Tiga bulan telah berlalu sejak perang itu terjadi, Aland dan Arabella telah mengikat janji sucinya dihadapan sang kuasa, mereka hidup bahagia selama tiga bulan ini. Tapi mereka tidak tau akan ada bahaya yang mengancam mereka di kemudian hari. Kini mereka sedang berjalan-jalan di sekitar kastil tepatnya di bagian barat kastil yang cukup jauh dari kastil tanpa pengawalan dari prajurit.
"Al" panggil Bella dengan suara yang mengalun merdu di telinga Aland. Aland menoleh kearah samping dimana Bella yang berjalan sambil mendongak untuk melihatnya karena perbedaan tinggi mereka
"Apa kau lelah?" Tanya Aland yang dijawab gelengan, Bella pun hanya diam entah mengapa perasaannya menjadi tidak enak. Mereka terus berjalan menuju tengah hutan untuk menuju danau indah yang ada diseberang hutan tersebut
Saat mereka tiba di tengah hutan Aland memelankan langkahnya membuat Bella yang disampingnya ikut memelankan langkahnya, terdengar suara ranting patah dan gesekan daun
Srek.... Srekkk
"Keluar!,jangan bermain-main dengan ku!" Kata Aland sedikit berteriak tak lama setelah itu keluar lah bener orang berjubah hitam. Bella yang melihat itu merasa takut ia mendekatkan tubuhnya pada Aland. Aland yang sadar akan itu menarik Bella akan berdiri dibelakang tubuhnya
"Siap kalian? Dan apa yang kalian inginkan" Tanya Aland dengan mata yang sudah berubah merah, menatap tajam orang-orang yang berada di depannya itu
"Kau tidak perlu tau, yang kami inginkan salah satu dari kalian mati!" Kata salah satu dari mereka dan langsung menyerang Aland tanpa memberi celah untuk melawan
Pertarungan terjadi,Aland melesat dan langsung mencakar punggung orang berjubah itu meninggal luka yang sangat dalam. Melihat itu orang berjubah lainnya mulai menyerang Aland tanpa pria itu sadari salah satu dari mereka menendangnya dengan kuat hingga ia kehilangan keseimbangan. Tanpa membuang kesempatan salah satu pria berjubah itu menebaskan pedangnya pada Aland. Darah mengalir dari luka itu
"ALAND!" Teriak Bella yang sedang tadi menyaksikan pertarungan yang terjadi. Ia mulai menangis melihat kondisi Aland yang terluka
Hiks hiks
Aland kembali bangkit dan langsung menyerang mereka semua, arghh teriak salah satu dari mereka yang terkena serangan Aland. Tanpa Aland sadari dari arah belakang ada seorang pria yang berdiri dengan panahnya. Pria itu sudah siap melesatkan panahnya ke arah Aland yang sedang sibuk bertarung
Panah itu melesat cepat ke arah Aland. Sebelum panah itu mengenai Aland, Bella berlari kearah Aland dengan cepat
Jleb
Panah itu menancap tepat di perut Bella. Aland terkejut dengan apa yang dia lihat Bella jatuh tersungkur di depannya dengan panah yang menancap di perutnya. Aland yang Melihat itu murka kekuatan yang selama ini ia tahan seketika muncul karena melihat mate'nya terbaring lemah di atas tanah
Aland menatap orang yang telah menyebabkan mate'nya tak berdaya, ia mulai merapalkan mantra warisan sang ibu, mantra itu bisa menghabisi seseorang hanya dengan menatap nya. Cahaya merah muncul dari kedua tangan Aland semakin lama ia merapalkan mantra semakin terang cahaya itu hingga tatapannya menajam menatap orang yang menyebabkan ini terjadi
"MUSNAH!" seketika orang-orang itu musnah menjadi abu tanpa tersisa cahaya itu mulai meredup dan hilang. Aland bersimpuh di samping mate'nya membawa kepala Bella ke pangkuannya
" Mate, bertahan lah aku disini bersama mu" kata Aland dengan mata yang menyiratkan kesedihan
"Al-Aland, ak-aku huk...huk sa-sang-sangat men-mencintai mu huk... Huk..." Kata Bella dengan susah payah, ia berusaha menggapai wajah Aland tapi sebelum ia berhasil kegelapan telah merenggutnya
"Arabella!" Teriak Aland tangannya bergerak untuk mencabut panah yang menancap di perut Bella, panah itu mengandung racun sehingga mungkin hidup untuk Bella sangat kecil. Aland langsung membawa Bella ke kastil dengan portal
Sesampainya di kamar mereka Aland membaringkan tubuh mate'nya di atas ranjang, tak lama tabib mulai berdatangan untuk memeriksa keadaan sang Queen yang sedang tak sadarkan diri
"Ampun yang mulia, seperti panah itu mengandung racun sehingga Queen tak sadarkan diri. Ha-hamba tidak da-dapat menyembuhkan Queen" kata sang tabib terbata sambil menunduk takut akan tatapan sang King
"AKU TAK MAU TAU, KAU HARUS MENYEMBUHKAN MATE KU!. ATAU NYAWA KALIAN AKAN HABIS DITANGAN KU!" Ancam Aland nada marahnya, iris nya berubah merah sedikit bercorak hijau
Membuat para tabib bergidik ngeri mendengar ancaman dari raja mereka. Mereka berusaha semampu mereka untu menyelamatkan sang ratu. Hanya ada dua pilihan berusaha menyelamatkan nyawa sang ratu atau nyawa mereka lah yang akan hilang di tangan sang raja
"Am-ampun ya-yang mulia, ra-ratu hanya bi-bisa disembuhkan dengan tanaman black roses yang hidup di hutan terlarang" jawab sang tabib dengan sopan walau sedikit terbata
Aland yang mendengar itu langsung menatap tabib itu. Tabib gemetar hanya karena tatapan tajam itu " aku akan pergi ke hutan terlarang sekarang" katanya, sebelum Aland pergi tabib itu menahannya
"Jangan yang mulia" katanya refleks, ia langsung meminta maaf atas kelancangannya
"Jangan yang mulia, hutan terlarang sangat berbahaya jika malam hari" jawab tabib itu dengan sopan. Aland yang mendengar itu mengurungkan niatnya dan langsung kembali duduk di samping sang mate
"Pergi!" Perintah Aland tanpa mengalihkan tatapannya dari sang mate yang terbaring tak berdaya
"Cepat lah sadar mate, aku menunggu mu" kata akan dengan lirih sambil menggenggam tangan mate'nya dengan lembut.
Berat rasanya meninggalkan sang mate yang terbaring lemah tapi ia harus melakukan itu untuk kesembuhan mate'nya
"Aku, akan segera kembali" gumam Aland lirih. Lalu menghilang sekejap mata
Maaf ya kalau cerita gak bagus dan banyak typo 🙏
because I am a beginner writer
Jangan jadi siders!
Hargai karya penulis!Thank you🙏
And
Happy reading guys:)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rejected Halfblood ( COMPLETED).
Werewolf(Belum revisi) I, Alpha Austin Brave Barncroft, REJECTED you! Arabella Olivia Crownel as my mate and Luna! And you are not part of the Dark moon pack. Go away and never come back! " Jdar... "Sudah cukup! aku muak berpura-pura kuat di hadapan kalian...