asesinato

229 21 4
                                    

Hyungwon menunggu sampai jam tiga di rumahnya. Lokasinya dengan gudang myungdong tidak begitu jauh sehingga ia bisa jaga jaga. Ah malam kemaren lusa Changkyun sempat memberikannya pesan. Cukup mengagetkan memang karena ia menduga jika Changkyun tak punya kontak nomornya namun ternyata punya. Ia menyuruhnya untuk menghubungi sepupunya itu.

Mengenai bagaimana caranya menghubungi sepupunya itu, Hyungwon sempat meminta kontak sepupunya. Hyungwon tak tau persis apa yang akan terjadi namun ia bisa memprediksi ini adalah hal yang buruk

Beberapa menit kemudian alarm nya berbunyi yang artinya ini sudah jam tiga sore. Cepat cepat ia pergi ke gudang myungdong dengan berlari. Ah ia tak punya kendaraan pribadinya sendiri. Kendaraan yang ada itupun punya orang tuanya dan tentu saja dipakai untuk bekerja.

Semakin sore. Ia berlari sekitar lima belas menit dari rumahnya. Napasnya tersenggal senggal beberapa kali berhenti untuk istirahat. Dan akhirnya didepannya saat ini terpampang jelas sebuah bagunan usang yang dijadikan tempat bertemu. Bagaimana ia bisa tau jika mereka bertemu disini? Tentu saja saat di ruangan kesehatan Hungwon tak sepenuhnya pergi. Ia masuk ke ruangan kesehatan sebelahnya lagi yang hanya dibatasi oleh kayu tipis sehingga ia bisa mendengar apa yang mereka bicarakan.

Melihat kondisi bangunan ini membuat Hyungwon semakin yakin jika ada yang tidak beres disini. Hyungwon diam diam memasuki ruangan itu seminimal mungkin tidak membuat suara. Ia mengendap endap dan melihat sekitar. Sedikit hening namun beberapa langkah kemudian ia bisa mendengar suara seseorang yang sedang mengerjakan sesuatu. Beberapa gesekan benda itu menghasilkan suara.

Diam diam Hyungwon mengintip. Namun matanya kali ini tak bisa menahan tangis ketika mengetahui apa yang ia lihat. Cepat cepat tangannya menutup mulutnya agar suaranya sama sekali tak terdengar. Disana, Changkyun sudah terkapar dengan darah dimana mana terutama dibagian kepala.

Hyungwon melihat satu pria yang sempat memukul Changkyun waktu itu sedang membersihkan atau merapikan tkp. Lebih tepatnya membuat ruangan itu seolah olah memang dipersiapkan untuk bunuh diri. Namun hanya Pria itu saja artinya Chanyeol telah pergi.

Beberapa kali Hyungwon menelan ludahnya. Perlahan lahan namun pasti ia mengatur nafasnya supaya meminimalisir untuk menghasilkan suara. Ia bersembunyi. Dengan tangan gemetarnya Hyungwon mengambil ponselnya dan mengambil gambar diam diam Sehun yang tampaknya sedang merekayasa tempat itu.

Hyungwon kemudian pergi dari ruangan itu diam diam. Langkahnya sempit sekali memastikan tidak ada suara. Air matanya masih jatuh dan tangannya masih gemetaran. Gedung itu cukup terpisah dengan pemukiman maupun tempat ramai lainnya. Pantas saja mereka memilih tempat seperti ini.

Setelah dirasa aman untuk berbicara Hyungwon memanggil polisi lebih dahulu dengan menekan nomor 112 di ponselnya. Ia mengatakan semua yang ia lihat kemudian meminta polisi untuk segera datang. Setelah itu Hyungwon memeriksa keadaan sekitar lagi apakah pria itu sadar kehadirannya atau tidak. Namun nihil, mungkin pria itu sibuk dengan pekerjaannya kali ini.

Tak lupa dengan pesan yang Changkyun berikan. Ia menghubungi sepupu Baekhyun dan memberikannya file yang diberikan Changkyun.

"File itu dari Changkyun. Ia meminta ku untuk memberitahumu agar pulang ke rumah dan mengambil flashdisk yang ada di tempat kalian biasa bermain"

Setelah melakukan itu Hyungwon memutuskan untuk sembunyi sambil menunggu kedatangan para polisi. Ah namun tak perlu bersembunyi para polisi itu ternyata sangat tanggap dan cepat bahkan sirine nya pun sudah terdengar.

Sehun mendengar suara itu. Sialan batinnya. Siapa yang berani beraninya memanggil polisi? Ia cepat cepat mengambil semua peralatannya kemudian akan pergi melewati pintu samping, tak ingin mengambil resiko lewat depan. Namun harapannya tak sesuai dengan kenyataan. Polisi polisi itu terlanjur melihatnya dan mengejarnya. Sehun berlari sambil mengeluarkan pistolnya beberapa kali berusaha untuk menembak polisi yang  terus mengejarnya dan mengenai salah satu anggota polisi. Langkahnya memasuki kawasan hutan agar para polisi semakin susah mengejarnya.

Namun....

Dor!

Salah satu polisi itu menembak tepat di perut bagian kanan milik Sehun. Tentu saja tubuhnya langsung terjatuh dan tak mempunyai tenaga lagi untuk berdiri. Ia ditangkap dalam keadaan hidup. Jika kalian mengira ia akan mati karena terkena perut nya kalian salah. Para polisi cukup cerdas untuk tidak membiarkannya mati sehingga mereka langsung memanggil ambulans untuk datang. Penjahat harus diadili terlebih dahulu di meja hijau sebelum mati, karena Korea merupakan negara hukum.

Di sisi lain Hyungwon dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi sebagai saksi mata. Sebelum itu Hyungwon sempat melihat mayat Changkyun sekali lagi. Sesak rasanya. Walaupun mereka tak dekat namun benar jika Hyungwon menyukai Changkyun semenjak semester dua di universitas. Ia menyukai Changkyun waktu itu yang diam diam memberikan makanan kepada kucing jalanan. Namun kebaikan Changkyun harus dibalas oleh kematian mengenaskan seperti ini.

Tubuh Changkyun sendiri masih tergeletak disana. Polisi menunggu tim forensik untuk mengambil sampel sampel data sebelum mengangkutnya, tentu saja ini penting untuk penyelidikan.

Bisa disimpulkan jika rencana Chanyeol kali ini gagal total. Rekannya tertangkap namun beruntungnya ia sudah pergi sebelum itu. Rekayasa bunuh diri juga sudah gagal dari awal. Chanyeol terlalu buru buru menembak kaki Changkyun dan tak memikirkan rencananya. Dengan adanya tembakan di kaki itu tentu nantinya akan ada spekulasi jika ini merupakan kasus pembunuhan. Namun Chanyeol tak perlu memikirkan itu sekarang karena memang rencananya sudah hancur total. Entahlah apakah Chanyeol akan tertangkap atau tidak.

Para media belum mengetahui hal ini sehingga berita tidak menyebar. Saat ini Chanyeol sedang tersenyum dan mengendarai mobilnya menuju ke rumah tempat ia dan Baekhyun tinggal. Masalah sudah selesai maka dari itu kini waktunya berdua dengan Baekhyun batinnya.

Yang tidak ia ketahui adalah...

Polisi sudah menangkap sehun dan pesan Hyungwon sudah dibaca oleh penerimanya

_______

Sad or happy ending?

Acosador (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang