11. Kiss you!

3.7K 437 34
                                    

______________

Tidak ada satupun perempuan didunia ini yang tidak suka menerima perlakuan baik, disayang, dihormati. Apalagi sampai di puja-puja layaknya ratu disebuah kerjaan. Sama halnya dengan Jihan, gadis itu hanya tidak menyangka jika Jungkook akan berlaku manis seperti ini padanya.

Pipinya memanas, jika ia mengingat kembali bagaimana Jungkook mengatakan hal-hal manis padanya.

Jihan sudah berada di flat nya, satu jam lalu Jungkook mengantarnya kembali. Jihan minta dipulangkan, ia tidak mampu lagi untuk mendengar kata-kata yang akan Jungkook keluarkan untuk meyakinkan dirinya.

"Arg! Aku bisa gila. Kalau begini terus, Uh! Jungkook kenapa kau tampan sekali sih." Jihan menenggelamkan kepalanya dibawah bantal. Pikirannya kacau sekali, tapi sungguh tidak ingin cepat-cepat mempercayai Jungkook. "Bagaimana ini?" Ia memukul-mukil tempat tidurnya sambil bergerak acak.

Entah berbicara dengan siapa, yang pasti Jihan hanya ingin melampiaskan perasaannya yang sedang dikacaukan dengan presensi Jungkook. "Aku ingin menelepon Kara, tapi pasti ia sedang sibuk. Apalagi Sora gadis satu itu tidak bisa diharapkan sama sekali. Super sibuk!" Jihan merubah posisinya menjadi duduk.

Melihat jam kecil yang terletak diatas nakas, Jihan mendesah berat. "Sudah sore ya. Pantas perutku lapar," gadis itu berdiri, mendekati lemari pendingin. Meringis saat melihat isi lemari tersebut, tidak ada satupun yang bisa ia makan untuk mengganjal perut kecilnya ini.

Terpaksa harus delivery lagi, bosan sebenarnya. Akhir pekan seperti ini biasanya Kara dan Sora pasti akan datang berkunjung, dan kemungkinan besar akan menyeretnya untuk pergi keklub malam. Tidak ada novel yang bisa ia baca, sudah selesai semua. Jihan belum sempat mencari novel yang menarik untuk dibeli. Mau pergi keluar sendirian juga malas, kenapa jadi malas begini ya? Padahal biasanya tidak pernah seperti ini.

Stock makanan kosong, minuman pun tak ada. Ini sudah tidak ada jalan keluar. Mau tak mau Jihan harus tetap berjalan keluar mencari minimarket terdekat untuk mengisi cemilan dan keperluan lainnya.

Tak lupa ia mengambil ponselnya juga dompet, memasukan kedalam saku hoodie yang Jihan pakai saat ini. Belum sempai keluar gerbang flat nya, Jihan dikejutkan dengan keberadaan mobil Audi yang terparkir didepan gerbang.

Jihan mendekati mobil tersebut, ia menundukan kepalanya untuk melihat jendela kaca mobil yang sudah terbuka. "Hai Ji." Sapa orang tersebut sambil tersenyum.

Gadis itu mengerutkan keningny, "Sedang apa disini?" Tanya Jihan. Gadis itu memasukkan kedua tangannya kedalam saku hoodie, menunggu jawaban selanjutnya dari sosok tersebut.

"Menemuimu?" Katanya.

Yang benar saja pikir Jihan. Gadis itu baru saja bernapas lega sejam lalu, mereka baru berpisah. Dan sekarang pemuda itu datang untuk menemuinya? Ayolah. Jihan tidak kuat lagi untuk melihat wajah tampan lelaki itu.

"Jungkook. Kita baru berpisah satu jam lalu, kau tahu itukan?"

"Tentu saja aku tahu. Tapi Ji— satu jam tidak melihatmu rasanya ada yang kurang." Tutur laki-laki itu. "Bagaimana ya, menjelaskannya."

Jihan mendengus tertahan. "Tidak usah di jelaskan." Gadis itu tahu, Jungkook pasti akan menggombalinya lagi. "Kau bisa menungguku didalam flat— kalau mau."

Stuck With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang