Kandungan Bella sudah memasuki usia tiga bulan, tinggal sebulan lagi sebelum bayi itu lahir ke dunia. Kehamilan makhluk immortal berbeda dengan kehamilan pada umumnya jadi usia kehamilan akan berbeda. Pada awal kehamilan Bella menjadi pemarah dan mudah tersinggung dimana itu membuat Aland menjadi kewalahan menghadapi perubahan drastis Bella yang sangat jauh dari sebelumnya. Setelah usia kandungan Bella menginjak dua bulan sikapnya mulai seperti semula hanya saja ia sering merasa haus. Dia sangat menyukai darah Aland jika itu bukan darah Aland ia kan memuntahkannya
Saat kandungan Bella memasuki usia tiga bulan, sikap Bella kembali berubah tapi kali ini, ia menjadi sangat manja kepada Aland. Kemana pun Aland pergi ia ingin mengikuti nya, sikap Bella yang manja membuat Aland merasa senang sangat jarang bukan Bella bersikap seperti itu padanya
Seperti saat ini, matahari sudah menampakkan dirinya sejak tadi tapi sepasang mate itu masih berbaring di atas ranjang, lebih tepatnya sang gadis yang tak mau beranjak dari tempat tidurnya dan tak membiarkan Aland pergi dari sisinya
Aland bersandar di sandaran tempat tidur dengan Bella yang memeluk pinggangnya erat. Pria yang dipeluknya itu hanya mengusap-usap punggung mate'nya memberikan rasa nyaman yang membuat Bella semakin enggan untuk bangun dari posisi nyaman nya
"Ara, ayo bangun" panggil Aland menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah cantik Bella. Gadis itu hanya bergumam tidak jelas saat dibangunkan. Aland menghela nafasnya ternyata susah sekali menghadapi seorang wanita yang hamil
"Ara, ayo bangun, apa kau mau tidur seharian penuh?" Tanya Aland tapi tak ada respon sedikit pun dari gadis itu
"Ara, jika kau tidak bangun aku akan pergi" ancam Aland dan berhasil
"Tidak, kau tidak boleh pergi!" Kata Bella mengeratkan pelukannya
"Bangunlah, aku akan mengajak mu jalan-jalan ke pasar" kata Aland mengelus lembut kepala Bella. Bella langsung mendongak dengan mata yang berbinar setelah mendengar ajakan Aland. Dengan semangat ia melepaskan pelukannya langsung berjalan ke arah kamar mandi untuk memberikan dirinya. Jujur setelah Bella melepaskan pelukannya Aland merasa sesuatu menghilang dari tubuh nya
"Ayo, kita pergi berjalan-jalan" tiba-tiba Bella sudah berdiri di samping ranjang yang masih diduduki Aland dengan pakaian yang sudah rapi
"Tunggu sebentar" kata Aland berlalu mengambil sebuah jubah berwarna biru gelap. Setelah selesai dengan kegiatannya Aland menghampirinya mate'nya yang sedang memperhatikannya
"Kemarilah" perintah Aland yang langsung dituruti Bella. Pria itu memeluk Bella dengan erat sambil menutup mata Bella dengan tangan nya
Wushhh...
Bella membulatkan matanya saat ia membuka mata yang ia lihat bukan lagi ruangan yang hanya berisi ranjang dan perabotan lainya, sekarang yang ia lihat adalah sebuah pasar yang ramai dengan orang-orang, yang berlalu lalang kesana kemari dengan para pedagang yang menjual dagangannya
Dengan semangat ia berjalan menyusuri jalan pasar meninggalkan Aland yang masih berdiri disana. Melihat Bella yang begitu senang Aland pun merasakan hal yang sama ia mengikuti kemanapun langkah kaki mate'nya itu. Langkah kaki Bella terhenti matanya terpaku menatap daging rusa yang sedang dibakar terlihat sangat lezat jika disantap
Aland yang melihat Bella berhenti mengerutkan dahinya " apa kau lelah?" Tanya Aland yang hanya dijawab gelengan kecil. Pria itu mengikuti arah tatapan Bella, Aland langsung menarik tangan Bella menuju kedai itu, ia mengerti arti tatapan mata Bella
Setelah memesan mereka duduk disalah satu bangku yang disediakan disana. Aland menggenggam tangan mungil Bella dengan lembut " jika kau menginginkan sesuatu katakanlah aku akan memberikannya semasih aku mampu" kata Aland menatap tepat pada bola mata jernih mate'nya
"Be--" perkataan Bella terpotong saat seorang pelayan meletakkan pesanan mereka diatas meja. Setelah meletakkan makanan pelayanan itu pun pergi untuk melayani pembelian lainya
Mata Bella berbinar menatap daging rusa panggang didepannya itu dengan penuh minat
"Makanlah" kata Aland. Tanpa menunggu lama gadis itu langsung melahap daging itu dengan senyum yang mengembang. Ia fokus pada daging rusa itu. Sedangkan Aland hanya diam memperhatikan gadis itu menyantap makanannya. Merasa terus dipertahankan Bella mendongak melihat Aland terus menatapnya
"Kenapa?" Tanya Bella dengan mulut penuh dengan daging yang membuat pipinya menggembung. Pria itu hanya diam membuat gadis didepannya itu menyadari bahwa Aland tidak menyentuh makanannya
"Kenapa tidak makan?" Sambil menyodorkan daging yang ada ditangannya ke hadapan Aland. Pria itu menerima suapan mate'nya dengan senang. Tak lama makanan mereka telah habis, mereka memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar pasar
Hari menjelang sore mereka memutuskan untuk pulang ke kastil, Bella juga terlihat sudah kelelahan sejak tadi berjalan kesana kemari tanpa lelah. Aland sedang memperhatikan Bella yang berbaring nyaman di atas ranjang dengan mata yang terpejam seakan menikmati kelembutan ranjang itu. Pria itu berjalan mendekati ranjang duduk di samping tubuh Bella, tangan Aland terangkat mengusap lembut perut Bella yang membuncit
"Sayang, ayah sangat menanti kehadiranmu" gumam Aland tepat didepan perut mate'nya. Bella tersenyum melihat tingkah Aland yang berbicara dengan bayi mereka
"Akhh.." bayi itu menendang perut Bella seakan mendengar apa yang ayahnya katanya
"Ara, dia bergerak" kata Aland antusias merasakan gerakan dari perut Bella
"Iya, Aland aku sangat bahagia" mata Bella berkaca-kaca ia merasa sangat bahagia terlepas dari apa yang ia lalui sebelum bertemu dengan pria yang sedang duduk disampingnya ini
"Al" panggil Bella sambil merentangkan kedua tangannya. Dengan sigap Aland membawa Bella kedalam pelukannya. Gadis itu mendusel nyaman di dada bidang mate'nya.
"Ara, apa kau sudah menyiapkan nama untuk anak kita?" Tanya Aland, hanya gumaman yang Aland dengar dari mate'nya. Ternyata Bella tertidur di dekapan Aland
Baru saja Aland akan melepas pelukan Bella. Agar gadis itu merasa nyaman dalam tidurnya tapi Bella sudah terbangun dengan berkaca-kaca
"Al, Kenapa kau melepas pelukannya?" Bella merengek tak terima Aland melepas pelukannya
Tanpa menjawab pria itu, merebahkan tubuhnya menarik lembut Bella kedalam pelukannya agar kembali tidur " tidurlah ini sudah larut" tak lama keduanya terlelap memasuki alam mimpi mereka masing-masing
TBC..
Aku up nih, semoga suka sama ceritanya
Jangan lupa vote and komen
Jangan jadi siders ya
Makasih udh baca ceritanyaHappy reading guys
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rejected Halfblood ( COMPLETED).
Werewolf(Belum revisi) I, Alpha Austin Brave Barncroft, REJECTED you! Arabella Olivia Crownel as my mate and Luna! And you are not part of the Dark moon pack. Go away and never come back! " Jdar... "Sudah cukup! aku muak berpura-pura kuat di hadapan kalian...