belakang "woy mor!!" teriak pemuda itu

Amora terlonjak kaget lalu berbalik melihat siapa yang memanggil nya. Pemuda tersebut membuka helm full face nya menampilkan wajah tanpan dengan seragam  yang berbeda dengan amora lalu cengengesan
"lo ngapain jalan kaki?"

" gapapa pengen aja"-jawab amora

"bohong banget lu"-lalu pemuda tersebut turun dari atas motornya menghampiri amora yang sedang duduk di halte

"ngapain lo ikutan duduk?"-tanya amora

"lah emang gak boleh? Ini halte umum bukan punya kakek lo kali"-ujar nya sambil terkekeh

"apaan si lo ar gajelas"-tukas amora

" yang penting sehat"

"tau ah by gue mau pulang"-lalu amora beranjak dari duduk nya tapi sebelum amora melangkah tangan nya sudah di tahan lebih dulu oleh pemuda itu

"aduhhh apalagi si arka pamungkas?"-gemas amora pada pemuda yang bernama arka itu

"yok gue anter dari pada jalan kaki ntar kaki lo sakitt"-ujar arka pada amora

Buat yang penasaran siapa itu arka, Arka itu temen semasa SMP mereka temen deket tapi setelah lulus mereka masuk SMA yang berbeda. Oke cuma gitu doang ko

"halah sok peduli lo sono pergi babi"-ujar amora mendorong tangan arka pelan

"hah? Apa baby? Awww jadi baper"-ucap arka ngelantur

"au ah cape ngomong sama orang sarap"-ucap amora lalu dia berjalan sedikit lebih cepat

"woy mor jalanan sini banyak preman nya loh,awas di jambret atau di culik sama om om. Kalo mau selamat mending gue anter"-teriak arka yang masih bisa amora dengar dengan jelas
Mendengar ucapan arka membuat amora berfikir "lah benr juga ini tempat sepi kalo gue di culik om om terus di jadiin maid sama dia gimana terus gue di kirim keluar negri buat di jual gimana aaaa"-amora mendumel dalam hati lalu cepat cepat dia berbalik menghampiri arka tanpa di suruh amora langsung naik ke atas motor arka. Arka hanya tersenyum tipis lalu melajukan motor nya

"ehmm mor lo udah punya pacar?"-tanya arka tiba tiba masih dalam perjalanan

"punya"-jawab amora singkat

"oh...gitu iya iya"-jawab arka "huh kalah cepet gue harusnya dari dulu gue tembak lo mor"-batin Arka

20 cukup di perjalanan motor milik Arka sudah berada di depan gerbang rumah amora. Amora turun dari atas motor milik Arka" makasih ar". Arka hanya mengangguk "gue langsung pulang mor udah sore"-ujar Arka sambil melirik arloji nya

" yoi makasih sekali lagi"
"sama sama, oh iya nomor lo masih yang itu kan?"- ujar Arka memastikan

"masih ko"

"Okeyy gue mantog dulu assalamualaikum"

"waalaikumsalam"

Amora masuk ke dalam rumah tapi dia heran kenapa pintu rumah terbuka. Biasanya dimas selalu menutup pintu bahkan di kunci
"assamu----"
Salam nya terjeda saat melihat bintang di dalam rumah nya. Saat melihat amora bintang langsung berlari lalu menubruk tubuh mungil itu membuat amora terhuyung ke belakang namun dengan sigap bintang menahan punggung amora

"mor maafin gue sumpah gue gak berniat nyakitin lo dengan ucapan gue"-ujar bintang menenggelamkan wajah nya di perpotongan leher amora. Sehingga dapat amora rasakan leher nya basah

AMORA ZEVANKA [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang