amenaza

171 20 2
                                    

Chanyeol tampak menegang untuk sementara. Memang dari awal ia berpikir jika sepupu kekasihnya itu pantas disingkirkan dari awal. Sangat salah ia meremehkan Changkyun, dan lihatlah saat ini semua kedok yang ia sembunyikan akhirnya disadari oleh seseorang. Chanyeol mengepalkan Tangannya sementara menahan amarahnya.

"Besok antarkan aku menemuinya"

"Siapa?"

Baekhyun tiba tiba saja muncul dengan handuk yang berada di kepalanya, sepertinya ia baru saja mandi. Jadi waktu yang dikatakan oleh Chanyeol adalah waktu ia menunggu Baekhyun mandi? Memang cinta itu buta.

Chanyeol kemudian tersenyum kemudian mencubit pipi Baekhyun gemas. Dengan wajah tak bersalahnya dan juga wajah bersih tanpa polesan apapun saja Baekhyun sudah secantik ini batinnya. Ia kemudian mencuri kesempatan untuk mencium pipi tembam Baekhyun. Lembut sekali batinnya. Tidak protes atau apapun, Baekhyun menunduk kemudian tersipu malu dengan perlakuan Chanyeol barusan.

"Besok kau akan menemui siapa?"

"Temanku, aku punya beberapa urusan"

Baekhyun mengangguk kemudian ia mencium bau sedap yang muncul dari arah dapur. Memang saat ini ia sedang lapar maka dari itu tanpa menunggu apa apa lagi ia segera pergi menuju ke dapur dan memeriksa ada ada disana. Menyadari jika makanan makanan yang sudah berada di meja ini adalah buatan sendiri membuatnya semakin tersipu. Ia melihat beberapa peralatan dapur yang Kotor. Sepintas Baekhyun merasa bersyukur telah bertemu dengan pria sebaik Chanyeol dan ia bersyukur juga telah meninggalkan rumah itu.

"Terima kasih"

"Anggap saja ini hadiah untukku sebagai kekasihmu"

Baekhyun tersenyum lagi entah untuk yang keberapa kalinya. Kata kata Chanyeol selalu saja membuatnya tersenyum dan tersipu. Langsung saja ia memakan makanan yang sudah disiapkan oleh Chanyeol itu. Tidak seperti orang pada umumnya terutama untuk sepasang kekasih baru yang selalu menjaga image di depan pasangannya, Baekhyun tidak malu sama sekali. Ia memakan makanan itu apa adanya sebagaimana ia sehari hari. Beberapa noda makanan bahkan menempel di sekitar bibirnya, namun tidak seberantakan yang kalian bayangkan ini hanya noda kecil saja.

Tidak tau saja jika predator yang tengah melihatnya ini merasa gemas sekali ingin memakan kekasihnya. Chanyeol menyapu noda itu tanpa permisi. Hasilnya? Tentu saja sudah bisa ditebak Baekhyun tersipu kembali dan tak berniat untuk menginterupsi.

"Melihatmu makan membuatku ingin memakanmu juga"

Mata Baekhyun membola. Kata kata vulgar macam apa itu? Chanyeol tiba tiba saja mencium bibir Baekhyun sejenak kemudian melumatnya pelan pelan. Tangan Baekhyun menepuk dada Chanyeol menandakan ia ingin menghentikan ciuman itu untuk sementara. Chanyeol mengabulkannya, ia melepaskan ciuman itu kemudian alisnya terangkat seolah olah menanyakan ada apa.

"Aku baru saja makan, pasti dimulutmu rasanya tidak enak kan? Aku akan sikat gigi dulu"

"Apapun itu tentangmu aku tak mempermasalahkannya"

Disusul dengan Chanyeol yang menciumi Baekhyun kembali. Namun kali ini Tangannya tak tinggal diam, dia menyentuh pinggang Baekhyun supaya tubuh itu semakin merapat ke arahnya. Mulutnya sibuk melumat mulut kekasihnya dengan sensual. Dengan reflex Baekhyun memajukan dadanya dan kakinya bergerak gelisah. Tangannya hanya bisa memegang kemeja Chanyeol dengan pasrah. Jika ia boleh jujur, ciuman Chanyeol ini memang benar benar membuatnya mabuk dan melemas.

Setelah Baekhyun dating kemarin, mereka sempat melakukan sex lagi dengan durasi yang lama sehingga Bagian belakang Baekhyun terasa sakit sampai saat ini. Namun ciuman kali ini ia tak bisa menolaknya walaupun ia tau setelah ini ia akan dihujami dengan sodokan sodokan keras Chanyeol. Mereka terus melanjutkan ciuman itu sampai hal hal vulgar lainnya yang kalian pasti sudah bisa menebak akhirnya akan kemana.

Seharian Chanyeol habiskan untuk bersama Baekhyun. Makan bersama, jalan jalan bersama, dan sex tentu saja. Senang? Tidak perlu ditanya. Tujuannya kali ini sudah terpenuhi namun satu yang Chanyeol tak boleh lupakan yaitu Im Changkyun yang akan siap untuk membongkarnya jika ia tak waspada.

Keesokan harinya ia diberitahu oleh Sehun bahwa ternyata Changkyun kuliah di tempat yang sama Sehun mengenyam pendidikan. Bodoh sekali dirinya yang dapat mengorek informasi namun lupa akan satu hal. Ia memutuskan untuk mendatangi Changkyun saat anak itu ada di hniversitas. Tidak tanpa persiapan tentu saja, ia sudah menyuruh Sehun untuk mencari jadwal Changkyun supaya Chanyeol akan tetap bisa bertemu dengannya.

Jika kalian bertanya kenapa Sehun sangat patuh dan mau membantu semua kejahatan yang dilakukan Chanyeol? Tentu saja hutang budi. Jika bukan karena hutang budinya kepada keluarga Chanyeol yang dulu pernah membantunya saat terpuruk, jujur saja ia tak akan mau membantu pekerjaan kotor seperti ini bahkan membunuh Taeyong sekalipun. Di saat membunuh Taeyong pun tanpa sepengetahuan Chanyeol, Sehun sempat menangis karena tak yakin dan iba. Namun setelah insiden pembunuhan itu dirinya dapat mengontrol emosi lebih dan bisa dibilang empatinya sedikit berkurang.

Chanyeol berada di ruang kesehatan seperti perintah Sehun. Sehun meyakini kebiasaan Changkyun baru baru ini adalah menyendiri di ruangan kssehatan sebelum pulang. Aneh batin Chanyeol. Tak lama kemudian pintu itu terbuka menampilkan sosok yang dia tunggu bersama pria tinggi.

"Suruh temanmu keluar. Aku perlu bicara denganmu"

Changkyun menatap ke arah Hyungwon berisyarat menyuruhnya keluar. Tentu saja Hyungwon keluar walaupun sebenarnya enggan. Lagipula bukankah aneh Changkyun bersama dengan Hyungwon? Dari dulu dirinya selalu menutup diri kecuali dengan Baekhyun. Mungkinkah Changkyun memang memprediksi jika Chanyeol akan mendatanginya dan saat ini hanya Hyungwon yang bisa ia mintai tolong jika terjadi sesuatu.

"To the point saja jauhi aku dan Baekhyun. Jangan berani macam macam!"

"Dengan mendatangiku artinya kau membenarkan ucapanku kemarin yang aku katakan kepada pria itu, pria yang membunuh Taeyong"

Chanyeol bisa saja lepas kendali dan memukul wajah itu. Namun ia enggan mengotori tangannya. Ini juga yang menjadi alasan kenapa ia mau mengancam Changkyun segala padahal dengan koneksinya ia bisa saja membunuh Changkyun seperti halnya ia menyuruh Sehun membunuh Taeyong. Entah kenapa namun ia yakin jika pria di depannya ini hanya sekedar menggertak dan masih bisa dijinakkan dengan beberapa omongan.

"Berapa yang kau minta?"

Changkyun tak menunjukan ekspresi apapun walaupun ia tau jika Chanyeol meremehkan dirinya kali ini.
"Tinggalkan Baekhyun dan jangan ganggu keluargaku. Hanya itu"

"Brengsek! Kau saja tak sadar telah melukai perasaan Baekhyun"

Hati Changkyun agak tertohok kali ini. Ah benar dialah yang menyebabkan Baekhyun pergi dari rumah itu. Ia memang gagal. Gagal membuat Baekhyun nyaman, gagal mendamaikan Baekhyun dengan ibunya san sekarang gagal menjauhkan Baekhyun dari si brengsek ini.

"Aku tau kau hanya menggertak. Anjing yang hanya pandai menggonggong-

Lusa temui aku gudang bekas Myungdong jam 3 sore. Katakan berapa yang kau butuhkan untuk tutup mulut , akan aku kabulkan kecuali mengenai Baekhyun"

_______

Sad or happy ending?

Acosador (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang