19. Sweet until it melts

3.1K 396 80
                                    


Update yang manis-manis dulu ya.
350 votemen bisa yuk:)

Tidurnya nyenyak sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tidurnya nyenyak sekali. Tidak ada suara bising yang biasanya mengusik telinga Jihan. Rasanya ingin berlama-lama berbaring di ranjang yang ukurannya dua kali lipat lebih besar dari miliknya. Sebenarnya bukan karena ranjang atau ruangan yang kedap suara, ada alasan lain yang bikin Jihan betah berada disini.

Si pemilik kamar, tentu saja. Keberadaan Jungkook yang paling penting, buat Jihan. Di peluk erat sambil tiduran. Rasanya nyaman sekali, tidak mau lepas, mau terus seperti ini. Hanya saja perut tidak bisa di ajak kompromi, lapar.

Jihan bergerak sedikit, dia mengangkat lengan Jungkook yang melingkar di perut ratanya. Bagaimana bisa, lengannya saja seberat ini? Gumam Jihan dalam hati. Gadis itu tidak langsung beranjak pergi saat berhasil menyingkirkan lengan Jungkook. Jihan masih betah menaruh kepalanya di lengan kekasihnya itu, dengan manik yang menatap kagum. Jihan menyentuh permukaan kulit Jungkook yang penuh dengan lukisan— indah. Sambil tersenyum, jemarinya mengusap lembut lengan kekar jungkook.

Karena tidak tahan untuk tidak mengagumi tatto dilengan Jungkook. Tanpa sadar bibirnya menempel disana, Jihan mengecup lembut, mendiamkan bibirnya seperti itu untuk beberapa saat.

"Kok curang." Suara berat, serak dan mengantuk. Napas panas menerpa kulit punggungnya. "Tidak boleh cium-cium saat si pemilik tubuh sedang tidak sadarkan diri. Kalau berani kecup lagi." Jihan terkejut, hendak menjauh. Tapi Jungkook sudah lebih dulu menahan tubuhnya. Laki-laki itu berpindah posisi, mengunci tubuh gadisnya dibawahnya. "Eiy, mau lari kemana,hm? Pencuri."

"P-pencuri? Siapa? Aku?" Jihan menunjuk dirinya sendiri.

Jungkook mengangguk cepat. "Iya, kamu. Pencuri."

"Hanya karena mengecup lenganmu, aku disebut pencuri." Jihan mencebik. "Bagaimana denganmu, yang sering mengambil ciumanku,huh?" Jihan menahan dada bidang Jungkook. Gadis itu menatap manik jernih kekasihnya.

"Cantik sih, manis. Sayang kalau dibiarkan lembab— harus dibuat basah. Bibirnya cantik, pemiliknya apalagi. Cantik sekali." Jungkook mangatakan hal semanis itu dengan posisi yang sangat intim. Sedekat, Jihannya berdebar-debar. Mau meledak— pipinya merah padam.

Jungkook tersenyum saat Jihan mengalihkan pandangannya kearah lain. Berusaha mengontrol detak jantungnya. Jungkook semakin ingin menggoda gadisnya lagi, dia menyingkirkan tangan Jihan yang sedang berusaha menutupi wajahnya itu, agar tidak dilihat Jungkook.

"Bagaimana ini gadisku, cantik sekali. Pipinya merah manis— anak siapa sih, kok bisa ada gadis cantik seperti bidadari. Tuhan sedang senang ya, ketika menciptakanmu." Jungkook mengecup kening Jihan.

Jihan bisa gila jika terus seperti ini. Jantungnya bisa sakit, kalau di paksa bekerja dua kali lipat dari biasanya. Jungkook itu benar-benar bahaya— sungguh, bahaya sekali untuk kesehatan jantung, hati dan perutnya— menggelitik. Jutaan kupu-kupu berterbangan, bunga bermekaran. Jihan yakin sebentar lagi isi perutnya akan berubah jadi taman penuh bunga, dan kupu-kupu semakin betah berada disana untuk mengisap sarinya.

Stuck With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang