Bella terbangun dari tidurnya, ia terbangun di tempat yang asing. Bella berdiri di tengah-tengah hamparan tanah yang luas, Bella terlihat bingung kenapa ia bisa berada disini. Ia mulai berjalan mencari-cari jalan keluar hingga ia melihat seorang anak kecil berumur sekitar tiga tahun yang hidup bahagia bersama orang tuanya. Hingga beberapa kawanan rongue menyerang mereka sang ayah berusaha melawan kawanan rongue itu sedang sang ibu berusaha melindungi sang anak
Sang ayah yang sedang bertarung terbunuh oleh salah satu rongue itu. Sang ibu yang melihat suaminya meninggal berusaha melawan itu setelah ia mengamankan sang anak yang ketakutan. Sang ibu tak dapat melawan kawanan itu. Ia tewas dengan darah segar yang mengalir keluar dari mulutnya, si anak menutup mulutnya dengan tangan nya menahan isak tangis
Bella melihat kejadian itu tepat didepan matanya sendiri tapi ia tak bisa menolong kakinya tak dapat digerakkan seolah tubuhnya terkunci. Tiba-tiba tubuhnya tertarik. Ia tiba di sebuah tanah tandus tercium bau anyir yang menyengat. Bella terkejut kenapa ia bisa berada di tengah-tengah peperangan seperti ini, orang-orang disekitar sibuk berperang seakan tak menyadari kehadirannya atau memang mereka tidak dapat melihatnya
Dihadapannya dua orang yang sedang bertarung tanpa belas kasihan. Si pria berambut cokelat gelap menendang dada pria berambut hitam legam hingga ia tersungkur memegangi dadanya yang berdenyut nyeri. Tak lama si pria berambut hitam bangkit langsung menyerang sang lawan tanpa ampun, tak segan-segan menebas sang lawan tanpa ampun dengan pedangnya. Sang lawan nampak kewalahan menghadapinya hingga tebasan kuat pria berambut hitam itu berhasil melukai pinggang nya
Bella yang menyaksikan itu bergetar ketakutan, air matanya mengalir begitu saja tanpa bisa ia tahan
Kembali lagi ke pertarungan pria itu, terlihat si pria berambut cokelat memegang luka di pinggangnya sambil berusaha berdiri belum sempat ia berdiri tendangan kuat mengenai tubuhnya membuat ia terhuyung jatuh ketanah yang lembab akibat dari sungai-sungai darah para prajurit
"Ini saja kemampuan mu Al" tanya si pria rambut hitam pada si pria berambut cokelat yang dipanggil Al
"Huk..Huk. ka-kau kejam!.ka-kau telah mem-membunuh huk ma-mate ku" Al terbatuk-batuk
"Hahahahha, membunuh?. Jiak aku tidak dapat bersamanya lebih baik dia MATI" kata pria berambut hitam dengan mengarahkan pedangnya pada leher lawannya yang tak berdaya
Crass....
Suara tebasan pedang milik pria berambut hitam itu
"JANGAN........"
Huh...huh.. huh. Bella terbangun dari tidurnya dengan nafas yang memburu keringat dingin mengalir di pelipisnya. Aland yang menyadari pergerakan Bella seketika terduduk di samping Bella dengan tatapan khawatir apakah sekarang itu akan terjadi?
"Ara apa kau bermimpi buruk?" Aland bertanya sambil menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah Bella
Bella tidak merespon pertanyaan Aland. Ia langsung mengambil air di nakas samping tempat tidur Bella menegak air itu tak sabar tapi ia merasa aneh dengan tubuhnya yang terasa panas dan tenggorokannya tiba-tiba sangat kering ia merasa sangat haus seperti tidak minum berhari-hari
"Al, ha-haus" Bella terbata-bata karena tenggorokan makin kesini terasa panas
Aland yang mengerti dengan keadaan Bella langsung mengangkat tangannya kearah Bella. Bella tak mengerti maksud Aland, ia memandang bingung tangan itu
"Minumlah darah ku, itu bisa menghilangkan haus mu" kata Aland menatap Bella dengan sungguh-sungguh. Bella sedikit ragu dengan perkataan Aland tapi ia tetap melakukan itu karena tatapan menyakinkan yang diberikan Aland
Bella memegang tangan itu, mendekatkannya kearah bibirnya. Bella memandang sekilas Aland sebelum memejamkan matanya lalu menggigit tangan Aland. Darah Aland terasa manis di mulut Bella sehingga tanpa sadar ia terus menyedot darah itu seketika rasa panas dan haus itu menghilang saat darah Aland melewati kerongkongannya
Setelah merasa cukup Bella melepas gigitannya ia langsung menunduk. Aland yang melihat itu tersenyum mengangkat dagu Bella agar menatapnya, tangannya terangkat mengusap sisa darah disudut bibir mate'nya
"Al-A-Aland apa ya-yang ba-baru ak-aku la-lakukan?" Bella terbata seakan baru sadar apa yang ia lakukan. Sang pria yang melihat itu tersenyum sebelum menjawab pertanyaannya
"Kau baru saja meminum darah ku Ara" jawabnya santai. Bella yang mendengar itu seketika terkejut tak mungkin ia melakukan itu, tidak! Itu tidak mungkin pikiran
"Tidak!....." Bella merasa jantungnya berhenti berdetak dan itu sungguh menyakitkan
Tiba-tiba cahaya merah muncul dari tubuh Bella seiring dengan jeritan kesakitan Bella. Aland yang melihat itu merasa tak tega dengan keadaan Bella tapi ia tak bisa berbuat apa memang seperti itulah rasanya saat ia akan berubah menjadi vampir
Arghhh...... Sakit.....
"Ara tenang lah, Kendalikan rasa sakit mu!" Aland berusaha menenangkan Bella
Tak lama cahaya itu perlahan memudar dan rasa sakit yang dirasakan Bella juga mulai menghilang. Tapi ada yang berbeda dari Bella kulitnya yang putih bertambah putih dan bersih, matanya yang semula coklat berubah menjadi merah ruby dan rambutnya yang hitam berubah menjadi coklat
Bella merasa bingung dengan perubahan itu menoleh ke arah Aland yang sedang menatapnya juga dengan pandangan yang sulit diartikan
"Apa yangng yang ter-terjadi?" Bella merasa aneh dengan dirinya
"Kau berubah menjadi vampire Ara"jawab Aland tanpa ragu
"Ap-apa?" Bella tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Aland tapi mata Aland menyiratkan kesungguhan disana. Bella mencoba menerima dirinya yang sekarang, mencoba menerima jati dirinya yang baru ia telah sempurna menjadi seorang vampir bukan lagi seorang halfblood yang tak diinginkan oleh mate'nya. Sekarang ia punya Aland yang akan melindunginya dari siapa pun
Bella langsung menghambur ke pelukan Aland ia menangis mengingat kembali bagaimana ia bisa bertemu dengan Aland. Aland yang mengetahui Bella menangis mengusap punggung Bella lembut berharap Bella berhenti mengeluarkan air mata itu membuat Aland merasa sakit. Setelah merasa Bella tenang Aland melepas pelukannya lalu ia menatap wajah wanitanya yang basah oleh air mata tangannya bergerak mengusap air mata di pipi Bella dengan lembut
"I will always be with you Arabella Olivia De Delaney" bisik Aland di telinga Bella dengan nara rendah nya. Membuat wajah Bella merona malu mendengar Aland yang mengubah namanya
Hi guys aku up nih
Ohh... Ya mungkin abis ini bakal lama upnya soalnya stok chapter, menipis
Dan aku lagi ujian sampe tgl 30Jangan lupa vote and komen ya
Jangan jadi siders!
Hargai karya penulisThank you
And
Happy reading guys:)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rejected Halfblood ( COMPLETED).
Werewolf(Belum revisi) I, Alpha Austin Brave Barncroft, REJECTED you! Arabella Olivia Crownel as my mate and Luna! And you are not part of the Dark moon pack. Go away and never come back! " Jdar... "Sudah cukup! aku muak berpura-pura kuat di hadapan kalian...