Vacilando

334 61 3
                                    

Adelio masih saja merenung di kamarnya. Ia benar benar tak tau harus bagaimana. Di sisi lain ia sangat menganggap Chanyeol adalah bagian dari hidupnya. Namun tindakan Chanyeol yang sangat tak terpuji itu membuatnya bimbang. Ingin sekali ia memberitahukan Baekhyun. Lusa mereka akan bertemu dan Adelio sudah bertekad untuk tak membiarkan Baekhyun menderita lagi.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu di kamarnya itu menyadarkannya. Detak jantung Adelio mulai tak karuan. Entah mengapa ia merasa tak tenang sekarang.

Ia berjalan menuju pintu itu dan segera membukanya. Menampilkan sosok adiknya yang sudah lama tidak berbicara dengannya ini. Adelio senang adiknya mengunjunginya namun di sisi lain ia merasa heran.

"Bolehkan aku masuk?"

Adelio mengangguk mempersilahkan adiknya masuk ke dalam kamarnya. Bingung melandanya. Sangat tak biasa adiknya itu mau berinteraksi dengannya.

"Sebenarnya aku tak mau berbicara denganmu. Tapi ada sesuatu yang harus ku sampaikan kepadamu"

Adelio melirik ke arah adiknya. Ia kemudian duduk di kursi belajarnya menatap adiknya yang duduk di ujung ranjang milik nya.

"Apapun yang kau lakukan, jangan pernah melalukan tindakan bodoh yang akan merugikan Chanyeol"

Adelio masih tak berbicara. Namun ia sangat terkejut kali ini. Memang keluarganya tau tentang hubungan pertemanannya dengan Chanyeol. Namun Paloma? Ia tak benar benar peduli tentang itu. Dan sekarang Paloma mengunjunginya hanya untuk mengatakan sesuatu seperti itu. Benar benar membuat pikiran Adelio kalang kabut.

"Selama ini kau menjadi kakak yang tidak berguna. Jadi turuti permintaanku sekali ini saja, jadilah kakak yang berguna bagiku"

Sebelum Paloma hendak pergi, Adelio menahan tangan Paloma.
"Aku tidak mengerti apa yang kau maksud. Tindakan bodoh apa yang kau bicarakan?"

Paloma melepaskan genggaman itu dengan keras. Ia menatap tak percaya kepada kakaknya itu. Masih tak sadar rupanya? Batin Paloma.
"Lusa! Kau akan melakukan sesuatu yang akan membuat Chanyeol celaka kan? Apa kau masih tak sadar sekarang?"

Adelio menatap tak percaya ke arah adiknya. Tentang rencana lusa itu bagaimana ia tau. Bagaimana ia membela Chanyeol bagaimana...? Apa yang terjadi selama ini? Adelio benar benar kebingungan.

"Kau tak tau apa yang telah Chanyeol perbuat! Besok lusa aku akan membuatnya membayar apa yang telah dia perbuat. Kenapa kau membela bajingan itu?!"

"Bajingan kau bilang? Disini kau yang bajingan!"

Adelio memegang pundak adiknya itu. Sungguh ia sedang berada di emosinya yang tak stabil. Adiknya mengunjunginya hanya untuk membela bajingan seperti Chanyeol? Itu tambah membuatnya marah.
"Apa yang keparat itu lakukan kepadamu?!kenapa kau jadi seperti ini! Apa yang dia lakukan??!"

"Dia lebih berguna darimu! Dia menyelamatku dari para pemeras mesum itu! Sedangkan kau? Apa yang kau lakukan untukku?! -

Satu hal yang akan ku tekankan lagi. Jika sampai lusa kau berbuat sesuatu. Aku akan benar benar tidak menganggapmu sebagai kakakku. Bahkan aku bisa membunuh diriku sendiri untuk memastikannya dasar bajingan!"

Adelio terdiam menatap adiknya yang sudah pergi meninggalkannya. Apa tadi? Pemeras mesum? Jadi adiknya mengalami masalah yang berat dan dia tak tau selama ini? Kenapa ia harus menjadi sosok yang tak berguna? Apa kah ia benar benar harus membatalkan niatnya untuk lusa nanti? Demi adiknya itu. Namun bagaimana Paloma tau tentang lusa? Bagaimana?

Chanyeol tentu saja tak hanya menguntit dengan memotret ataupun mengikuti kemanapun Baekhyun pergi. Ia bahkan memasang alat di kamar sewa milik Baekhyun. Hasilnya? Ia sudah menebak Adelio pasti akan membongkar apa yang telah terjadi disini.

Ia duduk di dalam kamarnya sambil mendengar percakapan Baekhyun dan Adelio melalui alat itu. Terkadang tangannya mengepal membayangkan bagaimana Baekhyun dapat membuka gerbang pertemanan dengan Adelio dengan senang hati. Bahkan ia terkadang membanting sesuatu yang ada di dalam kamarnya saat mendengar Adelio akan bertemu dengan Baekhyun lusa nanti untuk membicarakan sesuatu. Sangay bisa dipastikan bahwa Adelio berniat membongkar apa yang telah terjadi.

Chanyeol berjalan ke kanan dan ke kiri memikirkan solusi yang sekiranya bisa ia dapatkan.

Seketika ia teringat dengan sosok adik Adelio
Adelio pernah bercerita denganya betapa ia menyayangi adiknya itu. Namun adiknya tak pernah mau menganggapnya sebagai seorang kakak.

Chanyeol teringat ia pernah menyelamatkan Paloma saat dia dirundung. Bukankah ini bisa dijadikan sebagai siasat licik? Sosok Paloma yang kemungkinan besar akan lebih menurut kepadanya ketimbang kakaknya sendiri. Ia sangat2 bisa memanfaatkanya.

Dengan buru buru ia mencari nomor Paloma di ponsel miliknya. Memanggilnya... dan akhirnya...

"Ada apa Chanyeol?"

"Aku ingin meminta tolong kepadamu. Kau tau lusa kakakmu akan melakukan sesuatu yang akan membuatku tidak bisa hidup tenang lagi"

"Apa maksudmu?"

"Kumohon jangan biarkan Adelio melakukan sesuatu lusa nanti. Ini demi aku, kumohon Paloma bantu aku. Jangan biarkan dia bertindak lusa nanti"

"Tenang saja Chanyeol. Aku tak akan membiarkanmu tersiksa karena kakakku"

Chanyeol tersenyum. Mungkin lebih terlihat ia sedang tersenyum licik sekarang. Tak sia sia dulu ia membantu adik kecil sahabatnya itu batinnya. Bukankah ini kesepakatam yang bagus? Membantu dibalas dengan membantu. Ah ia lupa menghubungi Sehun menanyakan perihal urusannya di Korea.

Yang hanya bisa dilakukan Adelio saat ini adalah berdiam diri di kamarnya dan memikirkan apa yang akan ia perbuat. Di sisi lain ia sangat ingin membuat Baekhyun tau segalanya bahwa ia harus menjauhi sosok Chanyeol. Namun di sisi lain Adik nya yang pertama kali meminta bantuannya juga sangat membingungkan.

Adelio benar benar tak tau akan jadi seperti ini. Hubungannya dengan Chanyeol yang akan berantakan seperti ini bahkan adiknya berubah juga karena Chanyeol.

-

Chanyeol membersihkan tempat tidurnya saat ini. Beberapa foto yang ia ambil waktu lalu ia bereskan. Namun ada beberapa foto yang sudah ia cetak ia pajang di kamar kamar dindingnya. Tentu saja foto itu merupakan foto pujaan hatinya. Bahkan di kamarnya saat ini terdapat beberapa berkas berkas informasi mengenai pujaan hatinya itu.

Tak terkecuali tentang Changkyun yang ia rasa bisa mengancam nya. Ia mulai berpikir kemudian menyentuh berkas berkas tentang Changkyun.

"Apa aku harus menyingkirkannya?" Monolog nya.

Chanyeol kemudian duduk dan memperhatikan seisi ruangannya. Hal ini seperti karya seni bagi Chanyeol.

"Mungkin lain kali saja aku singkirkan dia"

_______

Acosador (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang