Bella's worries

5K 410 27
                                    

  Pagi sudah berganti malam Bella tengah gelisah menunggu kedatangan Aland yang belum kembali dari peperangan itu, ia merasa takut kehilangan orang yang peduli dengannya entah sejak kapan rasa itu hadir dalam dirinya, ia pun tidak tau.

Malam semakin larut ia masih menunggu Aland ruang tengah kastil, ia melamun sampai seorang maid menghampiri untuk memberikan kabar bahwa Aland telah pulang dari medan peperangan

"Salam yang mulia, pangeran Aland terlah kembali" tanpa menghiraukan maid itu, ia berlari keluar menuju gerbang kastil, ia berlari kencang untuk cepat sampai dengan kakinya yang tak memakai alas.

Ia terlalu khawatir dengan keadaan Aland sehingga melupakan keadaan dirinya sendiri, gerbang kastil terlihat gerbang yang tinggi itu mulai terbuka. Terlihat seorang pria yang berdiri gagah memimpin pasukan, senyum Bella mengembang melihat Aland berada diantara para pasukan. Ia menambahkan kecepatan larinya hingga tiba di depan Aland dengan napas yang memburu

Hah... Hah...hah...

Aland yang melihat Bella berlari tanpa alas kaki pun tampak mengeraskan rahangnya, ia tetap berdiri ditempatnya sampai Bella sampai "Kenapa kau berlari Ara" tanya dengan lembut menahan amarahnya agar Bella tidak merasa takut

"Aland, apa kau baik-baik saja?, A-aku mengkhawatirkan mu" kata Bella menatap tepat pada mata tajam Aland

"Aku baik-baik saja Ara" kata Aland membuat senyum Bella terbit tapi senyum itu langsung memudar saat matanya melihat darah di baju Aland yang masih menetes

"Aland, k-kau terluka? Ayo obati luka mu hiks hiks" kata Bella sambil menangis entah kenapa akhir-akhir ini ia jadi mudah menangis karena hal sepele. Bella langsung memeluk tubuh Aland yang penuh darah tanpa memperdulikan jika gaun putih yang ia kenakan akan kotor terkena noda darah dan tanah.

   _________________|||___________________

      Di tempat yang gelap dan luas dengan cahaya yang minim ada dua orang yang berada didalamnya dengan salah satu dari mereka yang terbaring tak berdaya penuh luka di sekujur tubuhnya. Pria itu diam memperhatikan pria lain yang masih terbaring dihadapannya dengan sorot mata yang tak dapat diartikan

Huk.. huk.huk..

"Dimana ini" guaman nya tak menyadari adanya orang lain selain dirinya disana. Ia mengedarkan pandangannya sekeliling tempat luas itu hingga matanya menangkap sosok yang berdiri tak jauh dari tempatnya berbaring

Pria itu mulai berdiri dan menghampiri Austin. "Apa kau sudah sadar" tanya dengan nada datar. Austin merasa familiar dengan suara itu,seketika matanya terbelalak melihat pria paruh baya itu

"A-ayah....."

"Bodoh!" Sela pria itu,tidak membiarkan Austin melanjutkan ucapannya

"Bodoh, kau sangat bodoh Austin!" Maki sang ayah padanya. Austin hanya mengerutkan keningnya tanda tak paham dengan ucapannya sang ayah

"Ma-maksud a-ayah huk huk" jawabnya dengan terbatuk-batuk

"APAKAH KAU TAU, SIAPA YANG KAU LAWAN AUSTIN!" Teriak sang ayah dengan napas yang memburu. "Dia Aland De Delaney!, Sang penguasa dunia immortal yang dipilih langsung oleh moon goddess, kau malah menyerang nya?" Jelas sang ayah. Austin yang mendengar itu sedikit terkejut dan langsung terduduk di ranjang yang sedang ia tiduri

"TAPI DIA TELAH MENAHAN MATE KU AYAH!" teriak nya menggema di ruangan itu

Bughhh...

Tanpa aba-aba sang ayah meninju wajah Austin hingga tersungkur dilantai saking kuatnya tinjuan itu

"Kau bilang mate mu?, Setelah kaU REJECTED DAN KAU BUANG!?" Balas sang ayah yang membuat Austin terdiam

Setelah mengatakan itu sang ayah meninggalkan Austin yang masih terdiam mencerna omongan ayahnya

Arghhhh......

"TIDAK DIA ADALAH MATE KU HAHAHAHAHA, AKU KAN MEREBUTNYA KEMBALI DAN AKAN AKU PASTIKAN DIA AKAN MENJADI MILIKKU KEMBALI" teriak sang Alpha menggema di ruangan itu dengan tatapan tajam dan tangan terkepal erat ia berjalan menuju jendela besar yang memperlihatkan keadaan di luar yang sangat gelap

Prang....

Hancur sudah jendela itu,darah menetes dari kepalan tangan Austin, ia menatap tajam kearah luar dengan napas yang memburu

"TUNGGU AKU ARABELLA OLIVIA CROWNEL!" teriaknya membuat burung berterbangan

"Sebelum kau melakukan itu,kau akan mati ditangan ku" kata seseorang dengan suara yang sangat kecil hingga tak satu orang pun yang dapat mendengarnya kecuali dia

Hi up nih

if you have read this story please give a vote and comment on my story. Please appreciate the author's work

Jangan jadi siders!
Hargai karya penulis!
Kalau ada typo komennya

Thank you🙏

And

Happy reading guys:)

The Rejected Halfblood  ( COMPLETED).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang