sospecha

307 48 2
                                    

Changkyun turun menuju ke tempat makan. Ia akan makan malam dan setelah itu ia akan mulai mencari sesuatu yang janggal kemarin.

Ia melihat hanya ada ibu Baekhyun saja disana. Ia sudah menebak kalau ayah Baekhyun pasti bekerja lembur lagi di kantor.

"Apa kau ada masalah dengan Baekhyun?"

Changkyun menoleh. Tentu saja ia bingung dengan apa yang diucapkan oleh ibu Baekhyun ini. Masalah? Sejujurnya ia tak pernah bermasalah dengan sepupunya itu.
"Tidak bibi. Memang nya kenapa?"

"Kemarin Baekhyun meneleponku dan menanyakan tentang mu. Katanya kau mematikan panggilannya dan kau tak memberi tau kalau kau sedang di rumah duka?"

Changkyun menjadi teringat dengan hal itu. Ia merasa bersalah kemarin. Cepat cepat ia berpamitan untuk tidur dan menuju ke kamarnya kembali.

Pikirannya sangat kalut kemarin sampai sampai ia lupa dengan sepupunya sendiri. Ia menelepon Baekhyun dan berharap Baekhyun tidak akan marah.

-

Baekhyun mendengar ponselnya yang berdering. Sudah hampir gelap di Spanyol, namun ia masih di ruangan seni untuk menuntaskan tugas akhirnya. Beberapa kali ia berusaha mengabaikannya namun ia sangat tau jika telepon itu dari Changkyun. Ia benar benar tak bisa mengabaikan Changkyun dan akhirnya ia mengangkatnya.

"Bagaimana Changkyun?"

"Aku minta maaf. Kemarin aku benar benar tak sengaja mematikan teleponnya. Dan maaf tak jujur kepadamu, kemarin aku berada di rumah duka"

Baekhyun menghela nafasnya. Pikiran pikirannya yang merasa bahwa ia tak berguna untuk Changkyun bermunculan kembali.
"Tidak apa apa. Lain kali jika kau ada masalah cerita saja kepadaku. Kau tau? Aku merasa tak berguna disini. Aku selalu bercerita denganmu tapi kau tak pernah bercerita denganku"

"Tidak Baekhyun. Kau berguna bagiku sangat sangat berguna. Aku membutuhkanmu lebih dari apapun. Jadi jangan merasa seperti itu"

Baekhyun tersenyum. Walaupun ia sangat sangat kecewa dengan Changkyun kemarin namun ia sangat mudah sekali luluh jika Changkyun sudah meyakinkannya. Memang ia sangat menyayangi sepupunya itu.

"Eum.. kemarin aku diajak berkencan seseorang"

"Kau berbohong?"

"Tidak sama sekali"

"Dengan siapa? Apa aku mengenalnya? Apa dia baik hati? Apa dia menyakitimu?"

Baekhyun tertawa kecil mendengar rentetan pertanyaan dari sepupunya itu.
"Dia Chanyeol yang sudah pernah aku ceritakan kepadamu. Dan dia baik padaku. Tidak sekalipun aku melihat sisi buruk padanya"

"Apa kau bahagia?"

"Sejujurnya iya. Tapi aku juga tidak bahagia. Karena temanku yang bernama Adelio bertingkah aneh"

"Aneh?"

"Dia menemuiku dan hanya meminta maaf. Apalagi ia meminta maaf sambil menangis bahkan aku tidak tau apa penyebab dia minta maaf kepadaku. Dia bahkan menyuruhku segera pulang ke Korea"

"Adelio?"

"Iya"

Sesaat kemudian tiba tiba saja Chanyeol datang dan memasuki ruangan seni yang hanya ada Baekhyun di dalamnya.

Acosador (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang