•°🐞17.tujuah baleh🐞°•

19.9K 1.6K 188
                                    

🐞🐞🐞🐞🐞









Saat ini Ellen dan semuanya,sudah ada di ruangan afa dan ani berada.
Sebelum masuk mereka semua melihat seorang pemuda tampan berseragam dokter sedang memeluk sosok bocah yg sudah tidak bernyawa yg sudah lepas dari alat2 medis untuk bernafas tidak lupa dengan tangis yg menyayat hati.

"Maaf....maaf...a afa..hiks"

Hanya maaf yg dapat di di ucapkan oleh pemuda yg sedang terisak pilu tersebut.ya dia Arvin pemuda berseragam dokter yg sedang memeluk afa yg sudah tidak bernyawa.

"A afa..."

Tidak lama Arga sudah sudah berada di samping Arvin yg masih menangis memeluk tubuh yg sudah dingin tersebut.sedangkan Arga sudah tidak bisa berkata apa apa lagi,dia hanya mampu memanggil afa dengan suara lirihnya.

Apakah tuhan tidak akan memberikan kesempatan baginya untuk memiliki afa sebagai adiknya?.

Sebegitu kah tuhan tidak memperbolehkan dia,keluarga dan teman2 nya untuk terus bersama afa,sosok bocah yg baru dikenal olehnya beberapa hari ini.

"Tidak...Abang mohon baby..kasih Abang kesempatan buat jaga kamu..hiks"

Sekarang Ervin yg menangis di sebelah Arvin adik keduanya yg sedang memeluk afa.

Sedangkan Ellen sudah tidak sadarkan diri setelah memasuki dan memastikan bahwa afa tidak meninggalkannya untuk selamanya.

Tapi pemikirannya salah setelah melihat tubuh mungil dan pucat tersebut di peluk oleh anak keduanya yg sudah menangis ter Isak.

Saat Ellen pingsan Adam langsung membawa Ellen ke sofa dan tidak lupa di tangani oleh suster.

"Bagaimana istri saya!?"

Adam bertanya dengan suara yg dingin namun terdapat getaran di sana.tapi tidak sampai di ketahui oleh orang2 yg ada di ruangan tersebut.

"Nyonya tidak apa2 tuan,nyonya hanya kelelahan dan syok tuan"
"Baiklah, pergilah"

Sedangkan suster yg di perintahkan oleh Adam langsung beranjak dari hadapan Ellen dan adam.

"Maaf sayang,aku tidak bisa menjaga afa untukmu"

Sekarang air mata Adam sudah luruh dengan sendirinya.bagaimana Ellen yg sudah bahagia bertemu afa,harap akan afa menjadi anak nya,namun semua sudah tidak ada,afa pergi,afa sudah tidak ada lagi,dia sudah rindu dengan pelukan dan kasih sayang ayah dan bundanya,Hanna dan Adrian sudah rindu dengan putra kecil mereka.

Adam sekarang berdiri dari tempat di mana Ellen yg sedang di tidurkan menuju Arvin yg memeluk tubuh afa.

Arvin yg paham langsung memberikan tempat untuk Deddy nya.

"Hy baby...knp hmm,knp..kamu ninggalin Daddy..apa baby Daddy ini tidak kasihan lihat mommy,lihat kakak dan Abang baby mereka nangis sayang...mereka sedih baby ninggalin mereka"

Air mata Adam luruh yg di saksikan oleh semua orang yg ada di ruangan ini.

"Hiks..dad..Daddy mohon nak...bangun.."

Walaupun dia terkenal dengan seorang ketua Mavia yg kejam dan dingin,tapi di hadapkan dengan keadaan afa yg sekarang membuatnya benar2 terpuruk.

Adam terus membangunkan afa yg sudah di anggap putra bungsu oleh dirinya.sudah hampir setengah jam dirinya memeluk afa dan mencium pipi berisi yg sudah pucat tersebut.

Sedangkan satria,Deon,Alvin,Elvin hanya terduduk di lantai setelah melihat wajah pucat afa,mereka ingin memeluk juga tapi kaki mereka se akan tidak mengizinkan mereka untuk berdiri.

Alfa Dirga Aksara(✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang