Malam tampak berbeda dari malam sebelumnya. Malam ini hujan deras mengguyur kastil suara gemuruh petir seakan bersaut-sautan di luar sana. Cahaya kilat terlihat di luar sana. Malam pun semakin larut tapi hujan tak kunjung reda
Terlihat Bella dan Aland tertidur pulas saling berpelukan tanpa menghiraukan keadaan di luar sana. Keduanya tak terganggu dengan suara petir yang menyambar. Bella terbangun dari tidurnya tiba-tiba perutnya terasa mulas dan sakit. Ia mencoba menahan rasa sakit dengan mengontrol napasnya, lama kelamaan rasa sakit itu semakin lama semakin sakit
"Al-Aland" mengguncang pelan tubuh Aland agar terbangun. Aland yang merasa terpanggil di dalam tidurnya seketika terduduk di ranjang saat mendengar rintihan Bella
"Ara, apa yang terjadi?" Tanya Aland dengan wajah khawatir nya
"Akhh, Al pe-perut ku sa-sakit." Jawab Bella terbata. Mendengar itu dengan sigap Aland membawa Bella kedalam dekapannya berupaya mengurangi rasa sakit yang dialami sang mate sebelum para tabib kerajaan datang. Ia sudah memanggil tabib untuk datang ke kamar mereka melalui pikiran. Tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu
Tok....tok.. tok...
"Masuk" sahut Aland. Masuklah para tabib dan juga pelayanan lalu menghampiri Bella yang sedang menangis menahan sakit
"Ampun yang mulia, sebaiknya anda menunggu diluar" kata salah satu dayang disana
"Aku ingin berada di samping mate ku" apa itu salah?" Jawab Aland tak bersedia menunggu diluar. Para pelayan saling berpandangan mereka tidak berani meminta raja mereka untuk keluar. Mendapat anggukan kecil dari tabib akhirnya persalinan itu dimulai
Proses persalinan berjalan dengan lancar lahirlah seorang bayi yang sangat menggemaskan. Bayi itu, bertubuh mungil memiliki mata yang jernih dengan pipi tembam kemerahan. Membuat Aland tak kuasa menahan air mata. Ia sangat bahagia karena anak yang selama ini ia nantikan telah lahir ke dunia ini.
Bella terkekeh kecil. Ia menimang-nimang bayi itu digendongnya "mau mencoba menggendong nya?
Aland tersentak, ia langsung mengusap kasar air matanya "boleh?"
Bella tersenyum geli mendengar perkataan Aland "tentu saja,kau kan ayahnya"
Dengan perlahan Aland menerima bayi itu dari dari tangan Bella. Setelah bayi itu berada dalam gendongannya yang terasa kaku, seakan jika ia bergerak sedikitpun akan membuat bayi mungil itu terganggu
"Hallo pangeran kecil" gumam Aland pelan dan terkekeh kecil saat bayi laki-laki itu mengerjakan pelan
Bella terharu melihat pemandangan didepannya itu, dimana suaminya sedang menimang anak mereka yang baru lahir. Ia tak menyangka akan menjadi seorang ibu dari bayi tampan itu
Sehari sudah berlalu sejak kelahirannya anak Aland dan Bella, pihak kastil telah mengumumkan kepada rakyat bahwa anak sang raja berjenis kelamin laki-laki yang disambut baik oleh para rakyat. Pihak kastil mengadakan perayaan atas kelahiran sang pangeran kerajaan ini. Aland dan Bella akan mengadakan upacara untuk pengenalan putranya
Sejak lahirnya sang pangeran, suasana kerajaan menjadi lebih menghangatkan dan terasa hidup saat sang ratu menggendong bayi mungil yang menggemaskan di istana. Bahkan para maid yang lewat pun sangat kagum pada sang pangeran.
Bella sedang duduk bersandar di sandaran ranjang sambil menggendong bayi mungil di sampingnya terdapat Aland yang sedari tadi terus menatap anaknya dan Bella. Ia merasakan kebahagiaan di hidupnya. Bella yang merasa diperhatikan langsung mendongak menatap Aland
"Aland" panggil Bella. Membuat pria itu tersentak ketika mendengar panggilan mate'nya
"Ada apa?, Apa kau butuh sesuatu?" Tanya Aland
Bella tersenyum mendengar pertanyaan mate'nya itu "apa kau sudah mempunyai nama untuk anak kita?" Tanya Bella karena jujur saja dia belum menyiapkan nama untuk bayi mungil yang sedang mengerjap kan matanya sambil menatap wajah ayahnya
"Tentu, aku sudah menyiapkan nya" jawab Aland "boleh aku menggendongnya?" Pinta Aland
Bella terkekeh" tentu"
Bayi mungil itu sekarang berada di gendongan ayahnya. Sang pangeran menguap kecil di gendongan Aland, matanya mulai mengerjap ingin tertutup tapi bayi itu terlihat seperti memaksa agar tetep terjaga untuk melihat ayahnya. Aland merasa gemas dengan anaknya itu, ia memberikan kecupan-kecupan ringan di pipi tembam kemerahan anaknya. Kemudian Aland mulai menimang-nimang anaknya tak lama bayi itu tertidur di gendongan Aland
Bella tersenyum melihat interaksi anak dan ayah itu. Melihat anaknya sudah tertidur meminta Aland untuk membaringkan di samping tubuhnya. Aland melekatkan tubuh anaknya di atas ranjang samping Bella dengan perlahan agar tidurnya tidak terganggu oleh gerakannya, menarik selimut sebatas dagu anak itu, memberikan kecupan ringan sebelum beranjak dari sana
Aland langsung menghampiri Bella. Ia langsung memeluk mate'nya menyembunyikan wajahnya di ceruk leher jenjang Bella menghirup dalam-dalam aroma tubuh Bella
"Terimakasih" gumam Aland lirih yang masih bisa didengar oleh Bella
Hallo guys aku up lagi nih
Maaf gak bisa nepatin janji buat chapter yang lebih panjang dari sebelumnya 🙏Dan aku mau bilang aku punya cerita baru judulnya "The Witch". Jangan lupa mampir
Thank you
And
Happy reading guys
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rejected Halfblood ( COMPLETED).
Werewolf(Belum revisi) I, Alpha Austin Brave Barncroft, REJECTED you! Arabella Olivia Crownel as my mate and Luna! And you are not part of the Dark moon pack. Go away and never come back! " Jdar... "Sudah cukup! aku muak berpura-pura kuat di hadapan kalian...