De Delaney

3.6K 258 10
                                    

3 years later

Kastil yang dulunya tampak suram dan mencekam kini telah berubah menjadi kastil yang penuh dengan warna dan keceriaan. Terlebih sekarang raja dan ratu mereka telah kembali memiliki bayi mungil yang tampan menambah keceriaan di keluarga itu

Di kamar luas ini terlihat wanita cantik yang tak lain Bella yang sedang menimang- nimang bayi mungil digendongannya. Ia ditemani oleh Aland dan anaknya yang lain.

Aland yang sedari tadi memperhatikan Bella yang sedang menidurkan bayi mereka dan anak-anaknya yang sedang berbaring bersama di ranjang sambil memandangi ibu mereka dengan fokus. Ia tersenyum bahagia melihat keluarganya yang sangat bahagia. Matanya berkaca-kaca saat mengingat kembali saat putra pertamanya lahir kedunia ini lalu beberapa tahun kemudian lahirlah putri cantiknya itu dan yang terakhir lahirnya putra bungsunya yang menjadi pelengkap di keluarganya

"Anak-anak ayo bersiap kita akan menyambut para tamu diluar" ajak Aland pada anaknya. Yang langsung dituruti oleh anaknya yang langsung bergegas keluar menuju kamar mereka masing-masing

Tersisa Aland, Bella dan anaknya yang masih bayi. Pria yang sudah memiliki tiga anak memeluk istrinya meletakan dagunya di bahu sang istri yang masih sibuk menimang anaknya. Aland memejamkan matanya menikmati aroma tubuh Bella yang tak pernah berubah dari pertama kali mereka bertemu lebih tepatnya saat Aland menemukan Bella yang tak sadarkan diri di tengah hutan

"Terimalah" gumam Aland pelan tapi masih bisa didengar oleh Bella

"Untuk apa?" Tanya Bella bingung

"Untuk semuanya, terimakasih sudah mau menjadi ibu dari anak-anaknya ku" kata Aland membalik tubuh Bella menghadap dirinya

Pandangan mereka bertemu, cukup lama mereka bertatapan. Aland mendekatkan wajahnya pada Bella. Wanita itu langsung memejamkan matanya saat bibir tebal Aland menyentuh permukaan bibirnya mulai melumatnya tanpa adanya nafsu. Pria itu menarik tengkuk Bella untuk memperdalam ciuman mereka tanpa merasa terganggu dengan adanya bayi mungil ditengah-tengah mereka

Hingga Bella menepuk dada Aland menandakan ia mulai kehabisan oksigen. Setelah ciuman terlepas Bella dengan rakus meraup udara nafasnya terengah-engah. Bella mulai mengatur nafasnya setelah beberapa menit nafasnya berangsur angsur normal. Saat Aland akan kembali menciumnya Bella meletakkan tangannya di bibir Aland

"Al, ada anak kita" tegur Bella. Membuat Aland mendengus kesal, saat Bella menghentikan niatnya

"Ara--"

"Tidak sekarang Al" Bella memotong perkataan Aland

"Aku akan melihat anak-anak" kata Aland lalu menghilang dari hadapan Bella. Bella yang menyadari bahwa suaminya itu sedang kesal hanya tersenyum. Ia akan membujuk suaminya itu nanti setelah pesta yang mereka adakan

Sedangkan di taman belakang istana yang gelap. Terlihat Aland sedang berdiri memandangi langit yang tampak cerah malam ini. Ia tidak berbohong pada Bella mengatakan akan melihat anak-anak mereka. Sebelum kemari Aland sudah melihatnya anak-anak nya sedang berganti pakaian dibantu oleh beberapa pelayan yang ia sediakan untuk membantu mereka

Sedang apa kah Aland taman belakang sedangkan acara dilangsungkan di aula kastil. Setelah sekian lama berdiri disana Aland memutuskan untuk kembali melihat anak-anaknya

Sedangkan di kamar Flo dan Ar sedang berdebat karena hal sepele. Ar tidak mengijinkan Flo menggunakan gaun yang memperlihatkan bahunya sedangkan Flo sangat ingin memakai gaun itu. Ia sangat menyukai gaun berwarna pink muda itu

"Kakak....tapi aku mau memakainya!" Rengek Flo

"Tidak!" Balas Ar dengan tatapan tajamnya yang persis seperti ayahnya

"Tapi aku menyukainya" kata Flo kekeh dengan pilihannya

"Tidak Flo, kau tidak boleh memakai pakaian seperti itu" kata Ar sambil mengangkat gaun yang dipilih oleh adiknya itu

"Aku akan tetep memakainya!" Kata Flo tak menghiraukan tatapan tajam kakaknya

"Flo-"

"Ada apa ini?" Tiba-tiba Aland sudah berada di kamar anaknya

"Ayah..." Flo berlari memeluk ayahnya menyembunyikan wajahnya dalam pelukannya sang ayah

"Ar!, Jelaskan!" Kata Aland tegas pada putranya

Ar menghela nafasnya pelan sebelum menjawab pertanyaan ayahnya " Ayah aku hanya tidak mengijinkan Flo menggunakan gaun ini" kata Ar sambil menunjukkan gaun yang dipilih oleh adiknya itu

Aland melihat gaun itu, tidak ada yang salah dengan gaun itu. " apa yang salah dengan gaun itu?"

"Ck.. gaun ini memperlihatkan bahu Flo ayah!" Kata Ar menekankan pada kalimat terakhirnya. Sekarang Aland mengerti kenapa anaknya berdebat. Aland berjongkok menyamakan tingginya dengan putrinya itu. Ia menatap wajah putri yang sambil mengelus rambut coklat anaknya dengan lembut

"Apa Flo menyukai gaun itu?" Tanya Aland dengan lembut

"Iya, ayah aku sangat menyukainya" jawab Flo yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari sang kakak yang membuatnya menundukkan kepalanya

"Tapi kakak mu tidak menyukai gaun itu, karena gaun itu memperlihatkan bahu mu. apa aku akan tetap memakai nya?" Aland berusaha menjelaskan pada putrinya bahwa niat kakaknya tidak salah

Flo yang mendengarnya penjelasan ayahnya langsung menatap sang kakak yang masih berdiri dengan tatapan tajamnya

"Aku akan...."

Maaf yang kalau part ini pendek
Cerita akan segera tamat

Jangan lupa vote and komen
Jangan jadi siders!

Happy reading guys




The Rejected Halfblood  ( COMPLETED).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang