[ 19 ]

1.4K 150 42
                                    


🍁

-  Kembali  -

.
.

__________

"Happy birthday Mami, yey!" Seruan Jevin, anak lelaki berusia 7 tahun mengundang senyum dan tawa bahagia tersendiri.

"Thank you honey." Ucap Shani setelah memeluk satu persatu anggota keluarganya. 45 tahun, tak ada yang spesial rupanya, masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, hanya ada Gracio, Fiony dan Jevin. Entah sudah berapa tahun Shani melewatkan ulangtahunnya tanpa Vito, anaknya sendiri.

Moment adalah harta. Sama seperti mahalnya waktu, ah—rasanya Shani tidak mampu menawar tentang kebersamaan yang beberapa tahun belakangan sudah hilang, apalagi bersama Vito putranya sendiri, Shani bahkan lupa rasanya menyambut bertambahnya usia bersama Vito. Jika  ditanya apa yang paling Shani takutkan selama dia hidup, jawaban sebenarnya adalah ada banyak yang Shani takutkan di muka bumi, salah satunya yaitu ; kehilangan. Dan tanpa sadar dia sudah kehilangan darah dagingnya sendiri, bukan karena pergi, hanya saja tak mampu Shani jangkau lagi, keadaan memaksa mereka untuk tak saling memiliki lagi, maybe. Tapi tetap, harapan tentang kembali menjadi yang paling utama bagi Shani, pun bagi Gracio—suaminya.

Ah ya, jika berbicara soal ulang tahun. Shani ingat bagaimana dulu Vito dan Vino selalu begitu kompak memberikan surprise di hari ulang tahun nya tepat pukul 00:00, membuat sedikit party dengan riang, menghabiskan pagi dengan menonton dan berbagi kebahagiaan juga kehangatan. Momen yang indah bukan? Ya, anggaplah Shani merindukan momen itu. Meskipun sekarang Shani tetap bersyukur, ia merasakan hangat dan kebahagiaan yang berbeda.

"Make a wish sayang." Pinta Gracio, Shani mengangguk, memejamkan matanya seraya melafalkan doa juga harapannya. Gracio tersenyum memandangi wanitanya yang sudah tidak muda lagi, Shani Indira nya sudah bertambah lagi usianya. Gracio sadar, sudah cukup banyak hal yang dilewati bersama dengan Shani, kini dia bersyukur masih ada di setiap bertambahnya usia wanita tercintanya. "Amin." Tutupnya.

Shani membuka matanya, menatap satu persatu anggota keluarganya yang menatap dengan penuh bahagia, Shani menghela nafas dalam, "Thank God, thank you for the age, thank you for the love, thank you for the family and the warmth, and thank you for everything. I really love you guys, yey!"

"I love you more Mami."

"blow the candle Mami." Pinta Jevin, Shani tentu menuruti si bungsu, meniupnya bersamaan dengan seruan dan juga tawa renyah keluarga yang hangat. Shani bersyukur jelas memiliki mereka.

"Once again, Happy birthday Mami."

"Thanks you guys." Gracio meletakan kuenya, Shani merentangkan kedua tangannya yang tentu di sambut hangat oleh mereka. Doa atas permohonan Shani masih sama, dia tau Tuhan akan mengabulkannya karena Tuhan sungguh baik pada Shani, dan sekarang ini dia hanya perlu menikmati waktu bersama mereka yang ada.

••

Berapa lama Chika mengenal sosok  Alvito Fadrian Shakell? Lelaki dengan segudang hal yang tidak dapat dimengerti dalam satu kali. Sebenarnya tentang dia dan Vito tak banyak berkisah, disini hanya soal luka dan sembuhnya. Tapi, entah kenapa perkenalan dengan Vito agaknya sedikit berbeda, selama mengenal sosoknya tidak pernah sedikitpun Chika mampu menebak apa yang akan dilakukan lelaki berusia 22 tahun yang sekarang berdiri dihadapannya dengan kue juga bunga, ada yang lucu kali ini, yaitu ; muka Vito yang nampak begitu tegang dan khawatir.

BERTAUT [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang