54. 🍁Back Home

39.2K 3.7K 605
                                    

Happy Reading💖

Hari ini kepulangan Ara ke mansionnya, belum boleh sebenarnya.

Hari ini juga Ara akan menjalani kehidupannya mengahadapin segala sikap possesif keluarganya.

Ia sendiri tidak tahu menau apa yang terjadi pada dirinya, hanya saja ia merasa tubuhnya lebih sering lemas dari biasanya. Semua kegiatan Ara dibatasi betul, hingga sekarang yang menjadi masalah tentang persekolahan Ara.

Ara bersikeras untuk tetap sekolah, bahkan ia rela minum obat tanpa bantahan. Belum cukup sampai disitu, makan, tidur, gizi, semuanya.

Hingga sekarang Steven harus mengambil keputusan yang sulit seperti waktu pertama Ara ingin sekolah, hanya saja kondisi Ara yang sekarang tidak seperti dulu.

Pagi ini, sebelum kepulangan Ara ke mansion, ia sudah di hadapkan berbagai jenis obat. Ara sendiri tidak tahu apa namanya, yang ia tahu hanya vitamin yang biasa ia minum, selebihnya tidak.

Seorang perawat membawa nampan berisi obat obatan dan segelas air putih.

Ara meminum obat obat tersebut tanpa komentar, melihat itu Violetta bukannya senang. Hatinya malah teriris, bagaimana wajah pucat puterinya meminum obat, ia tahu Ara ingin menolak, namun keinginannya bersekolah jauh lebih besar.

"Good girl," Max mengusap pucuk kepala Ara lembut, harapan Max semoga Ara tidak tertekan dengan situasi baru yang akan ia hadapi nanti.

"Ayo pulang," lirih Ara.

"Tunggu Daddy sebentar ya sayang," Violetta duduk disamping Ara, mengusap punggung tangan Ara yang tidak dipasang infus lagi.

Steven sedang menemui Arlon diruangannya, sekaligus mengambil obat Ara.

"Pulang sama abang aja," lirih Ara lagi, ia sudah tidak tahan berlama lama dirumah sakit ini.

"Kita tunggu Daddy sebentar lagi ya,"

Ara menunduk, air matanya sudah dipelupuk mata. Sudah dipastikan jika ia kedip sekali saja, cairan bening itu lolos dari pipinya.

"Ayo pulang sama Abang," Max membantu Ara memakai sweater, mengendong Ara ala koala.

"Tap-"

"Nggapapa," gumam Max tidak bersuara.

Sampai dimansion, kedatangan Ara disambut meriah oleh anggota Black Falcon, bukan hanya anggota inti saja.

"Welcome Dedek Gemes"

Tulisan poster besar yang dipegang oleh beberapa anggota Black Falcon, tentu saja atas ide Arsen.

Suasana semakin meriah kala dua sejoli kembar Kenzo dan Kenzie meletuskan confetti.

Ara tersenyum digendongan Max.

"Ra, ngga mau pindah gendongan gitu?" Rio merentangkan tangannya.

Ara menggeleng, menyelusupkan kepalanya diceruk leher Max. Rio mengaruk kepala belakangnya, niatnya ingin modus gagal.

"Yok, masuk ke dalem yokkk..," celetuk Arsen.

Mansion Steven seketika ramai dipenuhi anggota Black Falcon, riuh suara grusuh juga terdengar menjadikan mansion Steven tidak kondusif lagi.

Little Sister  [U P D A T E   U L A N G]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang