Beberapa tahun berlalu, kerajaan yang di pimpin oleh lord Aland dan Queen Arabella kini menjadi kerajaan terbesar di antara kerajaan atau pack lainnya. Hari ini diadakan pesta besar-besaran di kerajaan lord Aland. Pesta ini untuk perayaan usia ke sepuluh sang pangeran sekaligus upacara pengangkat sebagi putra mahkota yang akan menggantikan posisi ayahnya nanti
Sang pangeran yang biasa di panggil Ar oleh ibunya itu sangat lah mirip dengan ayahnya, pangeran Ar seperti lord Aland sewaktu berumur sepuluh tahun
"Apa kau sudah siap?"
Aland menoleh dan tersenyum saat melihat Bella. Selama 10 tahun mereka bersama. Aland tidak pernah berubah ia masih tampan begitu pula dengan Bella yang masih terlihat cantik
"Kurasa usia Ar dan Flo sudah cukup untuk memiliki adik" kata Aland membuat Bella tersipu
"Kurasa Ar dan Flo saja sudah cukup!" Kata Bella. Mendekati Aland untuk merapikan kerah pakaian yang digunakan suaminya dan Aland langsung meletakkan tangannya di pinggang Bella
Dimana anak-anak?” tanya Aland, biasanya anak mereka akan selalu bersama Bella, terlebih putri mereka yang tidak bisa jauh dari ibunya
"Ar sedang bersiap di kamarnya, sedangkan Flo ia bersama Lily untuk memilih gaun yang akan di kenakan nanti di acara pelantikan" jawab Bella
"Ayo, kita temui mereka" ajak Aland menarik lembut tangan Bella, menuju kamar anak-anak mereka yang sudah beranjak remaja
Semenjak kelahiran Flo, Aland menjadi lebih hangat seakan kehadiran Flo mampu mencarikan dinding es yang ada di dalam hati ayahnya
Pasangan itu menuju kamar si bungsu terlebih dahulu. Terlihat sang putri sedang memilih berlari kesana-kemari sambil membawa beberapa gaun di kedua tangan mungilnya dengan Lily yang terlihat kerepotan mengurus tuan putrinya. Flo melihat ayah dan ibunya yang berdiri di ambang pintu langsung berlari memeluk Aland yang sudah berjongkok menyambut pelukan anaknya
"Ayahh, aku sangat kesal hari ini" beritahu Flo sambil menarik Aland menuju ranjangnya untuk duduk. Aland melihat gaun-gaun berserakan dimana-mana karena ulah anaknya itu
Aland mengerutkan keningnya mendengar cerita anaknya " kau kesal karena apa mmm?" Tanya Aland sambil mengelus rambut coklat anaknya
"Liat lah semua gaun itu ayah, semuanya sangat indah aku jadi bingung mau mengenakan gaun yang mana" kata Flo cemberut
Aland beranjak dari duduknya ia berjalan menghampiri satu gaun yang menurutnya pas dikenakan oleh Flo " bagaimana dengan ini, kau pasti akan terlihat sangat cantik menggunakan gaun ini" kata Aland sambil menunjuk gaun yang ia pilih
Flo langsung menghampiri Aland, ia mengetukkan jari di dagunya seolah sedang berpikir. Tak lama ia langsung mengangguk, ia langsung meraih gaun yang ada ditangannya ayahnya itu setelah itu Flo berlari ke arah Lily "Lily ayo aku sudah menemukan gaun yang cocok dengan ku" katanya dengan semangat
Bella yang sedari tadi memperhatikan interaksi antara Aland dan Flo membuat matanya berkaca-kaca
"Kenapa?" Tanya Aland membuyarkan lamunan Bella
Bella langsung mengusap air mata yang hampir terjatuh membasahi pipinya " tidak!, Aku hanya kesal" jawab Bella berjalan meninggalkan Aland
"Kesal kenapa?" Tanya Aland mensejajarkan langkahnya dengan Bella. Aland yang tak mendapat jawaban langsung menarik tangan Bella membuatnya menabrak dada bidang Aland. Bella masih diam enggan untuk menjawab pertanyaan Aland
Pria itu berjalan memojokkan Bella ke dinding dibelakang tubuhnya. Bella sedikit gugup akan posisi ini, ia takut anak-anak mereka melihat posisi mereka yang bisa dibilang intim. Tangan Aland bergerak mengelus pipi mate'nya dengan lembut sebelum berhenti di bibir merah alami yang sangat menggoda mengelusnya sebentar sebelum menyatukan bibir mereka
Aland melumat bibir Bella dengan lembut, Bella yang awalnya diam kini sudah membalas lumatan Aland mengikuti irama yang Aland ciptakan. Tak lama Aland melepaskan terlebih dahulu ciumannya tanpa menjauhkan wajahnya dari Bella " Ara, katakan kau kesal karena apa?" Aland bertanya tepat di depan bibir Bella
"Ak-aku kesal pada mu, kau mengacuhkan saat bersamaan Flo" kata Bella langsung memeluk Aland menyembunyikan wajahnya yang memerah di dada Aland. Pria itu seketika terkekeh mendengar perkataan wanita yang ada di pelukannya ini
"jangan tertawa!" Bella memukul punggung Aland
"Jadi istriku sedang cemburu dengan anaknya sendiri?" Kata Aland yang dihadiahi cubitan olah Bella
"Hahahaha, ayo lebih baik kita menemui Ar" ajaknya. Akhirnya mereka berjalan berdampingan dengan wajah Bella yang masih tertekuk
Sampailah mereka di kamar si sulung Ar, hal pertama yang mereka liat adalah seorang anak laki-laki tampan yang sedang duduk sambil membaca sebuah buku tebal yang berisi silsilah keluarga De Delaney
Sudah cukup lama Aland dan Bella duduk di ranjang sang putra tapi Ar belum juga mengalihkan pandangannya dari buku yang ia baca
"Ck, Ar apa kau akan mengacuhkan ibu seperti ayah mu ini?" Tanya Bella yang mulai kesal dengan sikap putranya itu
Ar yang mendengar itu langsung mengalihkan pandangan ke arah sang ibu yang wajahnya sudah kesal. Ar menutup bukunya lalu menghampiri sang ibu, memeluknya erat. Ia tak mau ibunya marah kepada dirinya
"Maaf" gumam Ar mengeratkan pelukannya. Tapi Bella tak menanggapinya ia sudah terlampau kesal dengan Aland dan Ar. Ia melepaskan pelukan Ar lalu berlalu pergi dari kamar putranya itu
Aland yang melihat putranya menundukkan kepalanya, langsung menepuk pundak Ar lalu tersenyum. Ar yang melihat senyum ayahnya seketika ikut tersenyum dan beranjak langsung berlari menyusul Bella
Holla guys aku up
Kira" siapa ya nama anak Aland sama Bella?
Guys aku cuma mau bilang lagi beberapa part cerita ini bakal tamatThank you
And.
Happy reading guys
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rejected Halfblood ( COMPLETED).
Werewolf(Belum revisi) I, Alpha Austin Brave Barncroft, REJECTED you! Arabella Olivia Crownel as my mate and Luna! And you are not part of the Dark moon pack. Go away and never come back! " Jdar... "Sudah cukup! aku muak berpura-pura kuat di hadapan kalian...