Hai!
How's your day? I hope you guys always happy and healthy everyday⌒_⌒Dengerin deh guys lagunya yg di mulmed.
Males mikir judul :"))
Happy reading!
"Kak, ini mau kemana?" tanya jeongwoo takut takut ketika sadar jarak tempuh yang mereka lewati berbeda dengan jalan menuju rumah mereka.
"Kamu belum makan siang kan?" bukannya menjawab pertanyaan jeongwoo, haruto malah menanyainya pertanyaan lain.
Jeongwoo sedikit bisa bernapas lega ketika haruto berbicara dengannya dengan nada yang sudah seperti biasanya―tidak seperti tadi yang terkesan dingin dan menyeramkan―dengan nada lembut dan halusnya.
"Belum" jawab singkat jeongwoo.
"Mau makan apa?" tanya haruto lagi.
"Terserah aja deh, yang deket deket sini" jawab jeongwoo lagi.
"Kalo aku tanya, jawab yang bener, jangan terserah terus" ujar haruto tegas.
Jeongwoo inginnya sih membalas, "Ya kan aku ga tau mau makan apa, terserah kakak aja!" tapi.... Tidak jadi, karena dari pada memperpanjang masalah sepele seperti ini, lebih baik ia mengalah.
"Ya udah makan di tempat biasa aja, aku tiba tiba pengen makan sup tiram di sana" ujar jeongwoo semangat tiba tiba.
Jika kalian bertanya tempat makan biasa mereka itu tempat makan apa, maka jawabannya adalah sebuah restoran seafood, mereka menjual berbagai macam makanan seafood, dan kebetulan mereka berdua sangat suka seafood, jadilah mereka sering makan disana, bahkan hingga sang pemilik restoran pun mengenal mereka karena seringnya mereka berkunjung kesana.
"Ya udah" jawab haruto lalu memutar balik kemudinya menuju restoran langganan mereka yang sudah ia hapal di luar kepala arahnya.
.
.
.
15 menit perjalanan yang mereka lalui, akhirnya mereka sampai ke tempat restoran langganan mereka. Setelah memarkirkan mobil dengan sempurna, mereka keluar dari dalam mobil lalu masuk ke dalam restorannya.
Kebetulan sekali saat ini restoran sedang tidak ramai, ya mungkin hanya ada 4 pengunjung saja didalam, ya bertambah 2 dengan mereka. Mungkin restoran ini baru saja buka.
Mereka memutuskan untuk duduk di meja paling ujung samping jendela. Alasannya? Tidak ada yang spesial, hanya ingin lebih privasi jika kata haruto.
"Eh nak jeongwoo, nak haruto, sudah lama ga kesini akhirnya kesini lagi" sambut wanita paruh baya sekitar kepala 5 akhir menyambut mereka yang mereka kenal dengan sebutan bibi Lim.
"Hehe iya bi, maaf yah udah lama jeongwoo ga kesini" jawab jeongwoo segan.
"Gak papa. Mau pesen apa ini? Kebetulan banget bahan bahannya baru sampai, jadi masih fresh"
"Hmmm pesen sup tiram nya 1 bi, kakak mau apa?" tanya jeongwoo pada haruto.
"Jjampong, cumi asam pedas, ikan bakar, sama sundubu jjigae, oh sama nasi panasnya 2" ujar haruto yang langsung di catat oleh bibi Lim.
"Kak! Banyak banget, emang habis?" tanya jeongwoo kaget ketika haruto memesan banyak sekali menu. Bukan apa apa, jeongwoo hanya takut makanan yang mereka pesan kebanyakan dan akan berakhir tidak habis.
"Gak papa, makan aja puas puas hari ini" ujar haruto santai. Jeongwoo yang mendengarnya pun merasa kesal sedangkan bibi Lim hanya terkekeh pelan merasa gemas dengan pasangan di depannya ini.
"Ya udah, tunggu sebentar yah pesanannya, minumannya apa nih?"
"Air putih biasa aja bi" jawab haruto.
Lalu setelahnya bibi Lim pergi untuk menyiapkan pesanan mereka. Meninggalkan mereka berdua dalam keheningan.
Tidak, mereka tidak canggung. Tentu saja mereka tidak canggung! Mereka sudah hidup bersama selama hampir 1 tahun, membuat nya tidak ada lagi rahasia di antara mereka.
Tapi entah lah, jeongwoo pun tidak tau kenapa suasana mereka sekarang setenang ini. Biar lah, jeongwoo takut ia salah berbicara jadinya lebih baik ia diam, jika diajak berbicara baru menjawab. Simple kan?
Akhirnya mereka hanya berdiam diri saja, sibuk dengan ponsel masing masing. Jeongwoo yang sedang sibuk membalas curhatan―umpatan―dari doyoung yang terus mengeluh kepadanya karena telah meninggalkannya sendirian dengan kedua saudara sepupu itu, membuatnya selalu di hujani pertanyaan yang bahkan doyoung tidak tau jawaban dan kejadiannya.
Dan mungkin haruto sibuk dengan ponselnya untuk mengecek pekerjaannya? Entah lah, tapi jeongwoo yakin 85% karena apa? Haruto itu hanya menggunakan ponselnya untuk kerjaan saja. Bahkan saat jeongwoo membuka galeri di ponsel suaminya itu tidak ada foto dirinya sama sekali, 97% adalah foto jeongwoo yang dirinya ambil diam diam, dan sisanya mungkin foto makanan atau pemandangan tempat mereka berlibur.
"Woo, mau sampai kapan?" pertanyaan itu keluar dengan sangat tiba tiba dari bibir seorang Watanabe Haruto.
Jeongwoo yang mendengar pertanyaan haruto pun mematikan ponselnya―tidak memerdulikan doyoung yang mungkin sedang mengumpati dirinya disana―lalu menatap haruto dengan wajah penuh pertanyaan.
"Maksud kakak apa?" tanya jeongwoo heran, maksud dari 'mau sampai kapan?' itu apa?!
"Gak papa, ga jadi. Lupain aja" ujar haruto sembari mengalihkan pandangannya ke jendela besar di sebelah mereka.
Mendengar itu pun membuat jeongwoo menghela nafas kasar. Yah menghilangkan kebiasaan seseorang memang tidak mudah dan jeongwoo memang harus bersabar untuk membuat haruto lebih terbuka lagi padanya.
Baru saja jeongwoo akan mengeluarkan suara lagi, namun terpotong ketika bibi Lim sudah datang dengan membawa makanan pesanan mereka.
Akhirnya jeongwoo tidak jadi berbicara dan fokus untuk memakan makanannya saja, ia akan coba berbicara pada suaminya itu nanti dirumah saja.
TBC
Sorry klo chapter kali ini agak pendek
Hope you like it💙💎
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive - HaJeongwoo
Fiksi PenggemarKehidupan Jeongwoo setelah nikah muda. Perlu di tekan kan bahwa di cerita ini tidak akan ada konflik yang berat karena Author nya suka ke uwuan❤️ Suka cerita dengan konflik berat? I'm sorry, tapi ini bukan tempatnya :)) Oh 1 lagi, jangan heran klo...