12. Turn On

6.3K 470 100
                                    

Ariana G - 34+35

Ariana G - 34+35

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋

Jungkook mengantri dikasir dengan Jihan yang setia berada di sampingnya, gadis itu tidak mau menatapnya lagi setelah mengecup pipinya tadi. Merasa lucu dengan tingkah Jihan yang mudah berubah.

"Jangan menatapku seperti itu, bisa tidak? Jungkook kau membuatku malu dilihati banyak orang tahu." Gadis itu menepuk pelan lengan Jungkook. Sedangkan si pemuda hanya tertawa ringan mendapati pipi Jihan yang merona.

Wajar jika gadis itu malu, karena disini banyak mata yang memandangi mereka. Lebih tepatnya pada Jungkook yang menjadi pusat perhatian banyak gadis dan anak remaja lainnya yang sedang berbelanja disini. Di tambah dengan Jihan yang berani mencuri ciuman di pipinya tadi.

"Ah, kenapa aku harus pergi denganmu sih." Keluhnya di tengah tawa Jungkook, pemuda itu berhenti tertawa dengan manik yang kini menatap wajah Jihan.

"Memangnya kenapa kalau pergi denganku Ji?" Jungkook mendorong keranjang tersebut kedepan, karena orang yang membayar dikasir sudah selesai dan kini giliran Jungkook yang memindahkan barang belanjaannya kemeja kasir.

"Karena kau menyebalkan dan wajahmu itu selalu menjadi pusat perhatian." Sahut Jihan sembari membantu Jungkook memindahkan belanjaan tersebut, pemuda itu menghentikan pergerakkannya. Melipat kedua tangannya didepan dada dan membiarkan Jihan mindahkan semua barang itu sendirian.

Beberapa saat memandangi wajah cantij Jihan dari samping, Jungkook lantas berujar. "Kau tahu, bukan hanya aku yang menjadi pusat perhatian Jihan. Wajahmu itu bahkan lebih sekedar menjadi pusat perhatian— tapi mencuri perhatian banyak laki-laki diluar sana."

Jihan selesai dengan pekerjaannya, memindahkan semua makanan itu. Lantas menoleh pada Jungkook dengan raut wajah bingung ia bertanya. "Apa maksudmu mencuri pehatian?" Gadis itu memang tidak mengerti bukan pura-pura tidak tahu.

Entah dari segimananya yang membuat Jihan mendapat banyak perhatian seperti yang Jungkook maksud. "Otakmu memang pintar dalam pelajaran apapun Jihan, tapi untuk yang satu itu— kau lamban sekali." Jungkook mengeluarkan dompet dalam saku hoodienya, lantas memberi salah satu card miliknya pada gadis itu. "Pegang ini." Imbuh pemuda itu.

Jihan menggeleng pelan, "Tidak usah, Ku bayar sendiri saja." Tolak gadis itu seraya mengeluarkan beberapa lembar uang yang ia punya, uang yang seharusnya menjadi jatah hidupnya selama dua minggu kedepan. Ia memang berkata agar Jungkook yang membayarnya, tapi tidak enak meminta padahal belum jadi kekasih. Bukan berarti Jihan mengharapkan hal itu terjadi, ia sama sekali tidak berharap lebih. Sama sekali  tidak— meskipun begitu Jihan tidak menutup kemungkinan apa yang akan terjadi antara dia dengan Jungkook.

Stuck With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang