Part 13

14 4 0
                                    

Suara ricuh di koridor menyambut amora yang baru menginjakan kaki di koridor kelas. Amora tidak mempedulikan smua itu

"eh denger denger ada anak baru ya?"

"iya bner tuh cewek si smoga aja bening bahenol hehe"

"smoga masuk kelas gue"

Itu lah percakapan yang amora dengar dari siswa yg sedang mengobrol. Jadi cuma bahas anak baru sampe ricuh gini biasalah namanya juga anak laki-laki pasti heboh tentang anak baru apalagi perempuan

Amora sampai di dalam kelas ia langsung mendudukan bokong nya di kursi kayu itu

Sasa dan Nara belum datang mungkin telat atau sengaja

"ASSALAMUALAIKUM EPRIBADI"-ujar Sasa menggelegar membuat siswa siswi terlonjak kaget dan memberi Sasa tatapan tajam

Sasa hanya cengengesan dan berjalan kearah bangku nya. Amora hanya geleng geleng kepala melihat tingkah Temannya itu

"eh mor gue duduk sama lo ya, si Nara gak masuk"-ucap Sasa sambil menyimpan tas nya di atas meja

"lah ko gue gak tau si Nara gak masuk? Dia kenapa?"-ucap amora mengubah posisi duduk nya menjadi berhadapan dengan sasa

"ada acara keluarga katanya dia mau telpon cuma gak aktif"-jawab Sasa

"oh.. Iya kemarin hp gue lobet"-ucap amora mengingat hp nya lobet gara gara main game

"oh.. Iya mor katanya ada murid baru dari Bandung"-ucap Sasa menepuk lengan amora pelan

"hmmm gue juga tadi gak sengaja denger dari anak cowok yang lagi bahas anak baru itu"-ujar amora

"YA ASSALAMUALAIKUM ANAK ANAK"-seisi kelas di kejutkan dengan kehadiran guru yg tidak mereka sadari

"lah bapak kapan ada disitu?"-tanya bagas sebagai ketua kelas

"sejak kata demi alek hadir"-jawab nya santai

"hahahaha"
Perkataan guru nya barusan membuat semua murid tertawa lepas

"sudah sudah bukan halaman 185 kerjakan latihan nya"

******

Berbeda dengan kelas bintang dkk, keadaan kelas itu sedang ribut tak terkendali. Karna guru yang masuk kelas tersebut sedang rapat jadi lah ribut seperti pasar

"SMUANYA"-ujar arsen sambil naik di atas meja

"saya masih ting ting"
"dijamin masih ting ting"

Sambung anak kelas sambil berjoget mengikuti lagu tersebut 
"serasa lagi di RSJ  gue"-ujar bintang

"lah? "

" liat noh ke orang gila semua"-tunjuk bintang pada semua murid

"berarti yang waras cuma kita berdua bin"-ujar vano sambil merangkul bintang dengan cepat bintang menepis tangga vano

"jiji anjeng jauh jauh lo"-ucap bintang sambil mengibaskan tangan nya

"tega kamu mas"-ujar vano dramastis

"brisik"

"eh woy woy cepet kembali ke bangku ada bu mela tuh!!"-heboh arfin yang jabatan nya sebagai wakil ketua kelas

"ada apaan si?"-tanya bintang pada nathan

"kata nya si ada murid baru perempuan dari Bandung"-jawab nathan sambil menatap bintang

"Bandung? Bukan nya tempat dia yah bin"-ujar vano

"smoga bukan dia"-ucap bintang dingin

Pintu kelas terbuka menampilkan guru dengan penampilan rapih dan bersih. Guru tersebut berjalan ke depan

"selamat pagi anak anak"

"Pagi bu"

"pagi ini kita kedatangan murid baru pindahan dari Bandung semoga kalian bisa berteman baik, ayo nak masuk"

Tuk tuk tuk
Suara sepatu terkena lantai putih itu menggema di dalam kelas, semua tatapan murid tertuju pada gadis tersebut

Gadis dengan tubuh sexi, rok pendek dan rambut yang di biarkan tergerai

"anjim sape tuh bening kali"

"cuci mata gue"

"cantik lur"

"silahkan perkenalkan diri kamu nak"
Gadis itu hanya mengangguk lalu matanya mencari seseorang dan YAPPP!! Ketemu mata gadis itu tertuju pada bintang, bintang mahesa. Sadar dirinya sedang diperhatikan bintang segera berbalik ke belakang pura pura mengobrol dengan temannya

"okey temen temen kenalin nama gue Aura Zanetha gue pindahan dari Bandung semoga kita bisa berteman"-ujar nya dengan mata yang tak lepas memperhatikan bintang

"kira gue Aura kasih"

"neng no wa nya dong"

"neng neng"

Aura menoleh pada anak tersebut "nengok gablog"-sambung anak tersebut sambil tertawa puas

" sialan lo"

"sudah sudah aura kamu bisa duduk disebelah risa, risa angkat tangan kamu"

Lalu anak yang bernama risa itu mengangkat tangan nya. Aura berjalan kearah risa

"eh bin bin lo gapapa kan?"-tanya vano memastikan pasalnya dari pagi saat mendengar ada murid baru dari Bandung air muka bintang sudah berubah dingin

"gue gapapa"-jawab nya lalu membuka tas nya mengambil buku catatan dan buku paket

"tu cewek berani banget si dateng lagi enek gue liat mukanya"-ucap nathan

"sama gue juga pen gue betot aja"-ujar vano melirik sinis ke arah aura

"betot aja ampe empang"-jawab nathan

"udah brisik"-ujar bintang menelungkupkan wajahnya diantara lipatan kedua tangan nya

AMORA ZEVANKA [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang