Part 18

13 3 0
                                    

Bintang pov

Bintang berjalan santai menuju kantin sekolah, ia pergi kesalah satu stand untuk membeli air putih. Lalu duduk di meja yang kosong bintang meneguk air mineral tersebut lalu berdiri hendak kembali ke ruftoop menyusul kekasih nya dan teman teman nya

Sebelum pergi ke ruftoop bintang pergi ke kamar mandi karna kebelet gais. Setelah selesai bintang keluar dari kamar mandi namun bintang mendengar isak tangis seseorang dari kamar mandi perempuan karna letak kamar mandi perempuan dan laki-laki bersebelahan. Tanpa pikir panjang bintang masuk ke kamar mandi perempuan lalu mencari asal suara tersebut ternyata asal suara itu berasa dari bilik pojok

Bintang mengetuk pintu kamar tersebut tidak ada jawaban lalu mengetuk kembali masih tidak ada jawaban. Lalu bintang berbalik untuk keluar dari kamar mandi baru bintang melangkah seseorang telah memeluk bintang dari belakang bintang langsung membalik perempuan tersebut ternyata perempuan itu aura, bintang panik saat melihat aura menangis lalu ia menarik aura keluar bisa jadi ghibah berduaan di kamar mandi

"lo kenapa?"-tanya Bintang memegang bahu Aura

"nenek gue meninggal"-ujar nya

"gue turut berduka cita"-ucap Bintang, aura hanya mengangguk tiba tiba aura memeluk bintang membuat bintang terkejut setelah nya Bintang membalas pelukan Aura mengusap punggung gadis itu bertujuan agar tangis nya sedikit mereda

Author pov

"eh kantin yuk"-ajak Sasa pada Nara Amora Nathan dan Vano

"iya tuh kantin yuk lapar gue"-jawab Amora sambil memegang perut nya

"yaudah ayok"-ucap Vano dan Nathan serempak

Mereka bertempat keluar dari ruftoop menuruni tangga satu per satu, setelah sampai bawah mereka tidak menyimpan tas dulu kedalam kelas tapi langsung cus kantin. Amora memicingkan matanya ia mengenali tubuh lelaki itu walaupun posisi nya membelakingi nya itu bintang betul itu Bintang tidak salah lagi namun yang membuat dada amora sesak Bintang sedang berpelukan dengan seseorang

Nara yang melihat Amora seperti itu mengikuti arah pandang Amora tanpa mengatakan apapun Nara berjalan mendahului Vano, Nathan, Sasa, dan Amora lalu menghampiri Bintang menarik aura dari dekapan Bintang dengan paksa

Melihat itu vano, Nathan, Sasa dan Amora langsung berlari menghampiri nara. Amora menarik nara yang hampir saja melayangkan tamparan di pipi mulus aura
"kenapa? Lo takut nampar gue?"-tanya Aura pada Nara

"lo bukan tuhan yang harus gue takutin, harus nya lo bersyukur gak gue tampar kalo lo kena tampar gue ntu muka gak bakal berbentuk lagi, oh.. Iya gue berterimakasih sama Amora hampir aja tangan gue yang simerling ini nyentuh virus babi kaya lo, ih najis"-ucap Nara pada Aura membuat Vano, Nathan, dan Sasa menganga
lalu Amora menatap Bintang dengan pelupuk mata yang dipenuhi air mata

Plakk

Satu tamparan mendarat di pipi kanan Bintang, Ya amora baru saja menampar Bintang
"baru tadi pagi lo ngomong gak bakal bikin gue nangis lagi, tapi apa?!! Lo bikin gue nangis terus"-ucap Amora menghapus air matanya kasar menggunakan telapak tangannya

"dan buat lo"-tunjuk Amora pada Aura "gue udah tau lo siapa, lo cuma masa lalu nya bintang jangan berharap lebih sampe sini paham?!!"-tanya Amora sarkas

" denger ya cabe iya gue emang cuma masa lalu nya bintang dan gue berniat rebut bintang dari lo"-ucapnya dengan senyum miring

"cabe teriak cabe ajg"-sahut Amora

"denger ya Aura Amora itu anaknya gak ngampang nyerah dan mulut amora itu pedes jadi lo kudu kuat mental"-ucap Sasa menepuk bahu aura pelan. Lalu sasa mengambil botol air mineral yang sedari tadi bintang genggam membuka botol tersebut dan

AMORA ZEVANKA [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang