suicide

256 26 1
                                    

Chanyeol menghela nafasnya beberapa kali. Baru saja ia mampir ke toko kecil yang ada di seberang gang jalan kecil untuk membeli rokok. Ah sudah lama sekali ia tak merokok, karena memang ia merokok hanya saat kepalanya mengalami setres berat. Chanyeol menyesap batang rokok itu beberapa kali sampai benar benar sisa sedikit saja kemudian ia mematikan batang rokok itu.

Jika kalian mengira bahwa rencana Chanyeol hanya sebatas ini saja, kalian salah. Chanyeol sebenarnya sedang merencanakan pelariannya menuju Spanyol membawa Baekhyun sebelum dirinya resmi dijadikan buronan. Mungkin saat ini saja ia sudah menjadi buronan.

Menghentikan segala pemikirannya, ia memutuskan untuk memasuki rumah nya kembali. Baekhyun belum makan sama sekali bahkan kali ini saja hanya diam tak memberikan suara. Tentu saja hal itu membuat Chanyeol khawatir.

Saat ia memasuki rumahnya, pandangannya langsung tertuju pada tempat Baekhyun tadi duduk, di depan jendela. Namun anehnya saat ini sudah tak ada seseorang pun yang ada disana. Panik? tentu saja. Cahnyeol menelusuri seisi rumah, mencarinya sampai ia menemukan jika Baekhyun ternyata sudah ada di kamar mandi dengan Tangannya yang bersimbah darah, serta tatapannya yang kosong.

Tanpa aba aba Chanyeol segera mengeluarkan Baekhyun dari sana dan menutupi lengan Baekhyun dengan sedikit erat berusaha agar darah berhenti mengalir dari nadi Baekhyun. Tak lupa ia menelepon dokter pribadi keluarganya. Ia tak akan mengambil resiko untuk pergi ke klinik terdekat kemudian di ketahui oleh seseorang dia disini. Karena jika ia membawa Baekhyun ke instansi kesehatan, pasti dia diwajibkan untuk mengisi data diri dan kehadiran, sehingga terdapat kemungkinan besar keberadaannya terlacak.

Chanyeol memeluk Baekhyun sambil berdua agar Baekhyun tetap hidup. Sepenting itukah hidup Baekhyun baginya? sampai dirinya yang sudah lama tak percaya dengan Tuhan sekalipun kali ini mau berdua dengan mata tertutup dan kesungguhan hati.

"Kumohon Tuhan, selamatkan Baekhyun"

Hari ini menjadi hari yang berat. Tanpa sadar Chanyeol sudah meneteskan air matanya sembari Tangannya tetap memeluk Baekhyun sesekali menciumi puncuk kepala Baekhyun. Semua perasaan itu bercampur aduk. Kenapa bisa menjadi seperti ini?

Sekitar setengah jam sampai dokter itu dating ke rumah Chanyeol.

"Kenapa kau lama sekali brengsek??!!"

"Tenang Park, lagipula kau memanggilku saat aku sedang di pusat kota. Aku akan berusaha menyelamatkan dia namun kau harus tenang lebih dulu okay?"

Dokter yang bernama Luhan itu langsung mengambil tindakan dengan meraih tangan Baekhyun dam memberikan pertolongan pertama. Untung saja keadaan Baekhyun belum sepenuhnya tak sadarkan diri. Sebenarnya terasa sangat panas apalagi ketika Chanyeol maupun Luhan menyentuk luka itu. Namun Baekhyun sudah tak memiliki gairah bahkan untuk bergerak. Pikirannya sudah kosong dan hanya menunggu dirinya akan mati.

Luka itu berhasil diatasi oleh Luhan. Pantas saja karena Luhan merupakan salah satu dokter teladan di rumah sakit keluarga Park dan akhirnya dijadikan sebagai dokter pribadi keluarga. Bahkan sebenarnya Chanyeol lebih dekat dengan Luhan daripada Sehun. Namun ia tak mau mengotori tangan dokter itu.

Perlahan lahan kesadaran Baekhyun menurun dan akhirnya pingsan seutuhnya. Sangat wajar mengingat banyaknya darah yang keluar dari tangannya tadi. Chanyeol dengan gagahnya membawa Baekhyun untuk berbaring di atas kasur miliknya, membiarkan Baekhyun tertidur lelap dan akan setia menunggunya sampai sadar.

"Jadi dia yang membuatmu menyuruh Sehun menjadi seorang pembunuh?"

Chanyeol diam saja. Di dalam hati kecilnya Ia tak mau membuat Sehun menjadi pembunuh. Namun melihat seseorang yang dulu menyebabkan hidup Baekhyun menjadi susah masih hidup membuatnya tak sabaran. Ia sering gelisah bahkan memimpikan Taeyong menguntit kekasihnya.

Instruksinya sederhana

"Bebaskan aku dari bayang bayang bajingan itu"

Secara harfiah ia tak menyuruh sehun untuk membunuh Taeyong. Namun ia tau kalau tidak dibunuh pun ia tak akan bisa melupakan bayang bayang Taeyong.

Sehun berharga untuknya, layaknya anjing yang selalu mengekor hanya karena diberi seonggok tulang segar. Pion yang Chanyeol punya kinipunia lupakan begitu saja hanya untuk sosok kecil dihadapannya ini

_______

Hallo minasan! Miss me? Hahahaha
Maaf sekali untuk saya tidak bisa up untuk waktu singkat ini.
Saya sedang dalam masa2 sibuk sekolah
So... enjoy minasan!

Acosador (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang