forest of death

4.4K 351 10
                                    

Aland memandang Bella yang tengah terbaring lemah dengan wajahnya yang pucat. Terlihat bulu matanya yang lentik membingkai indah wajahnya. Aland tersenyum simpul, entah mengapa setiap ia menatap wajah polos mate'nya.

Aland merendahkan tubuhnya memberikan kecupan ringan sebelum ia pergi ke hutan terlarang atau yang lebih dikenal dengan hutan kematian. Aland sudah memutuskan bahwa ia sendirilah yang akan akan mengambil tanaman black roses di hutan terlarang. Apapun rintangannya akan Aland lewati demi kesembuhan mate nya

"Perintahkan beberapa pelayan wanita untuk menjaga Bella untuk menemani di saat aku pergi" perintah Aland kepada pelayan

"Laksanakan, yang mulia." Ucap kepala pelayan itu dengan sopan

Aland bergegas pergi menuju hutan terlarang waktunya tidak banyak, jika ia terlambat Bella akan meninggalkannya untuk selamanya, Aland tidak mau itu terjadi.

Aland memilih menggunakan kuda untuk pergi ke hutan terlarang, untuk menghemat energi nya. Aland memacu kudanya dengan cepat sesekali ia menarik tali kekang kudanya untuk menambah kecepatan. Kuda dengan warna putih bersih dengan Surai silver itu adalah kuda kesayangannya kuda itu ia dapat dari ayahnya saat ia berumur 15 tahun.

Bunyi dedaunan bergesekan dengan kaki kuda yang bergerak cepat silih berganti semakin lama semakin cepat laju kuda tersebut. Tak sampai satu jam perjalanan Aland langsung menarik tali kekang kuda itu untuk berhenti. Ringkikan kuda itu terdengar nyaring saat ia berhenti

Aland turun dari kudanya, ia menatap ke arah hutan terlarang yang ada dihadapannya. Hutan itu terlihat sangat gelap tak ada cahaya. Berbeda dengan tempat berdiri yang dipenuhi banyak cahaya dari sinar matahari. Hutan itu mengeluarkan aura gelap.

Kemudian ia mengikat tali kudanya disalah satu batang pohon yang Tah jauh darinya dengan banyak rumput segar disekitarnya. Aland mulai berjalan memasuki hutan terlarang ia melewati jalan setapak yang ada. Ia menembus pembatasan hutan terlarang yang hanya bisa di lewati oleh orang yang memiliki oleh orang yang memiliki darah witch yang mengalir dalam dirinya.

Hingga pijakan kaki tak sengaja menginjak sesuatu di bawah dedaunan kering mengakibatkan ia terjatuh ke atas dedaunan itu,saat ia berusaha untuk berdiri tiba-tiba panah melesat cepat kearahnya dengan sigap ia menghindar hingga panah itu menancap di tanah. Panah itu mengeluarkan asap hitam yang berarti itu panah beracun

"Panah beracun" gumam Aland lalu melemparkan panah itu asal

Aland menambah kewaspadaan semakin dalam ia memasuki hutan itu semakin terasa kegelapan yang mencekam. Ia merasakan adanya aura mengancam disekitar tiba-tiba tubuhnya tidak dapat bergerak, sulur-sulur tanaman melilit tubuhnya. Semakin ia bergerak sulur itu akan semakin kuat mengikatnya menimbulkan rasa sesak,ia mencari cara untuk dapat melepaskan diri dari jeratan sulur itu. Ia mulai merapalkan mantra, cahaya keluar dari tubuh Aland tiba-tiba sulur yang mengikatnya berubah menjadi kerlip-kerlip  cahaya

Aland kembali melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda. Tiba disebuah danau yang sangat jernih dengan airnya yang berwarna biru angin berhembus menerpa wajahnya, Aland mengambil pedang miliknya yang ia sembunyikan di balik jubah panjangnya tiba-tiba anak panah melesat kerahnya. Ia mulai menangkisnya suara benturan senjata itu terdengar nyaring di hutan yang sunyi. Ia membuat perisai untuk melindungi dirinya Aland berpikir dari mana anak panah itu berasal saat ia lengah salah satu anak panah berhasil menembus perisai yang ia buat, panah itu berhasil mengenai tangannya. Anak panah itu berhenti menyerang. Aland meringis sambil menarik anak panah itu lalu membuangnya, luka yang ditimbulkan sulit untuk disembuhkan karena panah itu mengandung racun

Aland berjalan lurus menuju Utara, sampailah ia dihadapan gua, gua yang satu sangat terang, rindang dan terlihat sangat indah. Gua yang satunya sangat gelap, sunyi dan pengap

Aland meneliti gua yang ada didepannya itu, ia tidak mau mengambil resiko. Aland memilih gua yang kedua, gua yang gelap itu. Ia berpikir bahwa apa yang ia lihat belum tentu buruk, ia takut itu hanya ilusi

Saat ia sudah memasuki gua itu, tubuhnya terasa tertarik dan berputar-putar tanpa henti matanya terpejam rapat saat putaran yang ia rasakan tak kunjung berhenti dan ketika ia membuka matanya kembali terlihat sebuah bunga yang tumbuh di atas batu

Aland tersenyum senang, akhirnya setelah melalui perjalanan yang memakan waktu yang panjang ia berhasil menemukan black roses yang berwarna hitam pekat itu tumbuh tepat di atas batu, tanpa menunggu lama ia langsung memetik tanaman black roses itu lalu memasukkannya kedalam kotak khusus yang ia persiapkan dari kastil sebelum ia berangkat.

Aland berjalan cepet keluar dari hutan terlarang. Ia berharap tidak terlambat tiba di kastil, untuk memberikan tanaman ini pada tabib untuk menyembuhkan Bella dari racun yang sudah mulai menyebar di dalam tubuhnya

_____________

Sesampainya di kastil ia dikejutkan dengan perkataan tabib yang di tugaskan menjaga Bella

"Sa-salam ya-yang mulia, ra-ratu, ra-ratu....." Perkataan tabib itu terpotong oleh teriakan pelayan yang menjaga sang ratu. Mendengar teriakkan pelayan Aland dan tabib berlari menuju kamarnya yang ditempati Bella.

Tabib mulai mempersiapkan ramuan penawaran racun untuk Bella yang akan ia campuran dengan tanaman black roses. Ia segera mengambil putik sari dari tanaman itu serta beberapa lempar kelopaknya, tanaman itu ditumbuk menjadi halus. Setelah dipastikan tanaman itu halus tabib memindahkan ramuan itu ke gelas kaca kemudian tabib itu menoleh pada Aland

"Maaf, yang mulia hamba membutuhkan darah anda untuk campuran ramuan ini" pintanya sopan

Aland mengangguk ia mulai memanjangkan kukunya dan menggoreskan ujung kuku tajamnya di pergelangan tangannya. Darah Aland masuk ke dalam ramuan itu setelah dirasa cukup tabib langsung menarik gelas kaca tersebut

Diaduknya dengan perlahan ramuan itu mengeluarkan cahaya merah dan hitam pekat tanda tanaman itu telah tercampur dengan darah Aland. Ramuan itu berubah menjadi hitam pekat, tabib meminumkan ramuan itu kepada Bella setelah memastikan itu tabib menunggu reaksi ramuan itu.

"Anda hebat yang mulia, anda berhasil keluar dari hutan terlarang dan anda adalah orang pertama yang berhasil keluar dari sana" kata tabib itu merasa takjub pada sang raja yang berhasil selamat dari hutan terlarang yang terkenal dengan ilusinya

Belum sempat Aland membalas perkataan tabib itu. Tiba-tiba Bella terbatuk-batuk hebat, membuat Aland panik terhadap Bella

Huk....huk.... Huk

Darah berwarna hitam itu keluar dari mulut Bella, Darah itu berbau tidak sedap. Bella masih terbatuk-batuk tak lama setelah itu Bella membuka matanya

"Al-Aland" kata Bella sebelum kehilangan kesadarannya

if you have read this story please give a vote and comment on my story. Please appreciate the author's work

Maaf ya kalau cerita kurang nyambung dan banyak typo

Thank you ✨🙏
And
Happy reading guys :)






The Rejected Halfblood  ( COMPLETED).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang