Part 32

22 3 0
                                    

Sepulang kuliah Arka mengajak Amora untuk jalan jalan, sebelum nya Amora sudah meminta izin pada Bintang lalu Bintang mengizinkan nya. Karna Arka sahabat Amora dari SMP wajar saja jika mereka ingin jaln berdua toh Amora nya sudah menjadi milik nya kembali

"aaaaa gue kangen bangt sama lo, lo lama banget sih pergi nya"-ujar Amora sambil mencubit pinggang Arka

"ya elah cuma sebulan doang, gue ajak gak mau sih padahal di Berlin tiap hari gue di ajakin jalan jalan terus sama Om Exel"-ucap nya sambil merogoh tas ransel nya lalu memberikan paper bag berukuran sedang berwarna hijau pada Amora

"yekali gue ikut yang ada ngerepotin, ih apa nih??"-ucap nya setelah menerima paper bag tersebut

"dari dulu juga lo udah ngerepotin"- ledek nya

"ihhh gak ya sembarangan"-ucap nya membela diri, lalu ia membuka paper bag tersebut ternyata isi nya cokelat cokelat dan cokelat

"njir banyak bangettt"-ujar Amora antusias

"sengaja gue ambil banyak lo kan doyan coklat"-ujar nya Amora dan Arka masih berada dalam mobil, mereka dari tadi asik berbincang sampai lupa mereka berencana untuk pergi ke danau tempat favorit mereka semasa SMP

"Arka ayok jalan dari tadi kita ngobrol terus"-ujar Amora

"iye iye sabarr"-ucap nya lalu menjalankan mobil tersebut menuju danau

Danau luas dengan banyak pepohonan rindang, dan ada satu tempat yang menjadi tempat favorit mereka, rumah pohon ya rumah pohon disana tempat mereka bercanda tidur menggambar dan lain lain, hampir setiap hari sepulang dari sekolah mereka selalu mampir kedanau menggunakan sepeda masing  masing

"hiks Arka curang harus nya Amora yang menang"-ucap gadis cantik dengan seragam putih biru masih melekat di badannya

"kan tadi Amora jatoh jadi kalah"-jawab laki-laki di samping nya

"tapi Ar harusnya anak cowok tuh ngalah"-ucap nya sambil menyeka air matanya

"yaudah maaf Arka traktir ice dream deh mau gak?"-tanya nya sambil membantu gadis itu berdiri

"mau dongg"-jawab nya semangat 45

"yaudah tungguin ya Arka beli dulu kedepan, kamu jangan kemana mana"-ujar nya lalu Arka meninggalkan Amora di bangku kayu, sambil menunggu Arka datang Amora memilih untuk menggambar di buku gambar nya

Tiba-tiba dua orang anak laki-laki yang umurnya lebih tua dari nya menghampiri Amora lalu menarik buku yang berada di pangkuan Amora

"yhaaa gambar apa nih jelek amat"-ujar anak laki-laki itu

"terlalu jujur lo kasian tuh anak orang mau nangis"-ucap teman nya itu

"alah kasian amat"-lalu anak tersebut merobek hasil gambar Amora ya walaupun tidak terlalu bagus tapi Arka selalu memuji jika gambaran hasil nya sangat baguss

Setelah merobek buku tersebut, dua anak itu malah meninggalkan Amora yg tengah menatap mereka dengan mata merah dan pelupuk mata nya di genangi likuid bening, dalam hitungan detik air matanya luruh membasahi kedua pipi nya

"loh Amora napa nangis??"-ujar Arka lalu ia meletakkan kresek putih yang pasti isi nya ice cream lalu ia memeluk Amora

"kenapa?"-ujar nya sambil mengelus punggung Amora

"hiks tadi buku gambar Amora di robek terus katanya gambar Amora jelek Ar"-adu nya pada sang sahabat sambil sesegukan

"gak kok gambar Amora bagus banget udah ya jangan nangis"-ujar nya sambil melepaskan pelukan lalu menangkup kedua pipi Amora

AMORA ZEVANKA [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang