caer

224 23 0
                                    

Changkyun memperhatikan Baekhyun yang sedang berjalan memasuki rumah. Dengan Chanyeol yang sudah pergi dengan mobil mewahnya, Changkyun cukup jengkel namun tidak sepenuhnya.

"Kau menginap dimana?"

Baekhyun awalnya malu malu sekarang menjadi tersenyum sepenuhnya. Mengisyaratkan jika semalam ia mengalami kegiatan yang ia sukai.
"Aku hanya menginap di sekitar bar karena terlalu mabuk"

Melihat Baekhyun yang menjawabnya dengan tersenyum, membuat Changkyun ingin tersenyum juga. Namun masalah yang ia ingat mengenai Sehun, Chanyeol dan Adelio bahkan Nam Gil membuatnya tidak bisa tersenyum untuk kali ini. Ia hanya diam memperhatikan Baekhyun yang cukup bersemangat menceritakan pengalaman nya.

Raut wajah yang biasanya tersenyum sedikit ketika mendengarkan ceritanya tiba tiba tidak seperti biasanya, Baekhyun menyadari itu. Ia berhenti bicara dan memperhatikan Changkyun dengan seksama.

"Apa terjadi sesuatu?"
Ucap Baekhyun sambil memegang bahu Changkyun.

Di saat itu ia sadar bahwa di wajah Changkyun terdapat lebam. Tak begitu jelas namun ia bisa melihatnya.
"Wajahmu, kenapa dengan wajahmu?"

Changkyun menepis tangan Baekhyun dan segera memalingkan wajahnya.
"Bukan apa apa. Lebih baik kau cepat masuk dan bicara dengan ayahmu"

Baekhyun merasa bingung dengan perintah Changkyun, tak biasanya Chagkyun menyuruhnya untuk menemui orang tuanya. Bisa dibilang Changkyun tak pernah mempermasalhkan hubungannya dengan orang tuanya yang tak harmonis.

"Ada apa?"

Diam, tak ada jawaban. Keheningan sementara itu membuat otak Baekhyun memikirkan kemungkinan yang terjadi. Sempat saja ia melupakan fakta bahwa ia tidak pulang tadi malam dan tak mengabari orang dalam rumah satupun. Betapa bodohnya ia tak memikirkan hal itu. Kali ini ia melihat kembali ke arah lembam yang ada di wajah Changkyun, ia menebak jika itu perbuatan ayahna. Mengapa ia tak terpikirkan sebelumnya? Kenapa ia begitu bodoh? Batinnya.

"Ayahku memukulmu?"

Lagi lagi tak ada jawaban. Bahkan kali ini Changkyun tak menatapnya sama sekali. Dengan buru buru Baekhyun masuk ke dalam rumah dan langsung disambut dengan Nam Gil dan Young Ae yang sedang sarapan Bersama di ruang makan. Baekhyun tak percaya dengan apa yang ia lihat, ayah dan ibunya terlihat sangat santai bahkan setelah ayahnya membuat wajah Changkyun Lebam.

"Kenapa ayah memukul Changkyun?"

"Siapa yang dulu janji menjagamu namun semalam justru membiarkanmu tidak pulang ke rumah? Ia pantas mendapatkan hukumanku"

Mata Baekhyun yang dari awal memang dari awal sudah memasang kebencian, kini semakin terpancar kebencian lagi. Demi apapun ia tak akan pernah terima dengan siapapun yang menyakiti Changkyun, siapapun

Di sisi lain Young Ae menghentikan aktivitas makannya. Ia yang selalu di rumah justru tak tahu menahu tentang apa yang terjadi di dalam rumah. Seperti suaminya yang telah memukul Changkyun ataupun Baekhyun yang tidak pulang ke rumah tadi malam. Kondisi tubuhnya yang sedikit memburuk membuatnya hanya tidur dan beristirahat di kamar saja, yang sekarang justru membuatnya merasa sangat bersalah. Keponakan kesayangannya yang di pukul oleh suaminya sendiri, dan ia yang tak bisa memantau anaknya sendiri. Young ae berdiri menghadap suaminya.

"Kenapa kamu memukul Changkyun?"

Dalam keadaan saat ini bisa dipastikan jika Baekhyun tak tahu tentang keadaan ibunya yang sedang tidak sehat dan ibunya yang tak mengetahui tentang ayahnya yang memukul Changkyun. Ia tertawa meremehkan ibunya yang terlihat sok membela dimatanya.

Tawa itu disadari oleh Nam Gil, sialan batinnya. Sudah untung Nam Gil tak memukul Baekhyun saat ini karena ada Young Ae yang ada di sampingnya. Tangannya hamper memberontak untuk melancarkan sebuah pukulan kepada anaknya itu. Dengan usaha yang sangat keras Nam Gil mencoba untuk meredam kemarahannya dan memilih untuk meninggalkan ruang makan ini. Menyisakan Baekhyun dan Young Ae dalam satu ruangan. Hening untuk sementara sampai Young Ae akan memulai sebuah percakapan.

"Apa benar kau tidak pulang semalam?"

"Apa urusanmu? Lagipula kenapa ibu membiarkan ayah memukul Changkyun? Apa ibu tidak sepeduli itu?"

Hati Young Ae sedikit tersayat dengan kata kata anaknya saat ini. Ia bahkan tak sanggup untuk melihat ke arah anaknya, Young Ae menunduk dan berusaha untuk tak begitu memikirkan perkataan anaknya itu.

"Baekhyun!"

Changkyun akhirnya datang dan menghentikan suasana yang terlihat sudah canggung itu. Ia paham betul apa yang terjadi, Baekhyun yang sudah bersitegang dengan ibunya. Ia tak tahu dimana Young Ae semalam, namun satu hal yang ia yakini bahwa Young Ae tidak se cuek dan tidak peduli seperti yang Baekhyun yakini.

"Ada yang ingin ku katakana padamu, bisakah kau ke kamar sekarang?"

Tanpa berpikir Panjang, Baekhyun segera menuju ke kamarnya. Lagipula ia sudah muak dengan situasi tak mengenakkan ini. Lebih baik menyendiri daripada bertemu ibunya batinnya.

Changkyun mendekati Young Ae kemudian memeluknya, mengusap usap punggung wanita itu dengan lembut berusaha untuk menenangkan adik dari ayahnya itu. Ia tahu betul jika perasaan Young Ae saat ini sedang tidak baik baik saja karena getaran yang ia rasakan dari pelukan tadi.

"Aku akan berbicara dengan Baekhyun, kumohon jangan menangis bi"

"Apakah suamiku benar memukulmu? Maafkan aku yang tak bisa menjagamu"

Changkyun menggeleng. Ini bukan kesalahan Young Ae, ya memang bukan. Ini memang kesalahannya yang tak dapat mencegah Baekhyun bermalam dengan si brengsek Chanyeol. Ia berusaha untuk menenangkan Young Ae sekali lagi kemudian ia menyusul Baekhyun ke kamarnya.

Ia membuka pintu kamar itu dan mendapati Baekhyun yang sedang bersandar pada ranjang nya dan terlihat melamun. Setelah Baekhyun menyadari bahwa Changkyun telah berada di sana, ia berdiri sambal memegang wajah Changkyun dengan lembut.

"Apa ini sakit?"

Changkyun kembali menggeleng. ia menuntun Baekhyun untuk duduk kembali dengan relax.

"Aku punya permintaan untukmu. Jangan terus berpikiran buruk tentang bibi. Dulu katika aku bilang mereka bertengkar karna bibi membelamu, ia ingin kau tetap kuliah di tempat yang kau impikan. Bibi tak seburuk yang kau pikirkan, ia peduli padamu, peduli padauk, namun memang caranya yang sedikit berbeda dan mungkin kita harus melihatnya dengan cara pandang yang berbeda juga"

Baekhyun yang awalnya terlihat senang karena Changkyun akan berbicara Panjang kali ini dibuat kecewa karena ternyata Changkyun berbicara begitu Panjang hanya karena membela ibunya saja. Jadi kali ini Baekhyun tak berusaha menjawab dan diam saja. Changkyun menyadari suasana hati Baekhyun yang sepertinya memang sedang dalam keadaan yang buruk. Namun kali ini ia harus mengatakannya.

"Dan satu lagi, apakah kau benar benar menyukai Chanyeol?"

"Apa maksudmu?"

"Aku ingin kau... ah lupakan saja"

Baekhyun mengeryitkan dahinya. Suasana hatinya yang sedang buruk ditambah Changkyun yang membela ibunya dan sekarang? Semua ini membuat hatinya tambah bertambah buruk lagi.

"Aku rasa kau memang tak bisa terbuka denganku"

_______

Acosador (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang