the light of life

4.4K 324 10
                                    

Hari berganti Minggu, Minggu berganti bulan, sudah tiga bulan berlalu tapi Bella tak kunjung membuka matanya. Semenjak itu Aland terus berada di samping sang mate, menunggunya dengan setia tanpa mau meninggalkannya terkecuali ada urusan yang sangat mendesak

Aland kembali menjadi sosok yang sangat kejam dan tidak memiliki belas kasihan, ia tak segan membunuh siapa pun yang membuat sedikit kesalahan. Pernah sekali seorang maid tak sengaja menjatuhkan pas saat membersihkan ruangan Bella. Aland yang mengetahui itu langsung menyeret nya ke penjara bawah tanah ia dihukum dengan amat keji olehnya di cambuk hingga tak berdaya lalu di bakar hidup-hidup

Semua rakyat selalu berharap agar sang ratu segera bangkit dari tidur panjangnya agar keadaan kembali seperti semula dimana mereka akan hidup dengan nyaman dan merasa terlindungi bukan hidup dalam ketakutan seperti ini.

Ditempat yang indah terlihat seorang gadis cantik dengan gaun putihnya sedang duduk di atas batu yang berada dipinggir danau. Ia melamun memikirkan kenapa ia berada di tempat ini, walau tempat ini indah dan sejuk ia merasa hampa dan kesepian. Ia ingin pulang dari tempat ini,ia rindu dengan sang mate. Hingga sebuah suara mengalun merdu dari belakang tubuhnya

"Bella" panggil seseorang. Bella yang mendengar ada yang memanggil namanya tersadar dari lamunannya,ia segera menoleh. Setelah itu mata Bella mulai berkaca-kaca melihat dua orang yang berdiri dihadapannya. Rasa rindu, kecewa tercampur menjadi satu. Ia mulai menangis sambil memikul dadanya yang terasa sesak melihat orang itu

Bella masih diam ditempatnya. Kakinya tak sanggup melangkah untuk mendekat "Bella, kemarilah nak" panggil salah satu dari mereka

Bella berlari kearah orang itu ia memeluknya dengan erat, rindu yang selama ini. Ia tahan akhirnya terobati

"A-ayah,i-ibu, kenapa kau meninggalkanku" hiks hiks tangis Bella semakin keras saat kedua orang tuanya tersenyum melihatnya

"Maafkan kami nak, kami punya alasan untuk itu, kau tidak perlu mengetahui nya" kata sang ayah sambil mengusap air mata yang mengalir di pipi Bella

"Aku ingin bersama kalian, aku sangat merindukan kalian ajak lah aku bersama kalian" kata Bella parau

"Tempat mu bukan disini sayang, apa kau tidak merindukan mate mu?" Tanya sang ibu. Bella yang mendengar itu seketika ingat dengan Aland pria yang mau menerima dirinya dengan apa adanya.

"Kembalilah nak, dia menunggu mu" setelah mengatakan itu tiba-tiba ada cahaya yang membawanya mereka sering cahaya itu meredup Bella kembali membuka matanya. Ia tak menemukan keberadaan orangtuanya. Bella hanya bisa menangis sesenggukan

"Ara, bangun lah"

Tiba-tiba Bella mendengar suara Aland yang memintanya untuk bangun. Ia mencari sumber suara itu tapi hanya suara tanpa wujud yang ia dapatkan

"Ara,kembalilah aku merindukan mu"

"Ara, kembali lah"

"Aland,dimana kau?" Teriak Bella sambil berlari menuju suara itu terdengar

"Ara, kembali lah aku disini menunggu mu" terdengar kembali suara itu dengan nada yang sendu. Bella terus berlari mencari dimana suara itu. Sampai ia menemukan sebuah portal cahaya dengan sedikit ragu ia berjalan kearah sana. Ia masih mendengar suara Aland saat ia mulai memasuki portal itu suara Aland menjadi semakin jelas, Bella terus berjalan memasuki portal itu hingga tubuhnya merasa tertarik dengan cepat kedalam sana.

Seorang maid tengah membersihkan ruangan sang ratu, selesai ia mengganti bunga yang telah layu ia menatap wajah pucat sang ratu dengan sendu, ia berharap sang ratu cepat kembali pulih seperti sedia kala. Saat ia memperhatikan ratunya matanya terbelalak

Tangan sang ratu bergerak

Perlahan, mata cantik sang ratu itu mengerjap kecil menyesuaikan cahaya yang memasuki netra jernihnya. Hingga akhirnya sudah sepenuhnya terbuka walau masih terlihat sayu dan wajah Bella yang terlihat pucat

"Ra-ratu" maid itu terbata-bata. Menutup mulutnya dengan satu tangan nya masih tak percaya sang ratu telah pulih. Maid itu segera berlari memberitahu pada sang raja bahwa ratunya telah sadar

Bella tersenyum lemah, tiba-tiba Bella terbatuk kesakitan ia memegangi dadanya yang sesak. Batuknya tak kunjung reda, sebelum akhirnya batuk itu reda. Bella menarik tangannya terdapat sedikit noda darah disana, ia mengatur nafasnya, menyeka mulutnya dan membuat bagian tangan gaun miliknya memiliki bekas merah

Ceklek

Terlihat seorang pria yang berdiri didepan sana dengan nafas yang memburu. Pria itu berlangsung berlari menerjang tubuh Bella yang masih dalam keadaan lemah. Merengkuh tubuh itu kedalam dekapan hangatnya, Aland mengeratkan pelukannya tak mau melepasnya. Menaruh kepalanya di ceruk leher mate'nya

Bella yang masih lemah, hanya bisa membalas pelukan Aland. Bella merasa ceruk lehernya basah. Apa Aland menangis?, Pikirnya

"A-Al, se-sesak" Bella terbata-bata karena pelukan erat Aland. Aland yang mendengar itu langsung melonggarkan pelukannya untuk menatap wajah cantik mate'nya yang terlihat pucat, Bella tersenyum lemah menatap wajah tampan dihadapannya

Aland menjatuhkan kecupan ringan di kening Bella membuatnya refleks memejamkan matanya. Aland kembali menatap dalam Bella. Bella bisa melihat tatapan rindu dari sorot mata tajam Aland

Aland kembali mendekatkan wajahnya. Ia mengecup bibir cherry Bella cukup lama. Mulanya hanya sebuah kecupan tapi sekarang berubah menjadi lumatan-lumatan kecil tanpa adanya nafsu. Aland melumat bibir Bella dengan lembut menyalurkan rasa kerinduan yang selama ini ia tahan

Ciuman mereka cukup lama hingga Bella menepuk dada Aland. Aland yang menyadari Bella kehabisan oksigen melepas lumatan itu ia kecup singkat bibir Bella sebelum membaca mantra yang membuat Bella tertidur

Sebelum ramuan penawaran racun itu bereaksi terhadap tubuh Bella

Hi guys aku up lagi nih

Jangan lupa vote and komen ya
Jangan jadi siders!
Hargai karya penulis

Thank u
And
Happy reading guys




The Rejected Halfblood  ( COMPLETED).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang