Part 31

20 4 0
                                    

Seperti yang Amora bilang kini keluarga Mahesa berada di rumah Syamil ayah nya Aura. Mereka duduk di sofa ruang tamu menunggu Aura yang tak kunjung keluar kamar, akhirnya Amora memutuskan untuk menyusul ke kamar gadis itu, ia sedang apa? Lama sekali di dalam kamar. Amora mengetuk pintu ber cat biru muda itu beberapa kali, karna tak kunjung ada jawaban akhirnya Amora membuka pintu itu tidak ada siapapun di dalam kamar apa Aura ada di kamar mandi?

Amora mengetuk pintu kamar mandi dan tidak ada sautan

"Ra lo di dalem?"-ujar Aura

"lo duluan aja ntar gue turun kok"-jawab nya di dalam sana, Amora menghembuskan nafas lega ia takut Aura melakukan hal yang tidak tidak

Amora kembali ke ruang tamu dengan lalu duduk di samping mamah nya

"mana Aura nya?"-tanya Tamara

"lagi di kamar mandi, sebentar lagi juga turun"-jawab Amora lalu ia tersenyum pada mamah nya, terlihat Aura berjalan menghampiri mereka dengan piaya yang sama persis yang Amora kenakan hanya warna saja yang berbeda lalu ia duduk di samping papah nya

Adhitama sempat bingung karna tiba-tiba saja Syamil menyuruh nya untuk datang ke rumah nya

"jadi maksud saya untuk bapak datang kesini saya ingin jujur. Maaf jika anda kecewa dengan saya, tapi saya harus membatalkan tunangan anak kita. Rencana kita untuk menikah kan mereka setelah lulus kuliah itu tidak bisa terjadi sekali maaf"-ujar nya malam ini Syamil akan mengatakan nya semua dengan jujur sebenarnya jika niat ia bisa saja berbuat licik, dengan mengatakan Aura hamil dan itu anak dari Bintang. Jika mereka menentang bahwa pernyataan tersebut salah Syamil bisa saja memanipulasi hasil tes DNA saat anak Aura lahir dan melakukan tes DNA dengan Bintang

Namun ia tak sejahat dan selicik itu, ia masih punya hati untuk melakukan itu semua. Sebenarnya ia sangat malu mengatakan ini tapi apa boleh setiap bulan pasti perut Aura akan semakin besar dan pasti mereka akan menanyakan hal itu

"loh kenapa pak? Apa ada masalah?"-tanya Adhitama bingung

"maaf pak maaf sekali tapi Aura hamil dan tidak ia tidak tau siapa ayah dari anak nya tengah di kandung nya"-jawaban Syamil barusan sontak membuat Bintang, Adhitama dan Meli terkejut setengah mati setau mereka Aura anak baik baik yang tak pernah keluyuran malam malam apalagi ia sampai hamil begini

"bagaimana bisa, bisa jelaskan kejadian nya?"-tanya Meli

"dua minggu kemarin setelah pulang kuliah Aura tidak pulang semalaman, ia pulang di pagi hari dengan penampilan acak acakan dan bau alkohol"-jawab Tamara jujur ia sangat malu mengatakan ini tapi mu bagaimana mana lagi nasi sudah menjadi bubur, Aura hanya menunduk dengan bahu bergetar gadis itu tengah menangis Amora yang melihat lantas berpindah lalu duduk di samping Aura memeluk nya dari samping sambil terus membisikan kalimat penenang. Bintang tersenyum kecil melihat itu Amora seperti nya sangat menyayangi Aura

"maaf sekali lagi maaf bapak pasti sangat kecewa"-ujar Syamil

"hmmm memang saya kecewa sangat bahkan tapi mau bagaimana mana lagi, itu kan bukan perbuatan anak saya. Saya memaafkan anda sudah tidak papa"-jawab Adhitama sambil menepuk bahu Syamil yang sedari tadi menangis

Lalu Aura mengangkat kepala nya ia memandang Bintang dan Amora bergantian

"Bintang Amora gue minta maaf karna gue hubungan kalian berantakan. Dan aku juga minta maaf sama om sama tante karna udah bikin kalian kecewa, aku juga minta maaf sama papah sama mamah udah bikin kalian sakit hati, kecewa, dan merasa gagal jadi orang tua. Tapi itu salah Aura hiks hiks "-ujar nya ia sudah berlutut di kaki papa nya

" pah maafin Aura"-ujar nya lalu Syamil membantu Aura agar duduk kembali, Syamil hanya mengangguk dan tersenyum getir

"gue maafin lo kok"-ujar Bintang lalu ia memeluk Aura, setelah itu ia melerai pelukan nya di ganti dengan menggandeng tangan Amora

"maaf om tante Amora nya boleh saya pinjam sebentar"-ujar Bintang

"oh.. Silahkan jangan jauh jauh"-ucap Tamara

"gak kok cuma di teras doang"-jawab nya lalu Tamara mengangguk, Bintang sudah bilang pada Papa nya bahwa ia ingin menikahi Amora sebelum pergi ke rumah Syamil tapi ayah nya hanya membalas perkataan nya dengan deheman. Ia berfikir apa ia akan menikah dengan dua perempuan sekaligus? Maruk sekali

"ada apa?"-tanya Amora

"kamu cemburu?"-tanya Bintang membuat Amora bingung dengan perkataan pemuda di hadapan nya

"cemburu?"-beo Amora

"kamu cemburu kan gara gara aku peluk Aura, dari tadi kamu diem aja"-ujar nya lalu Amora tertawa keras mendengar jawaban dari Bintang

"lah napa ketawa?"-tanya Bintang sambil menatap Amora yang sangat cantik saat tertawa

"mana ada cemburu, gue cuma males ngomong aja. Lagian gue sama Aura udah baikan pas lusa kemarin"-jawab nya lalu Bintang manggut manggut

"Mor bilang nya Aku-kamu ya"-ujar Bintang lalu Amora mengangguk ia tidak membantah sama sekali Bintang tersenyum puas

"Mor"

"hmmm"

"Do you want to be my wife?"-ujar Bintang tiba-tiba

"pprrfttt hahahahahahha"-lagi lagi ia tertawa sambil guling guling diatas teras

"gue salah ngomong? Ni bocah dari tadi ketawa mulu sama omongan gue"- batin Bintang lalu ia menarik kedua tangan Amora menyuruh gadis itu untuk duduk lalu menanggkup pipi chubby milik gadis itu, Amora berhenti tertawa lalu menatap manik mata kecoklatan di hadapan nya

"aku serius Mor"-ujar nya menatap dalam gadis di hadapan nya, Amora mengerjab beberapa kali membuat Bintang gemas lalu mencium pipi kanan Amora

"ihhhh Bintang!!!"-teriak Amora sambil mendorong tubuh bongsor pemuda yang baru saja menyatakan bahwa ia ingin ia menjadi istri nya

"mau gakk"-tanya Bintang sambil mendekati Amora

"Bintang sialan mau apa lo dekt dekt"-ujar Amora lalu menggeser duduk nya

"aku kamu sayang"-jawab nya lalu kembali mendekati Amora

"ihhh jangan deket deket gue tebas lo"-ucap nya lagi ia tidak mendengar Bintang

Bintang semakin gencar mengerjai Amora ia terus mendekati Amora sampai Amora mentok di pinggir tembok yang menjulang tinggi sekaligus sebagai penahan balkon diatas

Cup

Lagi lagi Bintang mengecup pipi nya, dan satu hal Amora benci pipi nya memerah membuat Bintang tertawa melihat itu menyebalkan

"ihhhh jangan ketawa"-ucap Amora lalu ia menutup muka nya menggunakan kedua telapak tangan nya. Bintang berdiri lalu berjongkok di hadapan Amora membuka tangan Amora nya yang menutupi wajah cantik gadis itu lalu ia mengambil kotak kecil berwarna merah dari dalam saku nya

Cincin couple

Ya cincin berwarna perak dengan di masing masing cincin terdapat nama "Abin"

"sekali lagi Do you want to be my wife?"-ujar Bintang dengan serius

"yes I want"-jawab nya sambil tersenyum lalu Bintang memeluk Amora dengan erat ia menitikan air











AMORA ZEVANKA [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang