Entah apa yang terjadi pada Bella. Ia sangat malas untuk beranjak dari tempat tidurnya. Bella menghela nafasnya kepalanya bersandar di sandaran tempat tidur dengan wajahnya yang pucat dengan keringat di pelipisnya. Gadis itu memegangi tenggorokannya yang terasa panas dan perih padahal di sampingnya sudah banyak botol-botol bekas minuman yang ia minum untuk menghilangkan dahaganya, tapi nihil. Ia masih merasa haus
"Hahh, aku pusing sekali" gumamnya lirih sambil memejamkan matanya perlahan mencoba untuk rileks agar pusingnya berkurang
Tok...tok...
Matanya kembali terbuka saat mendengar ketukan pintu, ia beranjak dari tempat tidur untuk melihat siapa yang datang. "Lily?"
"Iya, queen. Hamba datang untuk mengajak yang mulia berjalan-jalan sore ini" kata Lily dengan sopan
"Huh.. baiklah, ayo." Bella berjalan mendahului Lily, ia mengabaikan rasa pusing nya itu. Belum jauh dari kamarnya rasa pusing yang gadis itu rasakan semakin menjadi hingga pandangan nya memburam
Bruk..
"Yang mulia...." Terima Lily langsung menghampiri tubuh Bella yang tergeletak tak sadarkan diri.
Lily terus berteriak meminta tolong" tolong... Tolong" tak lama seorang prajurit datang menghampiri mereka tanpa bertanya ia membantu Lily membawa tubuh ratu mereka
Setelah sampai dikamar sang ratu. Lily membaringkannya tubuh Bella dengan perlahan. Ia menggosok tangan Bella agar hangat. Lily sudah memerintahkan prajurit untuk memanggil tabib kerajaan. Lily sangat mengkhawatirkan keadaan ratunya terlebih sang raja sedang tidak ada di istana saat ini
"Bagaimana menurut yang mulia?"
"Kurasa....."
Semua m noleh kerah pintu yang baru saja didobrak. Mike datang dengan tatapan yang mengisyaratkan kekhawatiran. Perasaan Aland menjadi tidak tenang, apa Bella baik-baik saya?
"Ada apa Mike?" Tanya Aland
"Queen tidak sadarkan diri" jawab Mike
Bak tersambar petir, Aland sangat terkejut ia langsung melesat dengan kecepatan secepat cahaya. Ia tak menghiraukan orang-orang yang berada di ruangan itu. Mate nya tak sadarkan saat ini itulah yang terpenting. Begitu sampai di langsung melesat menuju kamar setelah di beritahukan oleh pelayan.
Terlihat Lily dan beberapa maid berdiri didepan pintu. Mereka serentak memberi hormat kepada Aland saat menyadari kehadiran rajanya. Langkah Aland memelan wajahnya yang dingin semakin dingin aura yang dikeluarkan oleh tubuhnya juga sangat mengerikan
"Bagaimana bisa?" Tanya Aland
Lily menundukkan takut saat tatapan sang raja menajam " ampun yang mulia, tadi saat hamba ingin mengajak ratu untuk berjalan-jalan, tiba-tiba ratu tak sadarkan diri" jawab Lily
Baru saja Aland akan memasuki kamar tapi pintu itu sudah terbuka menampakkan tabib istana yang sedang berdiri disana. Sang tabib yang melihat rajanya langsung membungkuk hormat kepada Aland
"Bagaimana keadaannya?" Tanya Aland
Tabib itu tersenyum sebelum menjawab pertanyaan Aland " yang mulia ratu sedang mengandung my lord" perkataan tabib itu membuat semua orang disana tersentak. Aland langsung memasuki kamarnya menghampiri Bella yang belum sadarkan diri
Tak bisa dipungkiri Aland merasa sangat bahagia. Ia akan menjadi Ayah, hal ini yang ia impikan sejak lama. Aland duduk di pinggir ranjang membawa tangan Bella dalam genggamannya. Mengecup tangan mate'nya sambil bergumam agar Bella lekas bangun
Bella mulai mengerjakan matanya perlahan. Setelah kesadaran penuh pemandangan yang pernah kali lihat adalah wajah Aland yang sedang memejamkan matanya sambil menggenggam tangan nya.
"Al" panggil Bella lemah. Aland yang mendengar suara mate nya langsung membuka matanya. Aland langsung memeluk Bella dengan erat memberikan kecupan-kecupan ringan di wajah Bella
"Ara, apa kau tau kita akan menjadi orang tua" kata Aland memegang bahu Bella dengan senyumnya yang jarang sekali terlihat. Bella yang mendengar itu refleks mengusap perutnya senyum mengembang di bibirnya
"Al, apakah itu benar?" Tanya Bella dengan mata yang berkaca-kaca. Aland hanya mengangguk dan kembali menarik Bella kedalam pelukannya
Bella langsung membalas pelukan Aland sambil menyandarkan kepalanya di dada bidang Aland dengan nyaman. Tiba-tiba Bella merasa tenggorokannya perih dan panas ia berusaha menahannya tapi lama kelamaan rasa perih dan panas itu semakin menjadi
"Aland, pa-panashh" kata Bella sambil memegangi lehernya. Aland yang mendengar itu langsung mengambil air yang ada di nakas samping ranjang mereka. Membantu Bella meminum air itu tapi air itu tidak bisa meredakan perih itu
"Arghhh... Pa-panashh" jerit Bella
Aland menyibak lengan baju yang dia gunakan mengeluarkan taringnya lalu Aland menggigit tangan sendiri darah mulai keluar dari luka gigitan itu. Aland mendekatkan tangannya kearah mulut Bella. Bella langsung menghisap darah yang keluar dari tangan Aland dengan rakusnya. Aland yang melihat itu tersenyum tipis sekarang ia mengerti jika mate'nya itu membutuhkan darahnya untuk menghilangkan dahaganya, ia mengerti jika mate'nya sedang mengandung akan membutuhkan darah pasangan nya untuk menguatkan kandungannya
Bella menghisap darah Aland ia merasa darah Aland sangat manis lama kelamaan rasa perih dan panas di tenggorokannya mulai berangsur menghilang. Bella menunduk saat menyadari bahwa ia menghisap darah Aland. Aland mengangkat wajah Bella agar menatapnya wajahnya
"Kenapa hmm?" Tanya Aland sambil mengelus pipi Bella lembut
"Ma-maaf" cicit Bella
"Kenapa kau meminta maaf?" Aland mengernyit bingung
"Ini pasti sakit" jawab Bella sambil mengelus bekas gigitannya yang berangsur-angsur memudar seperti sedia kala
Aland terkekeh mendengar jawaban Bella. Ia tak merasa apapun sebaliknya merasa senang saat Bella menghisap darahnya "tidak, itu tidak sakit Ara" Aland menatap gadis didepannya dengan dengan tatapan tajamnya yang terlihat hangat. Pria itu mendekatkan wajahnya pada Bella
Chup
Aland melumat bibir Bella dengan lembut ia tak ingin menyakiti mate'nya Bella mulai membalas lumatan yang diberikan Aland. Setelah cukup lama mereka berciuman Aland melepaskan lumayan mengusap bibir Bella lembut kemudian Mengecup singkat bibir Bella sebelum membawa gadis itu kedalam pelukannya
TBC.....
Maaf ya kalau part ini pendek. Next chapter gak pendek lagi dehJangan lupa vote and komen
Thanks you
And
Happy reading guys
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rejected Halfblood ( COMPLETED).
Werewolf(Belum revisi) I, Alpha Austin Brave Barncroft, REJECTED you! Arabella Olivia Crownel as my mate and Luna! And you are not part of the Dark moon pack. Go away and never come back! " Jdar... "Sudah cukup! aku muak berpura-pura kuat di hadapan kalian...