preocupado

228 27 2
                                    

Pagi itu datang. Cahaya matahari yang masuk melalui jendela hotel menusuk mata sepajang kekasih baru itu. Membangunkan salah satunya. Baekhyun terbangun dengan rambut sedikit acak acakan.

Kilas balik itu memasuki otaknya. Apapun yang baru dilakukannya dengan Chanyeol muncul kembali ke pikirannya. Rona merah tak bisa ia sembunyikan dari pipinya. Membayangkan bagaimana kemaluan Chanyeol memasuki dirinya sepanjang malam. Suara suara erangan yang keluar dari mulutnya..
Ah membayangkan nya saja membuatnya malu.

Ia bangkit kemudian memeriksa ponselnya. Terlihat banyak sekali panggilan yang masuk dari Changkyun dan juga pesan pesan yang ia belum baca.

Raut wajah Baekhyun menjadi agak masam. Membayangkan bagaimana Changkyun sangat khawatir dengannya dan apa yang akan terjadi. Ada masalah apa sampai sampai ia sangat khawatir?

Baekhyun menggoyang goyangkan tubuh Chanyeol berusaha untuk membangunkannya.

"Chanyeol.. Chanyeol... aku harus pulang"

-

Changkyun mengotak atik ponselnya hanya untuk melihat apakah Baekhyun sudah membalas pesan darinya. Namun nyatanya tidak sama sekali. Apa yang membuatnya khawatir? Sebenarnya apa yang terjadi?

Semalam saat Changkyun memutuskan untuk pulang, ia lupa dengan adanya Nam Gil dan Young Ae. Jika ia pulang sendirian maka orang tua Baekhyun akan menyadari ketidak beradaan Baekhyun, dimana itu menandakan Baekhyun pergi sendirian di malam hari.

Nam Gil melirik ke arah Chankyun yang memasuki ruangan itu sendirian.

"Dimana Baekhyun?"

Sebisa mungkin Changkyun bersikap biasa saja walaupun ia menyesali keputusannya untuk membiarkan Baekhyun bersama Chanyeol malam ini. Ia khawatir jika Baekhyun tak pulang mana Nam Gil akan memarahinya. Perkara menyembunyikan raut wajah bukan masalah bagi Changkyun karena memang ia jarang berekspresi di dalam rumah.

"Dia hanya menemui beberapa teman lamanya"

Nam Gil berdiri dari duduknya. Ia sebenarnya sedikit tidak suka dengan Changkyun karena ide Changkyun lah ia harus membiarkan Baekhyun pergi ke luar negeri dan lepas dari pengawasannya. Ia sudah menaruh curiga dari awal jika Baekhyun akan selalu menjadi pembangkang dan tak akan pernah menghargai istrinya, Young Ae.

"Anak sialan. Teman yang mana?"

Changkyun sedikit tak terima mendengar kata kata itu. Selama ini ia tak pernah berargumen dengan Nam Gil dan hanya berinteraksi dengan Young Ae selama ini. Karena memang ia tak merasa dekat dan tau sifat Nam Gil yang aneh. Nam Gil sangat mencintai Young Ae namun ia tak menyukai orang orang di sekitar Young Ae yang ia anggap tak berguna dan menyusahkan. Baekhyun contohnya... aneh? Sangat aneh.

"Paman, apa kau tak bisa berhenti berkata bahwa Baekhyun adalah anak yang buruk? Ia sangat baik, namun paman tak menyadarinya saja"

"Siap kau bisa mengatur ku?"

Nam Gil mendekat dan mencengkram kerah Changkyun sambil memelototi mata Changkyun.
"Sudah berbaik hati aku membiarkan istriku melahirkan anak itu! Sudah berbaik hati aku membiayai anak itu sampai kuliah di luar negeri! Namun apa? Ia tak pernah menyadari kasih sayang istri untuknya dan hanya menganggap bahwa istriku adalah ibu yang buruk. Kau kira aku tak tau bahwa ia menceritakan istriku kepadamu dengan cerita yang buruk?!"

Nam Gil menghempas badan Changkyun dengan keras sampai sampai Changkyun tersungkur ke arah lantai. Sakit? Tentu saja. Namun tak sesakit apa yang dibicarakan Nam Gil barusan. Changkyun tau kisah kehamilan Young Ae yang tidak seharusnya oleh laki laki lain dan justru menikah dengan Nam Gil. Nam Gil yang ingin menggugurkan kandungan Young Ae waktu itu, namun Young Ae tetap ingin melahirkan anak yang ia kandung. Bahkan pemberian marga Byun untuk Baekhyun yang pada saat itu membuat perdebatam panjang antara dua keluarga.

Ia tau betapa besar kasih sayang Young Ae untuk anaknya namun dengan cara yang berbeda, dengan cara membuat Baekhyun menjadi anak sempurna yang nantinya akan di terima oleh keluarga Byun seutuhnya. Namun Young Ae tak menyadari bahwa Baekhyun tak siap untuk itu, dan justru membuat Baekhyun menjadi membenci Young Ae dan beranggapan bahwa ibunya tak menyayanginya.

Jika bisa Changkyun ingin membuat semuanya menjadi lurus. Namun ia tak mau melihat kekecewaan Baekhyun yang akan tau alasan ibunya ingin membuatnya menjadi anak yang sempurna.

Mungkin sekarang ia bisa mengatasi hal itu pikirnya. Siapa ia? Bisa bisa nya ikut campur urusan orang lain. Changkyun tentu saja selalu berpikir seperti itu namun tetap ia menganggap Baekhyun adalah segalanya. Benkan sikap manja dan polosnya justru bisa membuat Changkyun tersenyum dan mendapatkan kehidupan lagi.

Changkyun berdiri.
"Aku tau paman sangat membencinya. Tapi aku yakin suatu saat nanti paman akan tau bahwa tak selamanya apa yang paman itu benar"

"Katakan itu pada anak brengsek yang tidak pulang di jam segini!"

Ketika Nam Gil ingin pergi, Changkyun menahannya dengan mengucapkan sesuatu.
"Apakah bertemu dengan teman nya itu perbuatan dosa? Ia hanya ingin bahagia untuk sementara! Kenapa paman tak mengerti!"

Nam Gil berbalik arah. Tanpa aba aba ia langsung memukul kepala Changkyun dengan kepalan tangannya sangat keras sampai menghasilkan suara.

"Aku tak akan pernah bersikap seperti ini jika dia tak menghina istriku! Awas saja jika besok pagi dia belum pulang, akan ku beri dia pelajaran"

Sambil melihat ke arah kaca dimana bagian pipinya agak kebiru biruan setelah kejadian kemarin malam. Kakinya tak bisa diam, khawatir menyelimutinya berharap jika Baekhyun akan segera pulang. Ia takut dengan Nam Gil, takut jika Nam Gil akan membuat Baekhyun menangis dan terus menangis.

Ditambah lagi percakapannya dengan Adelio yang membuatnya semakin tertekan. Adelio berkata bahwa selama di Spanyol, Baekhyun sangat baik sampai sampai ia tak pintar memilih seseorang yang akan dekat dengannya. Cukup jelas bukan jika yang dimaksud Adelio adalah Chanyeol? Ya Changkyun yakin jika ada sesuatu yang salah dengan Chanyeol.

Hanya ia belum menemukan waktu yang tepat saja untuk membuktikannya dan yakin untuk bertanya atau melakukan suatu tindakan.

Adelio bilang jika ia akan menceritakan detailnya seminggu kemudian saat ia selesai dengan urusan kuliahnya dan juga ia akan menyelesaikan masalahnya dulu dengan adiknya.

Beberapa saat melamun, membuatnya tak menyadari bahwa terdapat mobil di depan rumah Byun yang isinya adalah Chanyeol dan Baekhyun. Beberapa saat ia tersadar.

Changkyun melihat interaksi mereka berdua. Baekhyun tampak bahagia dan juga Chanyeol juga bahagia. Mereka berpelukan sesaat sebelum Chanyeol pergi dengan mobilnya itu.

"Sampai mana hubungan mereka?"

_______

Hallo minasan! Beberapa saat lagi akan berakhir. Sad or happy ending?

Oh ya saya baru menonton series thailand yang tiba tiba saya terpikir untuk meremake nya menjadi chanbaek ver. Tapi saya baru menyadari fanfic saya banyak yang belum selesai bahkan baru mulai😭

Sayang banget....



Acosador (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang